Rabu, 29 September 2010

Potensi Zakat di Indonesia Tak Maksimal postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 02.43

YOGYA (KRjogja.com) - Potensi zakat di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp100 triliun per tahun ternyata tidak dapat terdeteksi secara maksimal. Hal tersebut terjadi lantaran masyarakat belum memiliki kepercayaan penuh untuk menyalurkan zakat mereka melalui badan atau lembaga zakat yang ada.
Direktur Jenderal Pengembangan Zakat Kementerian Agama RI, H. Abdul Karim mengungkapkan, potensi zakat di Indonesia pada tahun 2009 lalu kenyataannya hanya bisa terdeteksi sebesar Rp1,2 triliun. Jumlah tersebut tentu sangat jauh dengan prediksi potensi per tahun yang dimiliki Indonesia. bahkan pada tahun 2010 ini, target pencapaian zakat hanya diperkirakan sampai Rp1,5 triliun saja.
"Karena itu, kami akan berupaya untuk meningkatkan kembali kepercayaan para pembayar zakat untuk dapat menyalurkan zakatnya melalui badan atau lembaga zakat yang ada. Selain itu, kami juga akan melakukan pengawasan sesuai aturan, petunjuk dan pedoman pendistribusian zakat yang disempurnakan," ujarnya di sela world zakat forum di hotel Inna Garuda Yogyakarta, Rabu (29/9).
Menurutnya, terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan untuk dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga atau badan zakat. Salah satunya ditunjang dengan sisi transparansi dan laporan berkala dari pemerintah terhadap masyuknya zakat sampai pada distribusinya.
"Harus ada laporan transparan dari pemerintah yang mencover dana-dana dari Bazda masing-masing secara kontinyu. Misalnya dalam 3 bulan sekali. Sehingga gambaran berapa pendapatan, bagaimana pemberdayaan, berapa untuk fakir miskin, berapa untuk para pengembang usaha modal kecil, dan untuk peningkatan SDM bisa jelas diketahui. Sehingga masyarakat tahu persis bahwa dana zakat itu memang diberdayakan untuk fakir miskin dan peningkatan SDM yang lebih baik," katanya.
Pihaknya juga akan mengembangkan sarana agar masyarakat bisa mengetahui secara transparan mekanisme pengumpulan zakat hingga pendistribusiannya melalui sarana teknologi. "Kedepan kami akan menggunakan IT untuk menjadi kekuatan mengcover dana zakat. Disana akan disampaikan secara transparan informasi melalui website secara kontinyu tiap 3 bulan sekali. Sehingga masyarakat bisa mengetahui secara rinci pemanfaatan dana zakat yang mereka kumpulkan," imbuhnya. (Ran)

0 komentar:

Posting Komentar