Sabtu, 04 September 2010

6.000 Penumpang KA Dialihkan ke Bus postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 00.19

Ilustrasi. (Foto : Dok)
YOGYA (KRjogja.com) - Sekitar 6.000 penumpang Kereta Api (KA) di wilayah Daops VI Yogyakakarta dipastikan tidak bisa terangkut dalam angkutan lebaran tahun ini. Untuk mengantisipasinya, PT KA (Persero) Daops VI Yogyakarta bersama dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY mengambil langkah alternatif, yakni dengan mengalihkan penumpang kereta ke angkutan bus.
Deputi Executive Vice President PT KA (Persero) Daops VI Yogyakarta, Muhardono mengungkapkan, pihaknya bersama Dishubkominfo DIY telah melakukan koordinasi dengan organda, Damri dan pihak Kepolisian serta TNI untuk membantu mengangkut panumpang yang terbengkalai. Nantinya, pihaknya akan melibatkan operasional bus dan truck milik TNI dan Polri agar bisa digunakan penumpang terutama saat peak season atau masa puncak.
"Masa puncak tersebut diprediksikan terjadi pada 15-18 September, dimana kapasitas 200 armada KA milik Daops VI Yogyakarta dipastikan tidak bisa mengangkut seluruh penumpang. Diharapkan dengan dialihkan ke bus dan truck tersebut, tidak akan terjadi penumpukan penumpang di stasiun," ujarnya di stasiun Tugu, Jumat (3/9).
Meskipun demikian, pihaknya hingga kini mengaku masih menghadapi kendala dengan pihak organda untuk pengadaan bus. "Jadi mereka merasa keberatan dengan tarif yang kita patok untuk penumpang ekonomi. Sebab untuk tarif KA hanya sebesar Rp35 ribu saja, sedangkan tarif bus mencapai Rp 105 ribu. Inilah yang masih terus kita negosiasikan hingga kini," katanya.
Karena masih adanya kendala tersebut, saat ini angkutan alternatif yang bisa diandalkan adalah truck milik TNI dan Polri. "Penumpang yang telah memiliki tiket kereta ekonomi dan tidak bisa terangkut bisa menggunakan angkutan truck tersebut. Biaya operasional lainnya akan ditanggung sepenuhnya oleh PT KA (Persero). Jika tidak memungkinkan seluruhnya terangkut, maka diharapkan masyarakat bisa mengatur ulang jadwal mudik mereka diluar jadwal peak season," tuturnya.
Sementara itu, kepala Dishubkominfo DIY, Tjipto Haribowo membenarkan jika penumpang yang tidak terangkut kereta akan dilimpahkan ke angkutan bus. Namun diakui hal tersebut memang sulit untuk terealisasi dengan lancar.
"Meskipun biaya operasional untuk angkutan alternatif ini ditanggung oleh PT KA, namun ini akan sulit karena masalah perbedaan tarif yang cukup besar. Penumpang cenderung memilih kedatangan kereta berikutnya di stasiun. Karena itu kami berusaha maksimal agar penumpang bisa melakukan perjalanan mudik diluar masa puncak dengan terus memberikan himbauan untuk mengatur ulang jadwal keberangkatan," imbuhnya. (Ran)

0 komentar:

Posting Komentar