Rabu, 29 September 2010

Potensi Zakat di Indonesia Tak Maksimal postheadericon

YOGYA (KRjogja.com) - Potensi zakat di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp100 triliun per tahun ternyata tidak dapat terdeteksi secara maksimal. Hal tersebut terjadi lantaran masyarakat belum memiliki kepercayaan penuh untuk menyalurkan zakat mereka melalui badan atau lembaga zakat yang ada.
Direktur Jenderal Pengembangan Zakat Kementerian Agama RI, H. Abdul Karim mengungkapkan, potensi zakat di Indonesia pada tahun 2009 lalu kenyataannya hanya bisa terdeteksi sebesar Rp1,2 triliun. Jumlah tersebut tentu sangat jauh dengan prediksi potensi per tahun yang dimiliki Indonesia. bahkan pada tahun 2010 ini, target pencapaian zakat hanya diperkirakan sampai Rp1,5 triliun saja.
"Karena itu, kami akan berupaya untuk meningkatkan kembali kepercayaan para pembayar zakat untuk dapat menyalurkan zakatnya melalui badan atau lembaga zakat yang ada. Selain itu, kami juga akan melakukan pengawasan sesuai aturan, petunjuk dan pedoman pendistribusian zakat yang disempurnakan," ujarnya di sela world zakat forum di hotel Inna Garuda Yogyakarta, Rabu (29/9).
Menurutnya, terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan untuk dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga atau badan zakat. Salah satunya ditunjang dengan sisi transparansi dan laporan berkala dari pemerintah terhadap masyuknya zakat sampai pada distribusinya.
"Harus ada laporan transparan dari pemerintah yang mencover dana-dana dari Bazda masing-masing secara kontinyu. Misalnya dalam 3 bulan sekali. Sehingga gambaran berapa pendapatan, bagaimana pemberdayaan, berapa untuk fakir miskin, berapa untuk para pengembang usaha modal kecil, dan untuk peningkatan SDM bisa jelas diketahui. Sehingga masyarakat tahu persis bahwa dana zakat itu memang diberdayakan untuk fakir miskin dan peningkatan SDM yang lebih baik," katanya.
Pihaknya juga akan mengembangkan sarana agar masyarakat bisa mengetahui secara transparan mekanisme pengumpulan zakat hingga pendistribusiannya melalui sarana teknologi. "Kedepan kami akan menggunakan IT untuk menjadi kekuatan mengcover dana zakat. Disana akan disampaikan secara transparan informasi melalui website secara kontinyu tiap 3 bulan sekali. Sehingga masyarakat bisa mengetahui secara rinci pemanfaatan dana zakat yang mereka kumpulkan," imbuhnya. (Ran)

Pemkab Sleman Sosialisasikan Hemat Air postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
SLEMAN (KRjogja.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus berupaya membentuk kesadaran dan pola pikir masyarakat untuk lebih menghemat air karena hampir setengah wilayah dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Menyadari kecenderungan tersebut, Pemkab Sleman berupaya secara mengelola sumber daya air agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat.
"Sumber daya air merupakan faktor penting dalam pertanian, tetapi saat ini terdapat kecenderungan adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang semakin menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, bukan hanya untuk sarana irigasi tetapi juga rumah tangga, industri serta keperluan lainnya," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Selasa (28/9).
Ia mengatakan, upaya hemat air ini juga diimbangi dengan upaya konservasi sumber daya air sebagai langkah antisipasi dan pencegahan terhadap penurunan ketersediaan sumber daya air di masa depan.
"Sedangkan untuk memelihara sarana irigasi yang sudah ada, selama 2009 Pemkab Sleman memberikan dana stimulan gotong royong sebesar Rp6 miliar dan telah berhasil menggalang dana swadaya masyarakat sebesar Rp 13 miliar lebih, pada 2010, Pemkab Sleman kembali mengalokasikan dana stimulan gotong royong sebesar Rp4 miliar," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, dana stimulan gotong royong ini, salah satu alokasinya adalah untuk stimulan pengelolaan saluran irigasi. "Pengalokasian dana stimulan gotong royong ini tergantung dari pengajuan proposal masyarakat. Sinergi pemerintah dan masyarakat juga terbangun sehingga saluran-saluran irigasi yang dibangun baik oleh pemerintah maupun swadaya tetap dapat terpelihara dengan dengan baik," katanya.
Ia mengatakan, pada 2009 tercatat sebanyak 25 gabungan Perhimpunan Petani Pengguna Air (P3A) dan 441 P3A di Sleman. "Kami senantiasa berupaya untuk melakukan pembinaan untuk mendukung dan meningkatkan kemandirian P3A di Sleman. Pembinaan dilakukan dalam bentuk pelatihan teknis maupun yang bersifat sosialisasi peraturan yang terkait dengan sumber daya air, irigasi dan pemberdayaan P3A sendiri," katanya. (Ant/Van)

Belajar Desa Sejahtara Dari Hargotirto postheadericon

Ibu Ani Yudhoyono. (Foto : Cahyo/presidensby.info)
KULONPROGO (KRjogja.com) - Ibu Ani Yudhoyono meresmikan Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo sebagai Desa Sejahtera, Rabu (29/9). Dengan diresmikannya desa, nantinya Desa Hargotirto dapat menjadi proyek percontohan untuk pengembangan desa-desa lain di seluruh Indonesia.
Dalam pidatonya, Ani menegaskan konsep integrasi desa sejahtera bukanlah sesuatu yang mengawang-awang. Namun, lanjut dia, dapat diwujudkan apabila terwujud kerjasama baik antara semua pihak seperti pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga non pemerintah, serta lembaga keuangan. "Konsep integrasi desa sejahtera rasional dan realistik, bukan sesuatu yang di awang-awang," ujarnya.
Ani mengatakan desa sejahtera harus memenuhi kriteria cukup pangan, sandang, papan, serta kesehatan yang terjamin dan akses pendidikan yang mudah. Selain itu lingkungan harus sehat, ramah kepada anak-anak, dan cukup air bersih.
Program desa sejahtera menggabungkan lima program pokok SIKIB, yaitu Indonesia Pintar dengan kehadiran rumah pintar dan taman lalu lintas sebagai sarana pendidikan anak, Indonesia sehat dengan mobil sehat dan motor sehat, Indonesia Kreatif, Indonesia Hijau dan Indonesia Peduli.
Desa Sejahtera di Hargotirto yang merupakan hasil kemitraan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) dan Universitas Gadjah Mada diresmikan oleh Ani Yudhoyono pada sebuah acara di Waduk Sermo, 5,8 kilometer dari desa Hargotirto.
Kerjasama perdana antara SIKIB dan UGM itu diharapkan menjadi laboratorium hidup bagi replika program serupa di berbagai lokasi lain di Indonesia. Ani berharap kemitraan dengan perguruan tinggi yang didukung oleh lembaga keuangan dari Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia itu dapat mengakselerasi program Indonesia Sejahtera. (Ant/Van)

Korban Tanah Ambles di Gunungkidul Dapat Bantuan Sembako postheadericon

Wabup menyerahkan bantuan sembako. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Sejumlah kepala keluarga korban bencana tanah ambles sedalam 3 meter seluas 30 meter persegi di Dusun Wuluh, Botodayaan, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul menerima bantuan sembako dari pemerintah daerah, Rabu (29/9). Bantuan diserahkan Wabup Hj Badingah SSos dan diterima perwakilan warga.
”Karena bisa terdapat kemungkinan fenomena alam. Mengingat kejadian serupa juga pernah terjadi tahun 2005 lalu. Pemda akan melakukan kajian, sehingga setelah diperoleh kesimpulan bari akan ditindaklanjuti. Untuk sementara satu rumah yang rusak diminta untuk tidak ditempati, serta masjid yang dekat dengan tanah ambles agar tidak dipergunakan karena cukup berbahaya,” kata Badingah.
Kepala Kesbangpolinmas PBA YD Nugroho didampingi Subbid Mitigasi Bencana, Wahyu N menuturkan, kejadian tanah ambles merupakan faktor alam. Sehingga menyebabkan tanah ambles hingga tiga meter. “Sebab dengan terulangnya kejadian tanah ambles merupakan rangkaian fenomena alam yang perlu dicermati sebelum ditangani,” katanya.
Dukuh Wuluh Jumali mengatakan, kejadian tanah ambles bukan yang pertamakali. Karena tahun 2005 lalu sempat terjadi, bahkan cukup parah. Karena merusak rumah warga dan kedalaman amblesnya tanah mencapai 16 meter lebih. Terjadinya longsor ini mengancam karena terjadi ditengah pemukiman warga yang berjumlah 10 KK sebanyak 35 jiwa. (R-2)

914 PNS Bantul Naik Pangkat postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
BANTUL (KRjogja.com) - Sebanyak 914 pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten Bantul mendapatkan kenaikan pangkat per periode 1 Oktober 2010. Mereka yang mendapat kenaikan pangkat terdiri dari golongan IV A ke atas sebanyak 237 pegawai, golongan III A sampai dengan III D sebanyak 548 pegawai dan golongan I D sampai dengan II B sebanyak 129 pegawai.
Kepala Bidang Mutasi dan Kepangkatan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Surajiman mengungkapkan bahwa kenaikan pangkat ini adalah bentuk penghargaan dalam dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan PNS dalam pelayanan kepada masyarakat. “Tentu kami berharap dengan kenaikan pangkat ini dapat terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” terangnya di Pendopo Parasamya, Rabu (29/9).
Sementara untuk PNS yang belum naik pangkat, dia meminta agar terus meningkatkan kualitas pekerjaan, memiliko loyalitas dan pengabdian yang tinggi, dan tetap percaya diri dan elegan. Selain itu, PNS juga musti meningkatkan profesionalisme, prestasi, keterampilan dan etika.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Drs Gendut Sudharta Kd BSc MMA menegaskan, PNS yang memiliki golongan lebih tinggi, harus memberikan sikap teladan bagi masyarakat. ”Kenaikan ini harus disikapi dengan peningkatan kualitas kerja dan prestasi,” pungkasnya. (*-7)

Pandu Jamin 75 Persen Warga Bantul Dukung Penetapan postheadericon

Kraton Yogyakarta. (Foto : Ivan Aditya)
BANTUL (KRjogja.com) - Paguyuban Dukuh (Pandu) Kabupaten Bantul menegaskan, 75 persen warga Bantul akan mendukung keistimewaan DIY. Bahkan, jika penentuan dilakukan dengan referendum, Pandu berjanji akan akan menggalang kekuatan massa Bantul untuk mendukung penetapan.
Ketua Pandu, Sulistyo mengatakan, tidak ada ruang negosiasi untuk pemilihan dan yang ada hanyalah penetapan. Dengan demikian, untuk tokoh yang akan menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur, merupakan kewenangan penuh Keraton Yogyakarta dan Paku Alam. “Pandu siap menjadi benteng untuk terlaksananya penetapan,” katanya di Bantul, Rabu (29/9).
Sulistyo mengungkapkan, untuk jabatan tersebut merupakan keputusan internal keraton dan rakyat bertugas untuk mengawalnya. Soal wacana referendum, Sulistyo menegaskan hal tersebut belum diterima oleh rakyat, karena yang diinginkan hanyalah penetapan.
Penetapan, menurut Sulistyo, merupakan keinginan yang nyata dan harus diwujudkan, karena jika tidak terlaksana, akan ada gerakan rakyat. “Kami saat ini sedang menggalang dukungan dari paguyuban pedagang, nelayan, dan tukang becak agar penetapan segera diputusakan,” terangnya.
Terpisah, tokoh Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (Apdesi) Bantul, Rustam Fathoni mengungkapkan, dari hasil koordinasi, seluruh anggota akan turut pada pilihan Sri Sultan HB X mengenai polemik keistimewaan DIY yang hingga saat ini belum terselesaikan. ”Apapun keputusan Sultan, kami akan mendukung,” terangnya. (*-7)

