Jumat, 24 September 2010

Pemkab Sleman Petakan Daerah Rawan Bencana postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 07.43

SLEMAN (KRjogja.com) - Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan identifikasi daerah-daerah rawan bencana sehingga gejala yang mungkin terjadi dapat diketahui sejak dini. Upaya antisipasi bencana tersebut juga melibatkan berbagai pihak bukan saja pemerintah kecamatan, desa sekitar kaki Gunung Merapi dan masyarakat.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman selalu melakukan identifikasi daerah-daerah yang rawan bencana, agar gejala yang mungkin terjadi diketahui sejak dini, termasuk aktivitas Gunung Merapi yang saat ini mulai meningkat dari aktif normal menjadi waspada," kata Sri Purnomo di Sleman, Jumat (24/9).
Ia mengatakan, berkaitan dengan status Gunung Merapi yang saat ini meningkat, maka Pemkab Sleman akan terus menerus memantau dan mengamati setiap gejala alam yang muncul. "Pemkab Sleman sudah siap karena sudah tersistem. Dengan telah adanya sistem ini bila terjadi aktivitas yang meningkat maka tinggal menggerakkan sistem tersebut termasuk menyiapkan masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, aktivitas Gunung yang sekarang sudah waspada tersebut sesuai dengan SOP nya sudah dijalankan. "Pemkab Sleman juga telah menyiapkan dana darurat untuk penanggulangan bencana ini. Kesiapan menghapadapi aktivitas Gunung Merapi ini bukan hanya dari Pemkab dan masyarakat Sleman tetapi juga melibatkan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta meningkatkan stastus Gunung Merapi dari aktif normal ke waspada karena peningkatan gempa multiphase (MP) yang pada saat normal hanya lima kali per hari meningkat menjadi 10 kali per hari. Sedangkan untuk gempa vulkaniknya hanya pada saat normal hanya satu kali per hari naik menjadi 11 kali per hari.
Data dari Electronic Distance Measurement (EDM) atau jarak tunjam titik pengamatan hingga reflektor di puncak Gunung Merapi, juga terjadi pemendekan. Dari kondisi normal 0,1 hingga 0,3 milimeter per hari menjadi 11 milimeter per hari. (Ant/Van)

0 komentar:

Posting Komentar