Minggu, 29 Agustus 2010

Disbudpar Sleman Klasifikasi Desa Wisata postheadericon

Desa Wisata Pentingsari (Foto : Dok)
SLEMAN (KRjogja.com) - Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman akan mengklasifikasi desa wisata yang ada untuk menumbuhkan persaingan sehat dan menggugah masyarakat setempat agar melayani pengunjung dengan baik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Pemasaran Pariwisata Disbudpar Sleman, Shavitri Kumala Dewi. Dia mengatakan saat ini ada 32 desa wisata dan dari jumlah itu ada 10 desa wisata mandiri. Sedangkan klasifikasi ini akan rampung pada tahun 20111, namun saat ini menyusun studi teknis untuk melakukan assesment.

"Ke depan, akan kita klasifikasi layaknya label hotel berbintang. Kalau hotel itu ada yang bintang 1, kemudian bintang 2 dan seterusnya. Desa Wisata di Sleman juga akan kita buat seperti itu," katanya kepada KRjogja.com, Minggu (29/8).

Dia menjelaskan dengan klasifikasi, pengunjung akan mengetahui fasilitas yang akan dinikmati dan masyarakat setempat akan memberi pelayanan maksimal agar tidak bosan. Meskipun akan dikelola masyarakat, namun pemkab akan tetap memberi pendampingan termasuk promosi sehingga bisa menjadi desa wisata mandiri. (Dhi)

Dishubkominfo Siapkan Jalur Alternatif postheadericon

Ilustrasi (Foto : Dok)
KULON PROGO (KRjogja) -  Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mempersiapkan lima jalur alternatif untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan arus mudik maupun arus balik selama Lebaran 1431 Hijriah.

Kabid Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kulon Progo Sudarmaji Minggu (29/8) mengatakan pemetaan jalur rawan macet juga sekaligus untuk membuat jalur alternatif selama arus mudik dan arus balik Lebaran sehingga para penguna jalan tidak terjebak dalam kemacetan dan perjalanan menjadi lancar.

"Kondisi jalan hingga saat ini sebagian besar siap dilalui kendaraan pemudik, namun terdapat sejumlah titik rawan macet seperti di sepanjang jalan perbatansan Purworejo-Kulon Progo, Demen, Toyan, dan Sentolo untuk itu kami menembuat lima jalur alternatif dan dua jalan alternatif dalam kota," kata Sudarmaji, di Wates.

Jalur alternatif tersebut, kata dia yakni pertama, dari Temon menuju Yoyan, dilanjutkan kearah Cangkaran, melalui Galur menuju Kabupaten Bantul, jalur alternatif kedua yakni dari arah Cangkaran menuju Kenteng Nganggrung melalui Sentolo dan menuju Yogykarta, jalur alternatif ketiga yakni jalan Jangkaran Glagah melalui Karang Wuni menuju Brosot melalaui jambatan Srandakan menuju Kabupaten Bantul.

Jalur alternatif keempat yang telah disiapkan Dishubkominfo yakni dari Ngeplang Sentolo menuju Kenteng Nanggulan menuju Dekso Kalibawang dan menuju Muntilan dan Magelang, dan jalur alternatif kelima yakni dari Ngeplang Sentolo menuju Kenteng Nanggulan melalui jalan Godean menuju Yogyakarta. Sementara jalur alternatif dalam kota yakni pertama, dari Wates menuju Pengasih melalui Kaliagung menuju Sentolo, dan jalur alternatif kedua yakni Wates menuju Pengasih melalui Pusat Penyelamatan Satwa Yogyakarta menuju Nanggulan.

"Setelah kami melakukan pemantaun kesiapan sarana-prasaran jalan, untuk jalur alternatif di Kabupaten Kulon Progo sudah kondusif dan sudah siap dilalui untuk arus mudik dan arus balik nanti," katanya. (Ant/Tom)

Diperketat, Pemeriksaan Kelengkapan Bus postheadericon

WONOSARI (KRjogja.com) - Para pemilik bus, sopir dan crew diseyogyakan mengkompliti kelengkapan armada bus bagi yang belum komplit. Sebab, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, akan memperketat pengawasan dan pemeriksaan kelengkapan armada bus angkutan mudik Lebaran 2010.