Jumat, 24 September 2010

Pemkab Sleman Petakan Daerah Rawan Bencana postheadericon

SLEMAN (KRjogja.com) - Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan identifikasi daerah-daerah rawan bencana sehingga gejala yang mungkin terjadi dapat diketahui sejak dini. Upaya antisipasi bencana tersebut juga melibatkan berbagai pihak bukan saja pemerintah kecamatan, desa sekitar kaki Gunung Merapi dan masyarakat.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman selalu melakukan identifikasi daerah-daerah yang rawan bencana, agar gejala yang mungkin terjadi diketahui sejak dini, termasuk aktivitas Gunung Merapi yang saat ini mulai meningkat dari aktif normal menjadi waspada," kata Sri Purnomo di Sleman, Jumat (24/9).
Ia mengatakan, berkaitan dengan status Gunung Merapi yang saat ini meningkat, maka Pemkab Sleman akan terus menerus memantau dan mengamati setiap gejala alam yang muncul. "Pemkab Sleman sudah siap karena sudah tersistem. Dengan telah adanya sistem ini bila terjadi aktivitas yang meningkat maka tinggal menggerakkan sistem tersebut termasuk menyiapkan masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, aktivitas Gunung yang sekarang sudah waspada tersebut sesuai dengan SOP nya sudah dijalankan. "Pemkab Sleman juga telah menyiapkan dana darurat untuk penanggulangan bencana ini. Kesiapan menghapadapi aktivitas Gunung Merapi ini bukan hanya dari Pemkab dan masyarakat Sleman tetapi juga melibatkan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta meningkatkan stastus Gunung Merapi dari aktif normal ke waspada karena peningkatan gempa multiphase (MP) yang pada saat normal hanya lima kali per hari meningkat menjadi 10 kali per hari. Sedangkan untuk gempa vulkaniknya hanya pada saat normal hanya satu kali per hari naik menjadi 11 kali per hari.
Data dari Electronic Distance Measurement (EDM) atau jarak tunjam titik pengamatan hingga reflektor di puncak Gunung Merapi, juga terjadi pemendekan. Dari kondisi normal 0,1 hingga 0,3 milimeter per hari menjadi 11 milimeter per hari. (Ant/Van)

Hujan Semalaman, Akibatkan Longsor dan Irigasi Ambrol postheadericon

Ilustrasi
 KULONPROGO (KRJogja.com) - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Kulonprogo selama hampir sehari semalam, Kamis (23/9) telah menyebabkan bencana disejumlah titik. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun peristiwa tersebut telah menimbulkan kerugian material dan mengancam kelangsungan pertanian dan pekarangan warga.
Di wilayah Kecamatan Nanggulan, dinding saluran irigasi Kalibawang di Pedukuhan Dukuh Desa Donomulyo sepanjang lebih kurang 60 meter ambrol. Sedangkan di Pedukuhan Sonya Desa Jatimulyo Kecamatan Girimulyo terjadi tanah ambles, tapi belum sampai longsor. Kendati demikian kondisi tersebut tetap mengancam pekarangan milik Jumakir dan lima rumah warga setempat yang berada di bawah tebing.
" Dulu tebing ini pernah longsor, tapi sudah dibangket," kata istrinya Jemakir, Sutinah seraya menambah bahwa bangket tersebut baru selesai dua bulan lalu, tapi sekarang sudah ambrol lagi. Sedangkan di Kecamatan Samigaluh, hujan deras telah mengakibatkan tebing di Pedukuhan Balong Desa Purwoharjo atau disekitar Gunung Kucir mengalami longsor. Tanah longsor juga mengancam jalan desa yang menghubungkan Desa Sidoharjo dengan Banjarasri.
" Kalau jalan sampai terputus, maka warga harus memutar," kata Camat samigaluh Latnyana.
Sementara itu di Desa Tayuban dan Bugel Desa Panjatan dan Pedukuhan Siliran Desa Karangsewu Galur, ratusan hektar sawah terendam banjir.
Khusus di lokasi tanah ambles dan longsor, Pemkab Kulonprogo belum menurunkan alat berat untuk menyingkirkan longsoran tanah. Sebab tanah dimaksud tidak menutup jalan maupun menimpa rumah warga. Hal serupa diberlakukan juga di wilayah yang terendam banjir, warga dan pemerintah sementara waktu menunggu genangan air surut.
"Hujan kemarin memang tergolong lebat. Sebagian daerah Panjatan dan Galur yang terendam air merupakan wilayah langganan kena banjir kalau terjadi hujan deras. Sampai sekarang kami memang belum menurunkan alat berat. Karena masih bisa diatasi dengan peralatan tradisional oleh warga dan petugas baik dari Kecamatan maupun Kesbanglinmas," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Kulonprogo Riyadi Sunarto di ruang kerjanya, Jumat (24/9).
Peristiwa tersebut telah mendapat perhatian dari Pemkab setempat dengan melakukan pendataan dan mengumpulkan informasi sekaligus menginventarisir kerugian dan titik-titik bencana serta menyalurkan bantuan logistik lewat kecamatan masing-masing.
"Bantuan telah kami distribusikan lewat Kecamatan. Kami belum bisa memperkirakan kerugian, karena sampai sekarang petugas masih melakukan pendataan di lapangan," terangnya.
Mengenai penanganan korban bencana, Didik menjelaskan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satlak PBA) Kulonprogo terus berkoordinasi dengan pihak terkait baik dalam hal pemantauan maupun pendistribusian bantuan. Untuk mencegah timbulnya korban akibat bencana khususnya tanah longsor, pemerintah mengeluarkan imbauan agar warga meningkatkan kewaspadaannya. Jika masih terjadi hujan lebat terutama bersamaan dengan angin kencang, warga sebaiknya menyingkir dari wilayah yang rawan bencana.
" Kalau memang daerahnya tidak memungkinkan untuk didiami karena tidak aman dari ancaman tanah longsor maupun pohon tumbang sebaiknya warga menyingkir dulu. Waspadai gejala alam," imbaunya.
Terpisah, Adi Purwanto (65) warga Dukuh Desa Donomulyo Kecamatan Nanggulan menjelaskan, dinding saluran irigasi Kalibwang ambrol pada Kamis malam (23/9) sekitar pukul 00.00 WIB. Ketika peristiwa itu terjadi sama sekali tidak menimbulkan suara gemuruh, sehingga tidak mengagetkan warga di sekitar lokasi kejadian.
Kuat dugaan saluran irigasi tersier Kalibawang yang berfungsi untuk mengaliri lahan persawahan di wilayah Kecamatan Nanggulan bagian selatan dan Kaliagung sampai wilayah Sentolo itu ambrol, karena dinding bangunan tersebut tidak mampu menahan beban akibat debit air meningkat sampai mbludak keluar saluran.
"Sejak sore air saluran ini memang sudah penuh dan sekitar pukul 12.00 malam jebol," kata Adi Purwanto. (Rul)

Kunjungan Ibu Negara Ganggu Jadwal Manunggal Fair postheadericon

Ibu Negara, Ani Yudhoyono
KULONPROGO (KRJogja.com) - Rencana kunjungan ibu negara, Ani Yudhoyono ke wilayah Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo pada Rabu (29/9) mendatang dipastikan mengganggu jadwal pelaksanaan pameran pembangunan Manunggal Fair. Sebab lokasi pameran menjadi jalur utama kunjungan ibu negara tersebut. Akibatnya, panitia pameran terpaksa mengundur jadwal pembukaan Manunggal Fair yang semula akan dibuka pada Jumat (1/10) diundur menjadi Sabtu (2/10).
Menanggapi hal tersebut, Dandim 0731/Kulonprogo Lektol Inf Ahmad Basar saat dimintai komentarnya menjelaskan, pengamanan ibu negara merupakan prioritas aparat keamanan yang melibatkan sejumlah unsur mulai dari Korem 072/Pamungkas, Polda DIY maupun tim penjinak bahan peledak (jihandak) Brimobda DIY.
" Untuk pengamanan ibu negara, terdapat sekitar 600 personel yang dikerahkan," jelas Ahmad Basar di ruang kerjanya, Jumat (24/9). Dijelaskan, rute perjalanan Ani Yudhoyono menuju rumah pintar di wilayah Kecamatan Kokap diawali dari Yogyakarta, perjalanan akan menggunakan jalur utama. Setelah sampai di simpang tiga Milir, rombongan ibu negara belok kanan melewati Margosari, Alun-alun Wates dan menuju Waduk Sermo Kecamatan Kokap hingga ke lokasi peresmian rumah pintar bantuan dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).
Selain jalur utama, pasukan keamanan juga menyiapkan rute atau jalur alternatif dalam mengalihkan perjalanan kunjungan istri Presiden ke wilayah Kabupaten Kulonprogo, jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Jalur alternatif yang dimaksud meliputi Sentolo, Pengasih hingga tembus Alun-alun Wates sampai Sermo.
" Karena ini kegiatan nasional, maka kegiatan daerah harus mengalah dan menyesuaikan," katanya lagi.
Lebih lanjut Letkol Ahmad Basar menambahkan, sesuai prosedur yang berlaku, perjalanan Ani Yudhoyono memang harus menghindari pusat keramaian termasuk perlintasan kereta api. Khusus di Alun-alun Wates dan waduk Sermo, pasukan pengamanan menyiapkan atau disiagakan lokasi heliped. Untuk alternatif transit dipersiapkan rumah dinas bupati. Berkaitan dengan itu, maka kawasan yang dimaksud harus steril dari semua kegiatan.
" Kami minta pedagang maupun peserta pameran bisa memahami kondisi ini. Kalau ada pedagang yang terlanjur membawa barang dagangannya maka kami minta untuk ditempatkan di dalam alun-alun dulu," pinta Ahmad Basar.
Sementara itu Koordinator Pameran MF, Arita Handiyati menjelaskan, dengan adanya kunjungan istri presiden yang melewati selatan alun-alun Wates tersebut, maka pihaknya terpaksa menunda pelaksanaan pameran Manunggal Fair. Sedianya pembukaan akan dilaksanakan oleh bupati pada Jumat (1/9). "Tapi karena adanya kunjungan ibu negara, panitia menggeser waktu pembukaan menjadi mundur satu hari. Apalagi ada permintaan maupun imbauan dari aparat keamanan agar di lokasi tersebut (alun-alun Wates-Red.) sudah steril dari berbagai kegiatan satu hari sebelum ibu negara lewat," tandasnya seraya menambahkan bahwa kalau waktu pembukaan tidak diundur, maka proses pemasangan stand tidak selesai hingga tanggal 1 Oktober.
" Sesuai kesepakatan panitia, kita tunda menjadi Sabtu sore (2/10) untuk pembukaan dan berlangsung sampai (11/10)," tuturnya. Panitia sendiri harus koordinasi dengan calon pedagang agar semuanya bisa menepati ketentuan yang ada. (Rul)

Hujan Deras, Jalan Ponjong - Semin Retak postheadericon

Warga kerja bhakti menyingkirkan longsoran di Jatisari Sawahan Ponjong. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Akibat hujan deras yang terus mengguyur, jalan yang menghubungkan Kecamatan Ponjong dengan Semin, tepatnya di Dusun Jatisari, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul pecah dan longsor, Jumat (24/9). Longsorang memang tidak sampai merusak rumah warga, namun sekitar 8 rumah terancam longsor.
Ketua RT-04/RW-02 Jatisari, Parno dan Kapolsek Pojong, AKP Irianto mengatakan, pecahnya ruas jalan aspal akibat diguyur hujan deras, sementara tanah disekitar lokasi sangat labil, sehingga kontruksi jalan menurun, mengakibatkan badan jalan pecah. Karena kondisi jalan sangat membahayakan, maka jalur utama antara Ponjong-Semin terputus, khusus kendaraan roda empat dialihkan melewati Dusun Sawur. Sementara pengendara sepeda motor harus ekstra hati-hati.
Dandim 0730 Gunungkidul Letkol ARM Budi Eko Mulyono SSos ketika meninjau ke lokasi tersebut mengatakan, personel TNI segera diterjunkan untuk membantu kerja bhakti tanah longsor baik di Ponjong dan di kecamatan in. Sebab di Gunungkidul terdapat enam kecamatan yang rawan longsor.
Selain itu, seluruh Koramil dan Babinsa diperintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan tinggi, Bahkan sejak hujan turun sudah terjadi tigakali longsor di Kecamatan Patuk, Nglipar dan kali ini Ponjong. Setiap terjadi bencana alam personel TNI langsung turun ke lapangan untuk membantu masyarakat.
Kepala Desa Sawahan, Ponjong Suyatno yang ditemui menjelaskan untuk mengamankan jalan dan lokasi sekitarnya, pecahan jalan akan disingkirkan, dan pihaknya akan mengajukan bantuan pembangunan talud ke Pemkab Gunungkidul. “Untuk saat ini warga membersihkan longsoran, agar jangan sampai ketika hujan kembali turun ambrol,” ucapnya. (R-2)

