Jumat, 24 September 2010

Hujan Semalaman, Akibatkan Longsor dan Irigasi Ambrol postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 07.41

Ilustrasi
 KULONPROGO (KRJogja.com) - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Kulonprogo selama hampir sehari semalam, Kamis (23/9) telah menyebabkan bencana disejumlah titik. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun peristiwa tersebut telah menimbulkan kerugian material dan mengancam kelangsungan pertanian dan pekarangan warga.
Di wilayah Kecamatan Nanggulan, dinding saluran irigasi Kalibawang di Pedukuhan Dukuh Desa Donomulyo sepanjang lebih kurang 60 meter ambrol. Sedangkan di Pedukuhan Sonya Desa Jatimulyo Kecamatan Girimulyo terjadi tanah ambles, tapi belum sampai longsor. Kendati demikian kondisi tersebut tetap mengancam pekarangan milik Jumakir dan lima rumah warga setempat yang berada di bawah tebing.
" Dulu tebing ini pernah longsor, tapi sudah dibangket," kata istrinya Jemakir, Sutinah seraya menambah bahwa bangket tersebut baru selesai dua bulan lalu, tapi sekarang sudah ambrol lagi. Sedangkan di Kecamatan Samigaluh, hujan deras telah mengakibatkan tebing di Pedukuhan Balong Desa Purwoharjo atau disekitar Gunung Kucir mengalami longsor. Tanah longsor juga mengancam jalan desa yang menghubungkan Desa Sidoharjo dengan Banjarasri.
" Kalau jalan sampai terputus, maka warga harus memutar," kata Camat samigaluh Latnyana.
Sementara itu di Desa Tayuban dan Bugel Desa Panjatan dan Pedukuhan Siliran Desa Karangsewu Galur, ratusan hektar sawah terendam banjir.
Khusus di lokasi tanah ambles dan longsor, Pemkab Kulonprogo belum menurunkan alat berat untuk menyingkirkan longsoran tanah. Sebab tanah dimaksud tidak menutup jalan maupun menimpa rumah warga. Hal serupa diberlakukan juga di wilayah yang terendam banjir, warga dan pemerintah sementara waktu menunggu genangan air surut.
"Hujan kemarin memang tergolong lebat. Sebagian daerah Panjatan dan Galur yang terendam air merupakan wilayah langganan kena banjir kalau terjadi hujan deras. Sampai sekarang kami memang belum menurunkan alat berat. Karena masih bisa diatasi dengan peralatan tradisional oleh warga dan petugas baik dari Kecamatan maupun Kesbanglinmas," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Kulonprogo Riyadi Sunarto di ruang kerjanya, Jumat (24/9).
Peristiwa tersebut telah mendapat perhatian dari Pemkab setempat dengan melakukan pendataan dan mengumpulkan informasi sekaligus menginventarisir kerugian dan titik-titik bencana serta menyalurkan bantuan logistik lewat kecamatan masing-masing.
"Bantuan telah kami distribusikan lewat Kecamatan. Kami belum bisa memperkirakan kerugian, karena sampai sekarang petugas masih melakukan pendataan di lapangan," terangnya.
Mengenai penanganan korban bencana, Didik menjelaskan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satlak PBA) Kulonprogo terus berkoordinasi dengan pihak terkait baik dalam hal pemantauan maupun pendistribusian bantuan. Untuk mencegah timbulnya korban akibat bencana khususnya tanah longsor, pemerintah mengeluarkan imbauan agar warga meningkatkan kewaspadaannya. Jika masih terjadi hujan lebat terutama bersamaan dengan angin kencang, warga sebaiknya menyingkir dari wilayah yang rawan bencana.
" Kalau memang daerahnya tidak memungkinkan untuk didiami karena tidak aman dari ancaman tanah longsor maupun pohon tumbang sebaiknya warga menyingkir dulu. Waspadai gejala alam," imbaunya.
Terpisah, Adi Purwanto (65) warga Dukuh Desa Donomulyo Kecamatan Nanggulan menjelaskan, dinding saluran irigasi Kalibwang ambrol pada Kamis malam (23/9) sekitar pukul 00.00 WIB. Ketika peristiwa itu terjadi sama sekali tidak menimbulkan suara gemuruh, sehingga tidak mengagetkan warga di sekitar lokasi kejadian.
Kuat dugaan saluran irigasi tersier Kalibawang yang berfungsi untuk mengaliri lahan persawahan di wilayah Kecamatan Nanggulan bagian selatan dan Kaliagung sampai wilayah Sentolo itu ambrol, karena dinding bangunan tersebut tidak mampu menahan beban akibat debit air meningkat sampai mbludak keluar saluran.
"Sejak sore air saluran ini memang sudah penuh dan sekitar pukul 12.00 malam jebol," kata Adi Purwanto. (Rul)

0 komentar:

Posting Komentar