Sabtu, 12 Oktober 2013

Pesta Rakyat postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 15.43

Rp 17,000,00.00
SEMARANG, suaramerdeka(dot)com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sepertinya memiliki budaya baru ketika merayakan pelantikan kadernya menjadi kepala daerah.
Yaitu dengan menggelar pesta rakyat. Hal ini dibuktikan dengan rencana perayaan yang dulunya dipopulerkan oleh Jokowi (saat ini Gubernur DKI) di pelantikan Hendrar Prihadi, sebagai Wali Kota Semarang, 21 Oktober mendatang.
“Ini (pesta rakyat) sah-sah saja dan bisa jadi budaya baru,” kata sekretaris DPC PDIP Kota Semarang, Supriyadi, Jumat (11/10).
Ia tak memungkiri pesta rakyat itu merupakan budaya baru yang dibawa partainya yang diawali saat Joko Widodo dilantik sebagai gubernur DKI. Hal itu juga dilakukan saat Ganjar Pranowo dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah beberapa bulan lalu.
“Pesta rakyat itu agar pimpinan dekat dengan rakyat, tidak melupakan perannya sebagai pengayom rakyat,” kata Supriyadi.
Supriyadi tak menolak anggapan bahwa kegiatan pesta rakyat saat pelantikan ketua DPC partainya sekaligus untuk pencitraan. Ia menegaskan, sikap itu dilakukan sekaligus untuk kepentingan masyarakat luas.
Meski untuk mendekatkan rakyat, pesta rakyat yang hendak digelar tak disetting adanya kontrak politik. Menurut Supriyadi kontrak politik sudah dilakukan saat Pilwakot 2010 lalu.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Kota Semarang, Amin Sutrisno menyatakan, panitia pelantikan menyediakan anggaran Rp 394 juta untuk menjamu tamu undangan dalam pesta rakyat.
“Tamu undangan di dalam ruang paripurna 800 orang, sedangkan di luar mencapai 1500 orang,” kata Amin Sutrisno.
Menurut Amin, selain mengundang pejabat publik dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang, panitia juga mengundang masyarakat umum. Khususnya dari tokoh masyarakat dan perwakilan organisasi kemasyarakatan.
“Pesta rakyat itu dilakukan usai prosesi pelantikan,” kata Amin menambahkan.
Panitia telah menyiapkan 4.500 porsi makanan dengan 9 jenis menu yang hendak disajikan di halaman Balai Kota Semarang. Selain itu juga disiapkan panggung pagelaran seni campur sari untuk menghibur para tamu.
Amin membantah kegiatan pesta rakyat itu atas permintaan Hendrar Prihadi yang hendak dilantik sebagai wali kota, namun inisiatif bersama antara dewan dan Pemerintah Kota Semarang.
“Rakyat Semarang pemilik legitimasi pemerintahan daerah, wajar bila dilibatkan,” tandasnya.
sumber :  http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/10/11/175404/-Pesta-Rakyat-Jadi-Budaya-Baru-PDIP

0 komentar:

Posting Komentar