Longsor Terjang Piyungan Bantul postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
BANTUL (KRjogja.com) - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bantul Kamis (23/9) malam, menyebabkan tanah longsor di Dusun Rejosari, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Jumat (24/9) dinihari. Dalam insiden ini tidak ada korban jiwa, namun akibat longsor ini setidaknya saluran air sepanjang enam meter tertimbun tanah.
"Berdasarkan keterangan warga sekitar tanah longsor terjadi pada Jumat (24/9) pagi pukul 03.00 WIB sehingga membuat sejumlah warga sekitar kaget," kata Kepala Seksi Penanggulangan Bencana Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Bantul Agus Joko Sunaryo di Bantul, Jumat (24/9).
Menurut dia, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi akhir-akhir ini mengakibatkan kandungan air tanah di dusun yang berada di perbukitan tersebut berlebihan dan gembur sehingga longsor tidak terhindarkan. "Kejadian tersebut memang tidak menimbulkan korban jiwa maupun harta, namun mengakibatkan kerusakan pada aliran air atau drainase sehingga harus segera diperbaiki," katanya.
Ia mengatakan wilayah lain yang rawan longsor, yaitu Kecamatan Dlingo, Pleret, dan Imogiri karena sebagian wilayahnya berada di perbukitan sehingga warga sekitar harus mewaspada saat musim hujan. "Kami mengimbau warga di daerah rawan longsor bisa meminimalkan terjadinya longsor dengan memperbanyak tanaman sehingga mengikat struktur tanah. Jika terjadi longsor tidak memberikan dampak yang cukup besar," katanya.
Agus mengatakan untuk meminimalkan terjadinya korban akibat tanah longsor akan melakukan sosialisasi kepada warga untuk melakukan mitigasi bencana secara mandiri. "Dengan demikian warga semakin tanggap dan sigap, sehingga ketika terjadi bencana siap untuk melakukan evakuasi diri atau mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya. (Ant/Van)

Radius 7 Km Zona Rawan Merapi postheadericon

Sri Sumarti menunjukkan perhitungan peningkatan aktifitas Gunung Merapi. (Foto : Dian Ade Permana)
YOGYA (KRjogja.com) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memperingatkan masyarakat di sekitar Gunung Merapi untuk mewaspadai kawasan radius 7 km dari gunung ini. Peringatan ini dilakukan menyusul terjadinya peningkatan status Gunung Merapi dari normal ke waspada terhitung sejak Senin (20/9).
Menurut Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTK Yogyakarta, Dra Sri Sumarti, peningkatan kejadian gempa vulkanik terus terasa dalam beberapa hari terakhir ini. Sejak tanggal 12 hingga 19 September, gempa multi phase (MP) mencapai 265 kali dan gempa vulkanik terjadi sebanyak 78 kali.
“Meski aktifitas luar Gunung Merapi belum ada perubahan, namun dalam perut sudah mulai bergejolak. Dalam hitungan satu minggu, jumlah tersebut sudah terlalu banyak,” kata Sri Sumarti di ruang kerjanya, Jumat (24/9).
Dalam kondisi normal, katanya, gempa vulkanik hanya terjadi satu kali perhari dan gempa multi phase 5 kali. Selain itu, pengukuran deformasi juga mengingindikasikan peningkatan, dari 0,3 milimeter perhari menjadi 11 milimeter perhari.
Sementara untuk guguran lava, Sri menginformasikan sudah ada 15 kali dalam seminggu ini. Pemantauan aktifitas Gunung Merapi sendiri dilakukan selama 24 jam melalui Pos Klatakan di sisi Barat, Pos Deles di Timur, Pos Plawungan di Selatan dan Pos Pasunglondon dibagian puncak. “Itu juga sudah meningkat, karena gejolak dalam perut sudah meningkat,” jelasnya.
Disinggung mengenai siklus letusan Gunung Merapi, dikatakan oleh Sri, perhitungan tersebut hanya berdasar evaluasi sejarah letusan. Sehingga hanya dapat digunakan sebagai catatan untuk antisipasi letusan berikutnya.
Berdasar pada letusan tahun 2006, sebelum peningkatan aktifitas mencapai puncaknya, muncul kubah lava dan titik api diam sebagai ciri di manifesti pada permukaan. Sri juga berharap agar penambang pasir mengurangi aktifitasnya karena banjir dapat datang sewaktu-waktu, sehingga mengancam keselamatan penambang. (*-7)

Kamis, 23 September 2010

Pembatasan BBM Murni Untuk Menekan Subsidi postheadericon

Deputi Gubernur BI, Budi Rochadi. (Foto : Ardhi Wahdan)
SLEMAN (KRjogja.com) - Rencana pembatasan BBM oleh pemerintah sama sekali tidak berkaitan dengan menipisnya cadangan minyak di Indonesia. Hal tersebut dibantah secara tegas oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Budi Rochadi.
Rochadi menekankan, pembatasan BBM bersubsidi tersebut murni untuk menekan tingginya subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah terhadap BBM jenis premium. "Sama sekali tidak ada hubungan dengan cadangan minyak dalam negeri. Kita itu memproduksi minyak kemudian kita jual ke luar. Sementara BBM ini kan hasil dari yang kita beli lagi," tegasnya saat ditemui wartawan usai menghadiri Lustrum XI FEB UGM di Hyatt Regency Hotel, Kamis (23/9) siang.
Saat ini, pihaknya sedang menunggu pemerintah yang merumuskan regulasi mengenai hal tersebut. Sehingga, pihaknya juga tidak akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Ini tidak perlu sosialisasi. Pokoknya nantinya seperti apa, kita manut pemerintah," imbuhnya.
Saat disinggung mengenai adanya pengaruh harga pasar akibat kebijakan pembatasan BBM tersebut, dirinya menyangkalnya. Pasalnya, kebijakan tersebut tidak akan menimbulkan gejolak pasar. "Sama sekali tidak akan berpengaruh terhadap harga. Tidak ada itu," tegas Rochadi.
Rencana pembatasan BBM bersubsidi jenis premium ini akan mulai diberlakukan di Jabotabek pada Oktober 2010 mendatang. Selang beberapa bulan setelahnya, daerah lain seperti DIY juga akan diberlakukan hal yang sama. (Dhi)

Raperda RTRW Kulonprogo Ditargetkan Disahkan 2010 postheadericon

KULONPROGO (KRjogja.com) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kabupaten Kulonprogo menargetkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) selesai 2010. Dengan selesainya Raperda RTRW tersebut, maka rencana pembangunan megaproyek dapat dilaksanakan secara maksimal.
"Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) masih dalam tahap pengkajian, setelah selesai nanti kami rapatkan dengan DPRD Kabupaten, targetnya 2010 ini sudah disahkan. Saat ini, belum disahkan karena harus menunggu Perda RTRW Provinsi yang masih direvisi," kata Kepala Bappeda Kabupaten Kulonprogo, Agus Langgeng Basuki di Wates, Kamis (23/9).
Langgeng mengatakan, Raperda RTRW Kulon Progo secara intensif sudah dikonsultasikan dengan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi dengan tujuan agar tidak ada tumpang tindih pasal per pasal sehingga dapat menghambat disahkkannya Raperda RTRW. "Raperda RTRW Kulon Progo sudah dikonsultasikan dengan BKPRD sebanyak tiga kali dan kami terus melakukan komunikasi dengan staf provinsi untuk pembahasan pasal-pasalnya," katanya.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Kulon Progo dari Fraksi PKS, Hamam Cahyadi mengatakan, pembangunan megaproyek dan pembangunan Lantamal di Kulon Progo terhambat dengan belum disahkannya Raperda RTRW ini.
"Kami minta Pemerintah Kabupaten Kulon Progo segera menyelesaikan peraturan daerah RTRW supaya program yang selama ini didengung-dengungkan kepada masyarakat berjalan dengan baik dan masyarakat tidak dirugikan," kata Hamam.
Ia mengatakan, Pemkab Kulon Progo mengakui keterlambatan pembahasan Raperda RTRW disebabkan oleh Perda RTRW Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih direvisi khususnya pasal 60 yang menyatakan tiga wilayah kecamatan di Kulon Progo yakni Panjatan, Wates dan Galur berpotensi pertambangan.
"Pemkab Kulon Progo tidak memiliki perencanaan yang memadai untuk mengakomodasi proyek besar seperti rencana pembangunan Lantamal yang dikabarkan dibatalkan karena salah satu penyebabnya Perda RTRW yang tidak jelas. Selain itu, megaproyek tambang pasir besi dan pembangunan bandara juga terganjal Perda RTRW," katanya. (Ant/Van)

DPRD Gunungkidul Setujui Penambahan CPNS 2010 postheadericon

GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - DPRD Gunungkidul menyetujui penambahan CPNS 2010 sebanyak 27 formasi dari 125 formasi yang direncanakan. Pengajuan penambahan CPNS ini dulakukan untuk Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan tenaga teknis Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang secara keseluruhan berjumlah 27 formasi.
"Kami saat ini butuh analisa jabatan yang komprehensif bukan hanya sebatas rasio jumlah pegawai antara yang pensiun dengan yang akan diangkat," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Gunungkidul, Supriyo Hermanto di Wonosari, Kamis (23/9).
Dia mengatakan, Pemkab Gunungkidul diminta untuk memberikan rasio jumlah pegawai (RJP), analisa beban kerja (ABK) dan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) sebagai syarat untuk melakukan penambahan CPNS. "Syarat tersebut kami minta bukan untuk dijadikan bahan dasar analisa anggaran kedepannya, jadi ya harus mendetail," katanya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golongan Karya DPRD Gunungkidul, Heri Nugraha, mengatakan dengan adanya penambahan formasi CPNS tersebut harus dapat dibuktikan dengan perbaikan pelayanan publik.
"Kami akan melakukan pengawasan secara intensif apakah dengan adanya penambahan tenaga SIAK tersebut dapat memperbaiki pelayanan publik khususnya proses pembuatan KPT dan KK di setiap kecamatan," katanya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PAN DPRD Gunung Kidul, Arif Setiadi, mengatakan alokasi dana yang sebelumnya diajukan untuk biaya seleksi CPNS dan dinayatakan ada pengurangan Rp100 juta untuk dapat ditambahkan pada bantuan kesehatan keluarga miskin.
"Bantuan sosial dari semula yang direncanakan untuk biaya kesehatan keluarga miskin sebesar Rp700 juta agar ditambah menjadi Rp800 juta dari penghematan yang diperoleh dari pengurangan biaya seleksi penambahan CPNS sebesar Rp100 juta," katanya.
Sedangkan Sekretaris Fraksi Handayani DPRD Gunung Kidul, F. Andriyani, mengatakan penambahan formasi pegawai harus dipenuhi oleh putra daerah. "CPNS yang akan diterima nantinya bekerja di kecamatan-kecamatan di seluruh Gunung Kidul maka persyaratan mutlak yang harus dipenuhi dan kami harap tidak ditawar lagi adalah harus diisi dengan yang benar-benar putra daerah," katanya. (Ant/Van)

Selama Lebaran, 32 Lakalantas Terjadi di Bantul postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
BANTUL (KRjogja.com) - Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Bantul selama arus mudik hingga arus balik Lebaran 1431 Hijriah sebanyak 32 kasus yang didominasi sepeda motor. Kecelakaan lalu lintas tersebut berdasarkan pantauan selama Lebaran dari H-7 hingga H+7 Dishub Bantul yang berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Polisi Lalu Lintas, Polisi Airud dan Palang Merah Indonesia (PMI) serta Pramuka.
"Kasus kecelakaan tersebut menyebabkan korban mengalami luka ringan sebanyak 30 orang, luka berat enam orang dan meninggal dunia seorang," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Mardi Ahmad di Bantul, Kamis (23/9).
Mardi menyebutkan, kecelakaan yang terjadi dari pengamatan di pos Ketandan sebanyak 11 kasus, pos Gondowulung sebanyak sembilan kasus, pos Sedayu tujuh kasus, di Mangiran dua kasus kemudian pos Druwo dan Pasar Bantul masing-masing satu kasus. "Dari sejumlah kasus tersebut sebagian besar disebabkan karena ketidak hati-hatian pengemudi akibat terlalu buru-buru, sehingga kecelakaan tidak terhindarkan," katanya.
Lebih lanjut, kata dia kecelakaan fatal terjadi di Piyungan yang menyebabkan seorang meninggal dan seorang mengalami luka berat yang merupakan satu keluarga. "Kami sangat menyayangkan hal tersebut karena berdasarkan keterangan yang dihimpun di lapangan pengemudi berkendara sambil mengoperasikan telepon genggam atau ponsel," katanya.
Meski demikian kata Mardi, kasus kecelakaan yang terjadi selama Lebaran tahun ini mengalami penurunan sekitar 50 persen jika di banding dengan kecelakan selama Lebaran 2009. "Penurunan terjadi karena kondisi jalan yang semakin baik serta kesadaran pengemudi untuk tertib berlalu lintas meningkat, kami akan terus melakukan sosialisasi terhadap undang-undang lalu lintas yang berlaku, guna menekan angka kecelakaan," katanya. (Ant/Van)

DPRD Kota Yogyakarta Tolak Penerimaan Pegawai Pemkot Sistem Outsourching postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
YOGYA (KRjogja.com) - Komisi A DPRD Kota Yogyakarta menolak tegas tentang wacana penerimaan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui sistem outsurcing. Penerimaan pegawai dengan cara demikian dipandang akan memberatkan para pegawai itu sendiri nantinya.
“Outsourching itu menimbulkan ketidakpastian. Orang itu bekerjanya menjadi tidak pasti, sehingga akan resah dan gelisah, sehingga produktivitasnya akan menurun. Ini tidak sesuai dengan sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena outsourcing itu bagian dari kapitalisme, yang mendewakan materi,” ujar anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Fokki Ardiyanto di dalam rapat komisi A DPRD Kota Yogyakarta di gedung dewan setempat, Kamis (23/9).
Dikatakannya, untuk mengatasi kekurang pegawai, Pemkot Yogyakarta hendaknya memaksimalkan kualitas PNS yang sudah ada. Pemkot harus bisa memberikan pelatihan motivasi dan pelatihan kompetensi lain, agar kinerja PNS Kota Yogyakarta lebih maksimal.
“Kalau kita malah menolak adanya penambahan 44 orang. Harusnya zero (nol), tidak ada penambahan. Saat ini jumlah PNS di Kota Yogyakarta mencapai 2 persen dari total warga. Ini terlalu banyak, di negara maju saja jumlah PNS hanya mencapai 1 persen,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bagian Organisasi Pemkot Yogyakarta, Kris Sardjono Sutejo menjelaskan, pihaknya sebenarnya memang tidak menyetujui sistem outsourching. Meski demikian, hal tersebut terpaksa akan dilakukan, karena akan muncul kesulitan baru, apabila jumlah PNS di Kota Yogyakarta sampai minus.
“Kami setuju, bahwa outsourching itu tidak bagus. Tapi mau bagaimana lagi, mau menambah kuota PNS, tidak ada kepastian dari Jakarta. Mau menambah naban (tenaga bantuan. red) tidak boleh. Outsourching adalah upaya yang akan kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan pegawai, karena terpaksa,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, wacana penerimaan pegawai sistem outsurching di Pemkot Yogyakarta ini bergulir setelah Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara hanya memberikan kuota untuk PNS baru Kota Yogyakarta 2011 sebanyak 44 orang. Jumlah ini jauh dibawah permintaan Pemkot Yogyakarta yakni minimal sekitar 400 orang, sementara 206 orang PNS tahun ini akan memasuki masa pensiun. (Den)

Minggu, 12 September 2010

Partai Golkar tak Khawatir dengan Kemungkinan Reshuffle Kabinet postheadericon

JAKARTA - Partai Golkar tak khawatir dengan kemungkinan perombakan atau reshuffle kabinet. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, kalaupun ada reshuffle, jatah menteri Golkar di kabinet tidak akan berkurang. Karena itu, kalaupun menteri asal partai beringin diganti, penggantinya akan tetap kader Partai Golkar.

''Kami tidak khawatir dengan reshuffle karena akan ditanyakan terlebih dahulu kepada partai yang bersangkutan,'' kata Aburizal setelah pesta Lebaran di Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/9).

Ical, sapaan Aburizal, mengatakan bahwa jatah menteri yang tidak boleh berkurang sudah ada dalam kontrak setiap partai koalisi.

Ical mengatakan, reshuffle kabinet merupakan hak penuh presiden. Koalisi juga tak akan pecah dengan adanya perombakan posisi menteri. ''Koalisi itu untuk pemerintahan yang baik. Tapi, kalau pemerintahan tidak berjalan baik menurut presiden, ya mesti reshuffle,'' kata Ical.

Golkar juga tidak mengevaluasi para menterinya di kabinet. ''Yang menilai kinerja mereka itu adalah presiden. Kan beliau yang tahu menteri bersangkutan,'' kata mantan Menko Kesra tersebut.

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, dalam sistem presidensial, urusan reshuffle seharusnya tidak disesakkan oleh kepentingan di luar pemerintahan.

''Kalau kita mendukung penuh dan ingin memperkuat sistem presidensial, kembalikan kepada asasnya. Asasnya, menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden,'' kata Anas.

Anas sendiri mengatakan belum mengetahui kapan reshuffle kabinet akan diputuskan presiden. ''Kalau ada reshuffle, hidung saya belum bisa mencium aromanya,'' ujar dia. (sof/fal/c4/ari)

sumber: http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=154663

Tabrak Motor, Massa Bakar Bus Sumber Kencono postheadericon

Satu Tewas, Satu Luka

NGAWI - Kecelakaan maut mewarnai hari kedua Lebaran kemarin sore (11/9). Bus Sumber Kencono yang melaju kencang menabrak sebuah sepeda motor di Jalan Raya Ngawi-Magetan dan menewaskan seorang pengendaranya. Massa yang mengamuk lantas membakar bus tersebut hingga hangus.

Berdasar informasi yang dihimpun Radar Madiun (Jawa Pos Group), kecelakaan lalu lintas itu terjadi sekitar pukul 16.30 di Jalan Raya Ngawi-Magetan.

Tepatnya di Km 2-3 Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Saat itu Tarni, 17, mengendarai sepeda motor Yamaha Vega nopol AE 4181 JW. Warga Desa Klitik, Geneng, Ngawi, itu membonceng rekan sedesanya, Saroh, melaju dari arah selatan atau Madiun. Keduanya hendak berbelok ke kanan.

Tanpa disangka, dari arah belakang muncul bus Sumber Kencono bernopol W 7113 UY dengan kecepatan tinggi. Sopir diduga mengemudikan bus secara ugal-ugalan. Tanpa bisa dihindari, bus jurusan Surabaya-Jogjakarta tersebut menabrak motor dan dua pengendaranya.

Tarni tewas seketika dengan kondisi terluka parah di kepala dan dada. Sedangkan Saroh mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan intensif di RS Widodo, Ngawi. Sementara itu, sopir bus yang belum diketahui identitasnya melarikan diri.

Warga yang menyaksikan insiden itu tidak dapat menahan kemarahan. Kaca bus pun dirusak hingga pecah. Amuk warga berlanjut sehingga awak dan penumpang bus bergegas keluar. Saat itulah massa membakar bus.

''Warga benar-benar sangat marah. Bus Sumber Kencono sudah berkali-kali menabrak orang. Jadi, (pembakaran) ini merupakan pelampiasan warga atas kecelakaan selama ini,'' kata Sadiran, seorang warga sekitar.

Aksi anarkistis warga tidak hanya itu. Mereka juga melampiaskan kemarahan pada bus Sumber Kencono nopol W 7081 UR yang melintas di lokasi tersebut. Bus itu ikut dirusak sehingga para penumpang panik. Aksi tersebut lantas diredam polisi. Puluhan petugas bersenjata lengkap membubarkan kerumunan massa. Para penumpang bus itu akhirnya bisa melanjutkan perjalanan setelah dialihkan ke bus lain.

Akibat kecelakaan dan insiden pembakaran itu, arus lalu lintas macet total. Kendaraan yang melintas dialihkan ke jalur alternatif. Bangkai bus melintang di badan jalan. Padahal, lokasi itu merupakan jalan utama yang menghubungkan jalur keluar dan masuk Kota Ngawi.

Hingga pukul 20.00 bangkai bus belum dievakuasi karena kobaran api belum benar-benar padam. ''Mungkin besok pagi (pagi ini, Red) bangkai bus dievakuasi,'' ujar seorang polisi di lokasi.

Ketika dikonfirmasi, Kapolres Ngawi AKBP Budi Sajidin membenarkan adanya insiden pembakaran bus itu. Tetapi, dia belum dapat menjelaskan secara detail. ''Saat ini kami masih sibuk di lokasi,'' ucapnya.

Kasatlantas Polres Ngawi AKP Mariska Fendi menambahkan, pihaknya telah berupaya meredam kemarahan warga. ''Kami menurunkan penumpang dan awak bus sehingga tidak sampai menjadi sasaran amuk massa,'' katanya.

Selain itu, tutur dia, pihaknya telah mengalihkan semua kendaraan yang menuju atau hendak keluar dari Ngawi. Bangkai bus yang dibakar memang masih di lokasi. ''Tetapi, bus lain yang ikut dirusak warga telah dibawa ke Polres Ngawi. Sopir dan kondekturnya masih kami amankan. Sedangkan para penumpang dipersilakan mencari angkutan lain,'' jelasnya. (dip/sad/jpnn/c2/dwi)

sumber:http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=154667

Detasemen Khusus 88 Berubah Struktur postheadericon

JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Mabes Polri segera berubah struktur. Korps burung hantu itu bertanggung jawab langsung di bawah Kapolri. Densus 88 juga akan dipimpin seorang jenderal berbintang dua.

''Kami menunggu Perpres No 52 Tahun 2010, mungkin pertengahan bulan ini," kata Kadivhumas Polri Brigjen Iskandar Hasan kemarin (11/9).

Berdasar aturan baru itu, Densus tidak lagi ditemukan dalam struktur kepolisian daerah (polda). Mereka akan ditarik ke Mabes Polri dan bertransformasi menjadi sebuah korps seperti Brigade Mobile (Brimob).

''Di wilayah nanti hanya ada CRT (crisis response team) sebagai pemukul yang sudah dididik di Amerika. Nanti (CRT) ada di bawah Dansat Brimobda (Komandan Satuan Brigadir Mobile Daerah)," jelasnya.

Detasemen itu hanya mengurusi pengambilan kebijakan di pusat. Namun, mereka tetap bisa digerakkan jika suatu waktu diperlukan tenaganya di daerah.

Menanggapi rencana itu, pengamat kepolisian Noor Huda Ismail menilai secara organisasi, otomatis kerja Densus lebih terkontrol karena satu komando. ''Tapi, sisi negatifnya, isu terorisme bisa lebih bernuansa politis karena banyak kepentingan bermain dalam tubuh kepolisian,'' kata alumnus magister international security dari St Andrew University Skotlandia itu.

Yang kedua, pilihan sikap yang cenderung copy dan paste sistem AS, seperti penggunaan istilah asing, bisa berdampak negatif. ''Bagi para ikhwan, itu jelas menunjukkan adanya pesanan dari Amerika Serikat," kata pimpinan Yayasan Prasasti Perdamaian yang menangani rehabilitasi para mantan narapidana kasus terorisme itu.

Menurut Noor Huda, Densus harus lebih mengedepankan penegakan hukum yang terbuka, nonrepresif, dan menggandeng pihak-pihak lain. ''Densus jangan sampai terkesan over duty dalam penanganan terorisme, yaitu prevention, detention, dan post detention," katanya.

Di bagian lain, kondisi tahanan kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir di Rutan Bareskrim sangat sehat. Saat Jawa Pos menemuinya Jumat lalu (10/9), wajah Ba'asyir tampak segar.

Kepada para santrinya yang menjenguk di ruang pantry Rutan Bareskrim, Ba'asyir berpesan agar terus bersemangat menegakkan tauhid. ''Jangan gentar dan kendur. Ingat pertolongan Allah bagi para mujahid dan orang-orang yang sabar," kata pemimpin Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Solo itu. (rdl/c2/ari)

sumber: http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=154666

Rivalitas Golkar dan Nasdem Anggapan Salah postheadericon

Ilustrasi (doc)
JAKARTA (KRjogja.com) - Ketua umum Nasional Demokrat Surya Paloh menegaskan, organisasi masyarakat Nasional Demokrat yang dipimpinnya bukanlah pesaing (rival) Partai Golkar.

"Golkar harus bisa menempatkan posisi dan persoalan yang jauh lebih besar ketimbang melihat Nasdem sebagai rivalitas," kata Paloh kepada wartawan di kediaman Jusuf Kalla, Jalan Brawijaya VI, Jakarta Selatan, Minggu (12/9).

Menurut dia, Golkar merupakan partai berpengalaman yang sudah memiliki kader loyal. Sementara Nasdem merupakan ormas baru yang masih membutuhkan waktu untuk mencapai tujuan restorasi bangsa.

"Untuk apa Nasdem merorong Golkar, tidak ada energi yang tersisa bagi kita untuk merongrong Golkar," sambungnya.

Paloh kembali menegaskan dirinya belum terpikir untuk mengubah Nasdem menjadi partai politik untuk maju dalam Pemilu 2014. "Belum ada (ke arah parpol), kita lihat nanti," tutupnya.(Okz/Yan)

Bupati Kulonprogo Gelar Open House postheadericon

KULONPROGO (KRjogja.com) - Bupati Kulon Progo Toyo Santoso Dipo dan Wakil Bupati Mulyono, menggelar `open house` di masing-masing rumah dinasnya yang terletak di utara Alun-alun Wates, Sabtu, dijadwalkan selama delapan jam dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Tampak hadir dalam acara tersebut di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Lestaryono dan Kepala Dinas Pendidikan Sri Mulatsih, serta seluruh pegawai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pemerintah Daerah Kulon Progo.

Dalam acara `open house` tersebut Toyo mengatakan Jumat (10/9) banyak warga dan pejabat yang sudah bersilaturami di kediaman pribadinya, tapi untuk silaturahmi secara resmi baru digelar hari ini, Sabtu (11/9).

"Yang resmi memang hari ini, tapi di kediaman pribadi saya sudah sejak Jumat (10/9) sore masyarakat sudah banyak yang berdatangan untuk bersilaturahmi," kata Toyo di sela-sela kegiatan `open house` di Wates.

Ia mengatakan, warga jarang yang melakukan silaturahmi di rumah dinas, karena suasananya sangat formal, berbeda dengan di rumah, warga dapat bercanda dan sembari memberikan saran tentang rencana pembangun Kulon Progo mendatang.

"Masyarakat bisanya datang ke rumah sampai bulan Syawal selesai, biasanya satu minggu setelah Lebaran organisasi masyarakat dan keagamaan datang ke rumah tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu, jadi acara `open house` itu saya buka setiap hari tidak hanya hari ini," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan tidak ada acara liburan ke luar kota atau tempat rekreasi karena harus melayani tamu yang ingin bersilaturahmi,bahkan pada 14 September ini ada pertemuan trah keluarga besar di Garongan, Kecamatan Wates. `

Open house` juga terlihat di rumah dinas Wakil Bupati Kulon Progo yang tidak jauh dari rumah dinas Bupati Kulon Progo. Acara juga berlangsung sederhana, dihadiri para pegawai SKPD dan kepala dinas setelah mereka bersilaturahmi di rumah dinas bupati.(Ant/Git)

Kecelakaan Warnai Hari Kedua Lebaran Jalur Yogya-Kulonprogo postheadericon

KULONPROGO (KRjogja.com) - Polisi kini tengah menangani kecelakaan lalu lintas di jalur utama Yogyakarta-Purwokerto KM 18 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, antarsepeda motor, Sabtu, pukul 13.00 WIB yang menyebabkan pasangan suami-istri menderita luka-luka.

Pasangan suami-istri warga Godean, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, DIY, yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas menderita luka di bagian tangan dan kaki. Mereka kini tengah mendapat perawatan di Puskesmas I Sentolo.

Korban kecelakaan Nyonya Sri Sudiyono mengaku kurang tahu persis kejadiannya karena tahu-tahu sudah ditabrak sepeda motor dari belakang dan terjatuh di jalan bersama suaminya, sedangkan penabrak melarikan diri.

"Saya tidak tahu persis kejadiannya seperti apa, karena sepeda motor yang saya kendarai dengan suami ditabrak sepeda motor dari belakang dan terjatuh ke jalan jalur lambat," kata Sri Sudiyono.

Ia mengaku sangat syok dengan kejadian ini. "Untungnya saat kami jatuh tidak ada kendaraan dari arah barat sehingga tidak menderita luka parah, hanya lecet-lecet di bagian tangan dan kaki," katanya.

Saksi kecelakaan Priyono mengatakan peristiwa itu bermula adanya sepeda motor dari arah kota Wates yang akan menyalib namun tiba-tiba ada bus dari belakang yang jaraknya sudah dekat sehingga sepeda motor terpaksa membanting setir ke kiri dan menabrak korban.

"Sepeda motor penabrak ikut jatuh namun setelah itu pengendaranya membangunkan sepeda motornya langsung kabur, begitu juga dengan bus yang menyenggol korban langsung tancap gas," katanya.

Kepala Pos Pengaman VI Ngeseng Sentolo Iptu Ponidi Hidayat mengatakan saat ini polisi sedang mengejar sepeda motor dan bus yang menyenggol korban.

"Dari kesaksian warga, bus dan sepeda motor yang menyenggol korban langsung lari dan sudah dikejar petugas Pos Pengamanan Ngeseng untuk menginformasikan kejadian tersebut ke pos pengamanan lainnya. Korban kami bawa ke Puskesmas I Sentolo untuk mendapatkan perawatan," katanya. (Ant/Git)

Rutan Bantul Periksa Kamar Napi postheadericon

BANTUL (KRjogja.com) - Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan (Kasubsi Yantan ) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bantul, Sirwan SH menyatakan, pemeriksaan di setiap ruang nara pidana (napi) dilakukan rutin setelah masa kunjungan bebas berahir. Pemeriksaan  dilakukan untuk mencegah terjadinya peredaran barang terlarang di lingkungan Rutan. Peredaran barang itu kemungkinan ada setelah pihak Rutan selama dua hari memberi kesempatan kepada masyarakat melakukan kunjungan bebas, Sabtu-Minggu (11-12/9).
“Kemungkinan adanya barang terlarang masuk Rutan pasti ada, namanya juga orang banyak, makanya kami gencarkan pemeriksaan di setiap ruang,” kata Sirwan. Menurutnya kunjungan bebas yang diberikan pihak Rutan dimanfaatkan oleh masyarakat. Akibatnya halaman Rutan penuh sesak calon pembesuk. Kebanyakan masyarakat berkunjung secara rombongan.
Dalam kunjungan bebas kali ini warga bisa bersinggungan langsung dengan napi. “Biasanya kan pembesuk dan yang dibesuk dibatasi teralis besi, dalam kunjungan bebas napi dan warga berkumpul bersama,” kata Sirwan.
Bila setiap kamar tidak diperiksa dikhawatirkan terjadi peredaran barang terlarang. Pemeriksaan dilakukan sekitar pukul 13.30 WIB. Dari pantauan yang dilakukan, paling banyak masyarakat membesuk pamong desa yang sedang menghadapi proses hukum. Seperti Lurah Desa Selopamioro, sejak pagi ratusan masyarakat Selopamioro berbondong-bondong membesuk lurahnya. (R-5)
 

Lebaran, Kuli Angkut Terminal Giwangan Panen Rejeki postheadericon

salah satu pengangkut barang di terminal giwangan. Foto: Deny Hermawan
YOGYA (KRjogja.com) - Momentum hari raya idul Fitri tiap tahun memang membawa rezeki ekstra bagi sebagian
orang. Tak terkecuali, dialami oleh para tukang angkut barang di Terminal Giwangan Yogyakarta.
Suparno misalnya, pria berusia 43 tahun ini mengaku mendapatkan untung dua kali lipat dibanding ketika hari biasa. Hal ini dikarenakan membludaknya penumpang bus di terminbal Giwangan pada masa lebaran ini.

"Kalau hari biasa paling tidak saya dapat mengangkutkan barang milik dua sampai sepuluh orang. Kalau Lebaran ini, bisa sampai dua kali lipatnya," ujarnya.

Dirinya mengaku, selama dua hari kemarin tidak bekreja, untuk meluangkan waktunya berkumpul bersama keluarga besarnya di Kulonprogo. Mulai hari ini, ia harus kembali bersaing dengan sekitar 29 orang tukang angkut barang lain yang ada di terminal Giwangan.

"Kalau saya tidak pernah mematok tarif untuk setiap[ mengangkat. kadang diberi Rp3000, Rp 5000, Rp7000, atau Rp10.000. Kalau lebaran tahun ini, kelihataannya tidak seramai tahun lalu, karena kalau tahun lalu ada bus PPJ (Putrajaya) yang masuk ke sini, tapi tahun ini tidak ada lagi," terangnya. (Den)

Icip - Icip Brongkos Kesukaan Sultan HB X postheadericon

Brongkos Bu Rini yang tersohor lezatnya dan disukai Sultan HB X (Foto: Rani DL)
YOGYA (KRjogja.com) - Sayur brongkos menjadi salah satu warisan masakan leluhur yang masih terjaga dan menjadi salah satu jenis kuliner yang sangat familier. Namun, bagaimana rasanya menikmati brongkos yang konon menjadi menu favorit raja keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X ? .

Selintas, sayur brongkos di warung ibu Rini yang terletak di daerah bekas pasar burung Ngasem ini tak jauh berbeda dengan yang lainnya. Bumbunya tidak jauh berbeda dengan brongkos pada umumnya. Hanya menggunakan bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, santan kelapa dan kluwak yang membuat warnanya menjadi hitam. Bumbu pelengkap lain adalah kacang, tahu, telur, dan daging sapi

Makanan berwarna coklat kehitaman ini memiliki perpaduan rempah yang sangat kaya sehingga menarik minat para pemburu kuliner. Selain itu, sisi legendaris yang melekat di masyarakat bahwa brongkos ibu Rini
merupakan kesukaan Sultan.

"Konon kata orang-orang sekitar, ada ajudan Sultan yang sering berkunjung kemari dan membawakan brongkos ini kepada beliau. Dari situlah menyebar kabar bahwa brongkos ini merupakan makanan favorit Sultan sehingga banyak orang yang penasaran dan berdatangan," ujar ibu Rini.

Salah satu pengunjung yang menikmati sayur brongkos ini, Wawan, mengaku bahwa sayur brongkos di warung tersebut memang istimewa.

"Sensasinya itu lengkap karena ada perpaduan rasa manis, gurih dan pedas. Ditambah pula campuran daging sapi dan kacang yang semakin
membuat nikmat," katanya.

Jika anda tertarik menikmati brongkos khas Yogyakarta di warung ibu Rini, anda bisa mengunjungi kawasan bekas pasar burung Ngasem. Tenang saja, harga masakan ini tidak akan mengurangi kenikmatan ketika menandaskannya karena seporsi cukup membayarnya dengan delapan lembar uang seribuan atau menambahkan empat lembar lagi jika memilih lauk yang lain. (Ran)

Jumat, 10 September 2010

Cobain Bakpia Bekatul Deh.... postheadericon

Bakpia bekatul masih dipasarkan terbatas (Foto: Rani DL)
YOGYA (KRjogja.com) - Bagi anda yang pemburu kuliner tidak ada salahnya mencicipi inovasi produk yang dikembangkan oleh lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM yang menciptakan bakpia berbahan dasar bekatul.
Bakpia bekatul ini diciptakan oleh Novi Sigit Purnomo, Fuad Assani, Fauzan Romadlon. Ade Riski Amelia dan Haritsah Setya Nur Aini yang diluncurkan pada Maret 2010. Usaha pembuatan bakpia bekatul yang diberi brand “Babe Usil” (bakpia bekatul usaha orisinil) ini berawal dari keikutsertaan mahasiswa UGM tersebut dalam program kreativitas mahasiswa (PKM) 2010.
Menurut Novi Sigit Purnomo ide awal dari produksi bakpia bekatul ini karena produksi bekatul sangat melimpah di Indonesia, tetapi belum banyak dimanfaatkan. Selama ini bekatul hanya diposisikan sebagai pakan ternak. Padahal dalam bekatul kaya vitamin B, vitamin E, asam lemak esensial, serat pangan, protein, oryzanol, dan asam ferulat.
"Jadi sayang jika bahan yang cukup potensial ini tidak termanfaatkan. Dalam pembuatan bakpia, bekatul digunakan sebagai isi," paparnya.
Novi menjelaskan bekatul yang dipakai adalah sisa penggilingan padi yang bertekstur halus seperti tepung. Bekatul yang bertekstur halus mudah menyatu dengan air sehingga tercipta adonan yang bertekstur halus pula. Sedangkan proses pembuatan isi bakpia tidak rumit. Bekatul yang telah dipilih kemudian dikukus selama 30 menit lalu didinginkan. Setelah dingin, bekatul disangrai dengan wajan agar kadar air bekatul berkurang sehingga dapat bertahan lama.
"Kemudian bekatul yang telah disangrai diberikan tambahan aroma rasa yang diinginkan. Dalam sekali produksi membutuhkan 1 kg bekatul untuk menghasilkan sekitar 300 bakpia yang bisa bertahan hingga 3 minggu," imbuhnya.
Sementara itu, Fauzan Romadhlon menjelaskan Babe Usil baru menyediakan dua rasa yakni coklat dan keju. Dan, karena keterbatasan waktu pembuatan bakpia disesuaikan dengan pesanan. Namun, ke depan dikembangkan aneka rasa seperti mocca, kopi, vanilla, dan original.
"Bakpia bekatul sementara baru dipasarkan di pasar minggu pagi (sunday morning) UGM. Produk ini juga telah mendapatkan serifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Sementara untuk sertifikasi halal dari MUI sedang diproses," katanya.
Untuk bisa menikmati bakpia bekatul ini tidak perlu merogoh kocek yang terlalu besar. Hanya dengan Rp. 10.000 satu kotak bakpia berisi 15 butir langsung bisa disantap.
"Dengan pembuatan bakpia isi bekatul, diharapkan bisa mengubah image masyarakat terhadap bekatul yang hanya dipakai sebagai makanan ternak. Selain itu mampu menambah nilai jual bekatul di masyarakat," tandasnya. (Ran)

Menanti Mekarnya Bunga Para Raja postheadericon

Detik-detik mekarnya bunga Wijayakusuma. (Foto : Ivan Aditya)
DAPAT menyaksikan tumbuhan ini berbunga, merupakan suatu kesempatan langka yang mungkin tidak setiap saat bisa jumpai. Disamping mekarnya selalu dimalam hari, bunga ini pun tak pernah lama dalam memperlihatkan keindahanya. Setelah itu, kembali sang bunga tersipu malu dengan menutupi putih indah kembang dengan kelopaknya.
Tumbuhan ini tergolong jenis kaktus, tumbuhan yang dalam bahasa latinnya bernama Pisonia Grandis var Silvestris ini mempunyai keunikan serta nilai purbawi yang lain dibandingkan dengan tumbuhan sejenisnya. Dikalangan orang Jawa, sering menyebut tumbuhan ini dengan nama Wijayakusuma.
Bunga yang dijadikan maskot kota Cilacap ini bisa dikatakan unik, lantaran selain bentuk dan bidang-bidang tanaman yang jarang dimiliki bunga lain, proses merekahnya bunga ini juga yang memerlukan waktu serta kesabaran khusus dalam menantinya.
Batang pohon wijayakusuma sebenarnya terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan kecil, daunnya akan menjuntai ke bawah dan bisa mencapai panjang sekitar 1 meter. Lain halnya dengan jenis kaktus-kaktus pada umumnya, helaian daun wijayakusuma daunnya pipih, berwarna hijau dengan permukaan daun halus tidak berduri. Wijayakusuma dapat dilihat dengan jelas mana bagian batang dan mana bagian daunnya setelah tanaman ini berumur tua.
Pada setiap tepian daun Wijayakusuma terdapat lekukan-lekukan yang ditumbuhi tunas daun yang nantinya akan tumbuh menjadi bunga. Bunga Wijayakusuma berwarna putih bersih, sedang tangkai bunga berwarna kemerahan muda. Tangkai bunga hingga ke kelopak bunga menjuntai 3 cm ke bawah seperti belalai gajah.
Seperti halnya dengan tumbuhan kaktus yang dapat hidup subur di daerah sedang sampai tropis, demikian juga tanaman Wijayakusuma yang juga sangat cocok untuk iklim Indonesia yang sub tropis ini. “Saya suka mengoleksi Wijayakusuma kerena mudah dalam perawatan dan punya nilai seni tersendiri dalam menunggu bunganya mekar,” tutur Ny Alex Sudijan (53), penggemar tanaman Wijayakusuma warga Bantul, Yogyakarta.
Berbeda dengan tumbuhan yang lain, seperti dikatakan Ny Alex, untuk hal perawatannya pun Wijayakusuma cukup disiram secara rutin saja 1 kali dalam sehari, sehingga dalam perawatan tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak. “Ini kan tanaman hutan, jadi mudah dalam merawatnya. Cukup disiram teratur saja itu sudah cukup,” imbuhnya.
Dikatakannya, jangan berharap bisa menjumpai bunga Wijayakusuma mekar pada siang hari, karena bunga ini selalu akan menunjukan dirinya berbunga ketika pada malam hari saja. “Bunga wijayakusuma kalau berbunga pasti malam hari itu pun tidak berlangsung lama,” terang ibu dua orang anak ini.
Kesabaran dalam nenunggu, merupakan seni keunikan tersendiri yang sengaja disajikan oleh bunga tua ini. Sudah bersabar-sabar untuk lama menanti, tapi kalau terlewatkan barang 10 menit saja, pasti akan kehilangan momentum langka untuk menyaksikan mekarnya bunga Wijayakusuma, hal ini dikarenakan bunga Wijayakusuma tak akan lama dalam memamerkan indah bunganya.
Pesona Magis Bunga Wijayakusuma
Wijayakusuma dalam bahasa Jawa diartikan sebuah bunga kemenangan. Artinya, kembang Wijayakusuma tidak mungkin bisa diperoleh dari alam biasa, bunga Wijayakusuma dipercaya akan membawa berkah bagi orang yang memilikinya.
Mitos lain yang juga dipercaya oleh orang Jawa jaman dahulu, konon ada kepercayaan yang mengatakan, bagi raja Mataram yang baru dinobatkan, tidak akan sah diakui sebagai raja baik dunia halus ataupun kasar, sebelum bisa berhasil memetik dan mendapatkan bunga Wijayakusuma untuk dijadikan sebagai pusaka keraton. Dipercaya juga barang siapa bisa memiliki bunga Wijayakusuma, kelak bakal menurunkan raja-raja yang besar dan akan lama berkuasa di tanah Jawa.
Pada saat jaman kerajaan, untuk memetik sekuntum bunga Wijayakusuma jelas bukan perkara yang mudah, lantaran bunga ini dahulu hanya ada di Pulau Nusa Kambangan, sebuah pulau yang sarat dengan cerita angker serta dijaga oleh pununggu-penunggu gaib. Menurut hikayatnya, cara memetik bunga Wijayakusuma juga tidak sekedar memetik dengan kedua tangan biasa saja, melainkan dengan cara gaib melalui bertapa.
Namun dalam perkembangannya sekarang ini, bunga Wijayakusuma sudah bisa ditemui tidak hanya di Pulau Nusa Kambangan saja. Perkembangannya, kini telah tersebar luas meliputi Pulau Jawa, Madura, Bali, Ambon dan beberapa gugusan pulau di nusantara lainnya. Seolah dijadikan sebagai kepuasan batin tersendiri, tak jarang para hobiis rela manantikan detik-detik mekarnya bunga para raja ini. (Ivan Aditya)

Tanaman Desa Yang Berkhasiat postheadericon

Tanaman Mengkudu. (Foto : Ivan Aditya)
TANAMAN ini akan bisa banyak ditemui di kawasan pedesaan di tanah air. Dalam bahasa latin, tanaman ini Morinda Citrifolia, orang Jawa menyebutnya dengan nama Pace, sedangkan, secara nasional tanaman ini disebut Mengkudu.
Tanaman ini merupakan tumbuhan asli Indonesia. Artinya, tanaman ini berasal dari gugusan pulau di Indonesia, yakni tepatnya dari Kepulauan Maluku. Pohon ini termasuk dalam keluarga kopi-kopian atau Rubiaceae, seperti soka, kopi dan tumbuhan sejenis lainnya.
Tumbuhan liar ini sangatlah cocok untuk berkembang di Indonesia yang beriklim tropis, di situlah habitat asli tanaman Mengkudu ini. Pada umumnya, Mengkudu berkembang biak di hutan-hutan secara liar atau bisa juga tumbuh liar di kebun-kebun. Dari dataran yang rendah sampai di dataran yang tinggi sekalipun, antara 500-1500 dpl (di atas permukaan laut), tanaman yang satu ini masih bisa banyak ditemui.
Sekitar tahun 1991, seorang ilmuan terkenal asal Inggris, HB Guppy mempelajari tentang Mengkudu. Dalam penelitiannya, sukurangnya ada sekitar 50 jenis tanaman Mengkudu di dunia ini tersebar di beberapa gugusan kepulauan di sekitar Indonesia, Malaysia, semenanjung Samudera Hindia dan terus memanjang hingga pesisir Pasifik.
Ada juga beberapa penelitian, yang menyebutkan, ada kurang lebih terdapat 80 jenis tanaman Mengkudu yang ada, namun dari sekian itu, kira-kira hanya sekitar 20 jenis saja yang memiliki nilai jual dan banyak dikenal oleh masyarakat selama ini. Contohnya seperti Mengkudu Tanah Putih alias mengkudu yang asli dari Maluku dan Mengkudu dari Bogor.
Seiring perkembangannya ke berbagai wilayah, tanaman inipun lantas bermigrasi keluar dari tanah asalnya Maluku. Pada tiap daerah kemudian mengalami perubahan nama sesuai daerahnya masing-masing. Seperti misalnya untuk penamaan lokal di Indonesia, warga Bali menyebutnya Wengkudu, Sunda menyebutnya Cengkudu, Madura menamai dengan nama Kudhok dan masih banyak lagi penamaan sesuai kebiasaan daerah tersebut.
Si Buah Buruk Rupa Mengkudu
Disaat tumbuh dengan normal, tanaman Mengkudu ini mampu tumbuh tinggi sekitar 6 m dengan batang tidak terlalu keras berwarna kelabu. Disamping sering dijumpai di kebun, Mengkudu juga sangat cocok untuk ditanam di dalam pot dengan media tanam tanah biasa saja.
Daun pada tanaman Mengkudu ini berwarna hijau tua mengkilat dan tersusun rapi secara berhadap-hadapan. Tanaman yang sudah tua, ukuran daun bisa sekitar panjang daun 20-40 cm dengan lebar 7-15 cm. Di setiap pangkal tangkai daun juga terdapat seperti lidah berwarna hijau berukuran panjang sekitar 1,5 cm.
Buahnya, sepintas orang akan enggan untuk menyentuhnya karena baunya yang sedikit busuk. Bentuknya akan berubah menjadi sedikit menjijikan apabila sudah matang dan tua yang kemudian menjadi benyek. Buah Mengkudu berwarna putih kehijau-hijauan saat masih mentah, kemudian akan berubah menjadi kekuningan saat sudah mulai tua.
Buah dari tanaman ini memiliki tekstur keras serta padat dengan permukaan kulit buah yang berbintik-bintik hitam. Bagian dalam buah atau daging buah Mengkudu berwarna putih dengan biji-biji yang banyak.

Awalnya, bunga akan berbentuk seperti bonggol yang kecil-kecil dan hijau. Kebalikan dengan buahnya, bunga dari tanaman Mengkudu ini malah beraroma harum. Bentuk bunga berbentuk seperti ketupat yang tumbuh pada bagian batangnya. Dan dari bunga inilah yang kemudian menjadi bakal buah dari Mengkudu.

Tak Ada Yang Tidak Berguna
“Enggak tahu mengapa, kini tanaman Mengkudu sudah jarang bisa ditemui, apalagi dikawasan perkotaan,” kata Kadarsih (24), salah satu pemilik tanaman Mengkudu dari Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Dikatakannya, sejak dahulu tanaman Mengkudu memang sudah banyak ditemui di kawasan pedesaan di Gunung Kidul yang merupakan dataran tinggi tersebut. Memang, dalam perkembangannya kini, tanaman ini sudah jarang bisa ditemui kalau tidak di daerah-daerah pedesaan sekalian, karena kurangnya nilai komersial dari tanaman ini, apalagi segi keindahannya.
Namun jangan salah, tanaman Mengkudu sebenarnya memiliki nilai guna yang luar biasa yang terkandung didalamnya. Sampai konon ratusan tahun dahulu, tabib-tabib Bangsa Polynesian telah menggunakan Mengkudu ini untuk obat utama penyembuhan berbagai penyakit.
Dari akar hingga buahnya, tidak ada yang tidak bermanfaat. Kulit akar bisa digunakan untuk bahan utama pewarna dalam penyamakan kain. Daun yang muda dapat untuk sayuran dan obat. Dan yang paling utama adalah buahnya yang sudah masak serta tua yang mengandung berbagai khasiat. “Kalau dahulu, buah Mengkudu sering dibuat obat dengan cara dibuat untuk jamu,” terang Kadarsih.
Di dalam buah Mengkudu memanglah banyak terkandung berbagai manfaat yang baik bagi manusia. Kandungan yang terdapat dalam Mengkudu diantaranya protein, karbohidrat (berbagai jenis gula, serat nabati larut air), vitamin dan mineral, lipida, dan masih ratusan unsur lainnya yang ada.
Mengkudu juga mujarab untuk menyembuhkan bermacam-macam penyakit yang terbilang kronis sekalipun. Seperti misalnya, penyakit darah rendah, darah tinggi, arthritis, alergi, kanker, diabetes, stroke, jantung koroner, dan masih banyak lagi manfaat dari tanaman ini.
Untuk kepentingan sebagai obat, dalam perkembangannya, Mengkudu sudah banyak diolah serta diramu dengan berbagai cara hingga layak untuk bisa dikonsumsi oleh manusia. Misalnya dengan dibuat jus buah Mengkudu, atau dibuat semacam ekstrak yang berupa bubuk dan ada pula kini yang mulai mengembangkan buah Mengkudu dalam bentuk obat tablet. (Ivan Aditya)

Tetap Sehat Dengan Tongseng dan Sate Jamur postheadericon

Tongseng jamur segar dan menyehatkan (Foto : Fira Nurfiai)
SLEMAN (KRjogja.com) - Daging ayam, sapi atau kambing menjadi bahan dasar utama untuk mengolah masakan menjadi tongseng atau sate. Rasanya memang nikmat tiada tara, namun bagi yang berpantangan mengkonsumsinya, bukan nikmat yang terasa, melainkan sakit luar biasa.

Sejumlah penyakit bakal datang setelah mengkonsumsi daging-daging segar yang sudah 'disulap' menjadi aneka masakan lezat menggoda selera. Sebut saja, kolesterol, darah tinggi hingga stoke. Namun, bagi penyuka jenis masakan itu bisa berbesar hati. Bahan dasar yang 'jahat' itu digantikan dengan bahan lain, jamur.

Jamur tidak hanya diolah menjadi keripik atau menjadi bahan pelangkap masakan lainya. Di Jejamuran Restro, Nironm Pandowoharjo, Sleman bisa dimanfaatkan menjadi tongseng ataupun sate yang tidak kalah lezatnya.

“Meskipun berbahan jamur, rasa sate dan tongsengnya nyamleng tenan. Rasanya, tidak berbeda jauh dengan sate ataupun tongsengberbahan daging,” ujar pemilik warung Ratudjo setengah berpromosi kepada KRjogja.com belum lama ini.

Ratudjo mengaku menggunakan resep yang sama namun lebih sederhana. Misalnya, bawang merah, cabe rawit, tomat dan kuah gula santan ditambah kubis serta jamur tiram dan jamur merang. Prosesnya pun juga cukup mudah.

"Pertama, irisan bawang merah, cabe rawit dan tomat ditumis hingga layu. Kemudian, irisan jamur tiram dan merang serta kubis dimasukkan. Setelah cukup matang, baru ditambahkan kuah santan gulai dan kecap sebagai penambah rasa," ujarnya tanpa merahasiakan resep andalannya ini.

Tempat makan yang bersih dengan variasi jenis makanan dan suasana nyaman di pedesaan, rasanya pantas menjadi tempat jujukan di akhir pekan. Bahkan, menjadi salah satu sasaran kuliner di Yogyakarta. Bahkan, harga yang ditawarkan juga tidak sampai menimbulkan 'kolesterol' pada dompet anda. (Fir)

Jalur Yogyakarta - Purworejo Masih Dipadati Pemudik postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
KULONPROGO (KRjogja.com) - Jalur utama Yogyakarta-Purworejo di wilayah Kabupaten Kulonprogo masih dipadati kendaraan termasuk pemudik, baik sepeda motor maupun mobil pribadi, Jumat (10/9). Sejak Jumat pagi jalur utama Yogyakarta-Purworejo masih dipadati kendaraan termasuk pemudik yang melintas dari timur ke barat, maupun sebaliknya.
Kasi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kulon Progo Haris mengatakan jumlah kendaraan yang melintas dari pukul 07.00 hingga pukul 11.00 WIB tercatat sepeda motor sebanyak 1.481 unit, dan mobil pribadi 1.597 unit.
Menurut dia, pada Rabu malam dan Kamis lalu terjadi lonjakan kendaraan pemudik, karena Jakarta mulai libur pada Kamis. "Puncak arus mudik terjadi pada Rabu malam dan Kamis pagi dengan jumlah kendaraan yang meliputi sepeda motor sebanyak 10.706 unit, dan mobil pribadi 6.800 unit," katanya.
Haris mengatakan kendaraan yang melintas setiap jamnya belum mengalami peningkatan yang siginfikan. "Sepeda motor paling banyak melintas antara pukul 06.00 hingga pukul 07.00 WIB, dengan intensitas 889 unit per jam, dan antara pukul 16.00 hingga pukul 17.00 WIB intensitasnya 880 sepeda motor per jam," katanya.
Ia mengatakan banyaknya kendaraan yang melintas pada pagi dan sore hari karena menghindari panasnya sinar matahari. Lonjakan arus mudik dari barat juga terjadi pada pagi dan sore hari.
"Pada 2010 jumlah kendaraan yang melintas dari timur ke barat lebih banyak dibandingkan dengan kendaraan dari barat ke timur," katanya.
Sementara itu, sejumlah jalan di dalam kota Wates, Kabupaten Kulon Progo, pada hari pertama Lebaran 2010 tampak lengang dan sepi dari lalu lalang kendaraan, apalagi turun hujan sejak pukul 13.30 WIB.
Salah seorang warga Wates, Hari, mengatakan biasanya kawasan Alun-alun dipadati warga yang ingin santai pada Lebaran hari pertama. Namun, saat ini tampak sepi, mungkin karena sejak siang turun hujan. (Ant/Van)

Minggu, 05 September 2010

Menguat, Tiga Nama Gantikan Hendarman postheadericon

JAKARTA - Pergantian posisi jaksa agung (Jakgung) bakal dilakukan bersamaan dengan pergantian Kapolri dan panglima TNI. Jaksa Agung Hendarman Supandji menyebutkan, semua pejabat eselon I di lingkungan kejaksaan mempunyai peluang untuk menggantikan dirinya.

Lantas, siapa yang berpeluang? Saat ini di internal Kejaksaan Agung terdapat enam pejabat eselon I yang menjabat jaksa agung muda (JAM). Mereka adalah JAM Pidsus M. Amari, JAM Was Marwan Effendy, JAM Intelijen Edwin Pamimpin Situmorang, JAM Pidum Hamzah Tadja, JAM Datun Kamal Sofyan, dan JAM Bin Iskamto.

Selain mereka, muncul nama Darmono yang saat ini menjabat wakil jaksa agung. Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, nama Darmono, Marwan, dan Edwin cukup kuat untuk mengisi posisi puncak di korps Adhyaksa tersebut.

Kapuspenkum Kejagung Babul Khoir berharap, pengganti Hendarman berasal dari jaksa karir (internal). Alasannya, dia sudah mengetahui pekerjaan di institusi penuntutan itu. ''Kalau dari dalam, dia sudah tahu mekanisme pekerjaan kita,'' kata Babul.

Meski begitu, institusinya menyerahkan kepada keputusan presiden untuk menunjuk jaksa agung. Sebab, hal itu menjadi hak prerogatif presiden. ''Para JAM dan Waja (wakil jaksa agung) berpeluang. Tapi, nanti silakan presiden yang menentukan,'' terang mantan wakil kepala Kejati Sumut itu.

Jika pejabat Kejaksaan Agung mengharapkan calon dari internal, tidak demikian halnya dengan Indonesia Corruption Watch (ICW). Mereka mempunyai pendapat berbeda. ''Kami berpendapat, jaksa agung yang baru nanti harus dari eksternal kejaksaan,'' kata Wakil Koordinator ICW Emerson Yuntho kepada koran ini kemarin (4/9).

Emerson mengatakan, selama ini posisi jaksa agung yang dijabat Hendarman sebagai jaksa karir dinilai gagal. Jika kembali diisi dari internal kejaksaan, ujar dia, hal itu tidak akan membawa perubahan. ''Perubahan itu belum ada. Selama ini kami melihat (calon) dari internal belum ada,'' terangnya.

Saat ini nama Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto yang bakal mengikuti fit and proper test calon pimpinan KPK diwacanakan mengisi posisi jaksa agung. Salah seorang yang tidak terpilih menjadi pimpinan KPK bisa diajukan untuk menggantikan Hendarman.

''Dua figur ini memang yang saat ini pas dan cukup independen dalam penegakan hukum,'' kata Emerson. Apa tidak akan menimbulkan penolakan dari internal kejaksaan? ''Problemnya, kejaksaan masih di bawah presiden. Jadi, mau tidak mau, harus menerima yang dipilih presiden,'' jawabnya. (fal/c4/kum)

sumber:http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=153912

KPK Didesak Usut Pemberi Suap postheadericon

Setelah Tetapkan 26 Politikus sebagai Tersangka

JAKARTA - Setelah menetapkan 26 politikus DPR (periode 1999-2004) sebagai tersangka dalam kasus suap, hingga kemarin KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) belum menunjukkan tanda-tanda serius bakal membidik dua orang yang diduga sebagai aktor penting dalam kasus tersebut. Mereka adalah Nunun Nurbaeti, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun, dan Miranda Swaray Goeltom.

Nunun adalah sosok penting yang diduga memerintah Ahmad Hakim alias Arie Malangjudo untuk menyiapkan cek perjalanan bagi seluruh anggota komisi keuangan dan perbankan DPR (termasuk 26 tersangka itu) yang mendukung Miranda sebagai deputi gubernur senior Bank Indonesia pada 2004 (selengkapnya baca grafis).

Apakah dua nama tersebut akan dibidik KPK? Jika memang akan dibidik, kapan mereka diperiksa? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemarin disampaikan kepada Wakil Ketua KPK Mochammad Jasin. Tapi, jawabannya terkesan mengambang.

''Kami tidak bisa menyimpulkan itu (keterlibatan Nunun dan Miranda). Tapi, semua melihat perkembangan penyidikan yang 26 (tersangka) ini,'' katanya. Hanya itulah jawaban Jasin.

Sebagaimana diberitakan, di antara 26 tersangka tersebut, ada beberapa nama pentolan dari PDIP dan Golkar. Dari PDIP ada nama Panda Nababan dan dari Golkar ada nama Paskah Suzetta (mantan menteri perencanaan pembangunan dan kepala Bappenas).

Sebelum menetapkan 26 tersangka mantan anggota dewan periode 1999-2004 tersebut, lembaga antikorupsi itu menjerat empat orang sebagai pembagi suap. Yakni, Dudhie Makmun Murod, Hamka Yandhu, Udju Djuhaeri, dan Endin Soefihara. Empat politikus itu telah menghadapi sidang vonis.

Namun, selama sidang mereka berlangsung, Nunun yang dijadwalkan hadir sebagai saksi tidak pernah memenuhi panggilan pengadilan. Alasannya, dia menderita lupa berat dan harus dirawat di Singapura. Berdasar fakta yang terungkap dalam sidang, nama Nunun berkali-kali disebut sejumlah saksi sebagai fasilitator pemberi suap.

Arie Malang Judo, salah seorang saksi yang merupakan mantan bawahan Nunun di PT Wahana Esa Sejati, mengaku bahwa Nunun beberapa kali meminta dirinya memberikan sejumlah cek perjalanan senilai Rp 24 miliar kepada 39 anggota komisi III periode 1999-2004. Uang itu diletakkan dalam beberapa amplop. Arie juga mengaku mendapat telepon dari empat politikus yang ingin mengambil titipan Nunun tersebut.

Namun, ketika ditanya sumber pemberi dana, Arie menyatakan tidak tahu-menahu. Dia menegaskan bahwa dirinya tidak tahu bahwa sejumlah amplop yang diberikan kepada para anggota dewan tersebut berisi cek perjalanan.

Arie juga menjelaskan bahwa Nunun mengenal baik Miranda Goeltom. Dua perempuan sosialita tersebut pernah bertemu di kantor Miranda, gedung BI, sekitar Agustus 2004.

Karena itu, kesaksian Nunun sangat dibutuhkan. Dia merupakan saksi kunci yang bisa mengungkap sumber dana suap tersebut. Banyak pihak yang berkali-kali mendesak KPK untuk segera menetapkan status Nunun, termasuk Indonesia Corruption Watch (ICW).

Peneliti Hukum ICW Donal Fariz menuturkan, penetapan 26 tersangka baru tersebut harus segera diikuti penetapan status Nunun. ''Sebab, Nunun itu adalah jembatan dengan pemberi cek perjalanan kepada para anggota dewan,'' ujarnya kemarin.

Karena itu, ICW mendesak KPK segera membentuk tim independen untuk memastikan kondisi Nunun yang sebenarnya. Hasil laporan tim independen tersebut, lanjut Donal, harus disampaikan kepada publik secara transparan. ''Setidaknya setelah penetapan 26 tersangka, KPK tetapkan tersangka-tersangka lain,'' tegasnya.

Selain itu, KPK harus menetapkan jangka waktu penyelesaian kasus tersebut. Donal melanjutkan, penetapan 26 tersangka itu merupakan angin segar yang bisa mengembalikan kepercayaan publik pada KPK. ''Ini jangan disia-siakan. KPK harus buktikan dengan bergerak cepat,'' ungkapnya.

Sehari sebelumnya (3/9), Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Bibit Samad Rianto menyatakan, sejauh ini pihaknya masih terus mengumpulkan bukti-bukti kuat terkait keterlibatan pihak lain, termasuk Nunun Nurbaeti dan Miranda Goeltom.

Pengembangan penyidikan terhadap 26 tersangka tersebut juga diharapkan bisa mengungkap fakta baru terkait si pemberi suap berupa cek perjalanan itu.

''Ada desakan kepada kami agar kami tidak hanya mengusut yang menerima suap, tapi juga yang memberi suap,'' tegas Bibit di gedung KPK saat itu (3/9) seusai bertemu wakil dari Fraksi PDIP.

Pertemuan pimpinan KPK dengan wakil dari FPDIP itu dikritik keras oleh ICW kemarin. Pertemuan secara tertutup tersebut, kata Donal, bisa menimbulkan asumsi negatif terhadap KPK. Sebab, dikhawatirkan terjadi konflik kepentingan dalam pertemuan tersebut.

''Meski itu hak konstitusional partai, KPK sebaiknya tidak melakukan pertemuan internal dengan pihak yang beperkara,'' katanya.

Pertemuan internal tersebut, ujar dia, bisa berdampak terhadap menurunnya kembali kepercayaan publik. Bahkan, akan timbul prasangka jika ternyata KPK tidak juga menjerat pemberi suap. ''KPK seharusnya waspada pertemuan tersebut bisa menjadi batu sandungan dalam penyelesaian kasus ini,'' imbuhnya. (ken/c5/iro/kum)

sumber: 
http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=153917

Sabtu, 04 September 2010

Banjir dan Longsor Landa Bogor postheadericon

Smaller  Reset  Larger
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—-Hujan deras yang mengguyur Kota dan Kabupaten Bogor, Jabar sejak Jumat (3/9) sore hingga tadi malam mengakibatkan banjir. Ratusan rumah di dua Rukun Warga (RW) di Kelurahan Cibuluh terendam luapan air sungai Ciheuleut.
Tinggi banjir yang merendam rumah warga sekitar 10 sentimeter hingga satu meter. Lokasi yang terendam banjir di antaranya Kampung Neglasari RT 02/04, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, RT 03/06 RT 05/06 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara.

“Paling tidak dua RW yang terendam banjir karena air Sungai Ciheuleut meluap,” kata Koordinator lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bogor, Sudarman, Jumat (3/9) malam. Bendungan Katulampa mengalami kenaikan sebesar 100 sentimeter atau siaga tiga.

Penjaga Bendungan Katulampa, Andi Sudirman, mengatakan penyebab naiknya air di Bendungan Katulampa karena hujan deras yang mengguyur Bogor, baik kota ataupun kabupaten, terutama di kawasan Puncak. “Saat ini air hujan dari arah Puncak sudah sampai di bendungan Katulampa,” kata Andi.

Tingginya curah hujan menyebabkan pohon besar jatuh menimpa atap dua rumah warga di RT 01/02, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. “Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi saja yang diderita,” kata Sudarman.

Sementara itu di Kabupaten Bogor, tanah longsor kembali terjadi. Di Kampung Tanjakan Urug, Desa Parakan Muncang, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, longsor menutupi jalan yang dilalui kendaraan. Panjang longsoran mencapai 10 meter hingga 15 meter.

“Kendaraan yang menuju Nanggung dan Antam dialihkan ke Hambaro karena tidak bisa lewat, tapi longsor yang menutupi jalan sudah bisa ditanggulangi sekitar pukul 23.00,” ujar Koordinator Lapangan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Tim Reaksi Cepat (PB TRC) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo, Sabtu (4/9) pagi.

Budi mengatakan longsor juga terjadi di daerah Cigudeg. “Jalan menuju Sukajaya longsor. Kami sedang berkoordinasi untuk membersihkan jalan yang tertutup longsor,” kata dia.
Red: Arif Supriyono
Rep: c31

Pemkot Salatiga Bagikan 800 Paket Bingkisan Untuk Kaum Dhuafa postheadericon

Foto: Istimewa
SALATIGA (KRjogja.com) - Pemkot Salatiga dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1431 H menyediakan dan membagikan bingkisan lebaran bagi 800 kaum dhuafa. Pembangian bingkisan ini akan dilakukan dua tahap, Senin (6/9) di Kecamatan Sidorejo dan Kecamatan Tingkir, kemudian Selasa (7/9) di depan halaman Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan Argomulyo Salatiga.

Kabag Humas Pemkot Salatiga, Drs Valentino T Haribowo kepada Krjogja.com, Sabtu (4/9), mengatakan selain kaum dhuafa, bingkisan lebaran ini juga diberikan kepada sais dokar dan tukang becak di Salatiga.

“Anggaran untuk membeli bingkisan lebaran bagi 800 orang penerima, besarnya Rp 51 juta yang bersumber dari dana bantuan sosial,” ujar Valentino T Haribowo. (Sus)

Stadion Atletik 'Jakabaring' Termegah di Indonesia postheadericon

(Foto : koni-sumsel.blogspot.com)
PALEMBANG (Krjogja.com) - Stadion atletik yang sedang dibangun Provinsi Sumatera Selatan di Komplek Olahraga Jakabaring Palembang untuk perhelatan SEA Games XXVI tahun 2011 adalah yang termegah di Indonesia.

"Stadion atletik untuk pelaksanaan SEA Games XXVI tahun 2011 ini merupakan stadion khusus atletik pertama di Indonesia dan menjadi yang termegah di negara kita," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Sumsel Rizal Abdullah, di Palembang, Kamis (2/9).

Dia menerangkan, stadion termegah karena terdiri atas delapn lintasan lari sintetis dan enam lintasan khusus untuk pemanasan. "Umumnya stadion atletik tidak menyediakan stadion pemanasan, tapi di stadion yang sedang tahap pengerjaan ini akan disediakan enam lintasan pemanasan," ujar dia.

Untuk membangun venue atletik itu, kata dia, dibutuhkan dana sekitar Rp80 miliar. "Kontruksi bangunan akan menggunakan sistem `design and built`. Dimana, perencanaan dan pelaksanaan dilakukan secara Fast-Track," ucap dia.

Dia mengungkapkan, untuk lintasan sintetis menghabiskan biaya Rp30 miliar dan merupakan sumbangan dari PT Pertamina. "Kekurangan biayanya kemungkinan akan diambil dari sumbangan perusahaan migas di Sumsel," ungkap dia.

Menurut Rizal, stadion atletik Sumsel ini semakin istimewa karena dilengkapi Swiss Timing dari produk ternama Omega untuk pengukur catatan waktu pertandingan.

"Selama 25 kali pelaksanaan SEA Games belum pernah ada yang menggunakannya. Kita menjadi yang pertama, sehingga stadion ini sudah bisa dikatakan berstandar Olimpiade," kata dia.

Dia mengatakan, alat Swiss Timing ini nantinya juga dipasang di tiga venue, yakni stadion atletik, kolam renang dan lapangan tembak. "Untuk cabang lain mungkin akan kita sewa, namun untuk tiga venue itu kita pastikan akan dipasang secara permanen," ucap dia.

Stadion atletik yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan 18 Agustus lalu, ditargetkan rampung pada Juni tahun 2011 sehingga dapat digunakan atlet Indonesia menjalani pemusatan latihan nasional jelang SEAG. (Ant/Ogi)