Kepala Bidang Transportasi Darat Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Gunung Kidul, Syamsudin, di Wonosari, Minggu (29/8), mengatakan pemeriksaan dan pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang diakibatkan kurang lengkapnya fasilitas armada, misal lampu, rem, klakson, tabung pemadam kebakaran dan martil pemukul kaca ketika sedang terjadi kondisi darurat.
"Kami tidak mau kecolongan yang dikarenakan unsur keteledoran dari pengusaha jasa angkutan Lebaran 2010 yang dapat berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas dan membahayakan keamanan penumpang," katanya.

Menurut dia dari hasil pemeriksaan ditemukan sejumlah armada yang kondisi pendukung kendaraan masih di bawah standar aman.
"Aramada bus yang akan digunakan sebagai angkutan lebaran masih banyak ditemukan lampunya kurang terang, rem depan blong serta klakson yang kurang keras serta fasilitas pemadam kebakaran dan kondisi darurat masih belum tersedia," katanya.

Dari temuan tersebut, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) memberikan teguran peringatan dan catatan secara tertulis yang disampaikan kepada supir untuk diteruskan kepada pemilik jasa angkutan untuk segera melengkapi sarana aramada, katanya.
Dia mengatakan akan melakukan tindakan secara tegas apabila pada arus mudik mendatang masih ditemukan armada yang tidak mengindahkan peringatan Dishubkominfo dengan melengkapi fasilitas tanggap darurat.

"Kami akan terus melakukan langkah sosialisasi kepada kru bus atau pemilik jasa angkutan agar bersedia memasang perlengakapan tanggap darurat dengan tujuan keamanan pemudik dapat terjaga," katanya.
Selain pemeriksaan untuk armada bus, Dia mengatakan juga melakukan pemeriksaan kepada alat transportasi medis yang akan disediakan dan dipakai sebagai angkutan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berada di setiap Puskesmas.

"Alat transportasi pendukung arus mudik, misal ambulans juga kami lakukan pemeriksaan agar kendaraan dalam kondisi prima ketika digunakan di pos-pos penjagaan pengamanan jalur mudik Lebaran 2010," katanya. (Ant/Mdk)

Pasar Imogiri Bakal Jadi Wisata Batik postheadericon

Ilustrasi (Foto : Dok)
YOGYA (KRjogja.com) - Pasar Imogiri  Bantul akan disiapkan menjadi Pasar Wisata Batik. Selain merupakan sambungan dari museum lingkungan Imogiri, pasar ini difungsikan pula
untuk mengembalikan pasar di Bantul sebagai tempat untuk menjual batik dari para pengrajin batik didaerah tersebut.

"Pada zaman dulu, pasar-pasar di Bantul memang banyak digunakan sebagai sentra industri batik. Inilah yang akan kita kembangkan lagi saat ini dan program ini menjadi model untuk
mengembalikan batik di pasar karena keberadaan pasar wisata batik untuk mempertahankan batik ini sangat mendesak," ujar Ketua Umum Paguyuban Batik Indonesia Sekar Jagad, Larasati Suliantoro Sulaiman di Yogyakarta, Minggu (29/8).

Menurutnya, setelah terjadi gempa di Bantul, Pasar Imogiri yang hancur sempat direnovasi oleh Bupati Bantul pada masa itu. Pasar Imogiri dibuat lebih modern meskipun tetap dengan konsep tradisional dengan nama Pasar Imogiri baru. Dan, disana digunakan sebagai salah satu sentra wista bati.

"Namun sampai sekarang saya belum berani melaunchingnya, karena belum ada yang mau menjadi
penanggungjawab. Padahal sebenarnya kalau pengrajin batiknya sudah banyak yang bersedia,'' katanya.

Dia menambahkan, pada beberapa waktu lalu mudah  mencari batik tulis di pasar Bantul seperti Pasar Gumulon, Pasar Simboyan hingga Pasar Mangiran dan lainnya.

"Namun lama-lama batik tulis di pasar tersebut hilang dan berganti dengan batik printing. Kini makin sulit untuk mencari batik tulis disana," imbuhnya. (Ran)

Pengembangan Stasiun Tugu Terkendala Status postheadericon

YOGYA (KRjogja.com) - Lantaran Stasiun Besar Tugu Yogyakarta merupakan bangunan cagar budaya maka tidak bisa dikembangkan lagi secara luas, sehingga perlu ada solusi yang terbaik.

"Bangunan yang merupakan cagar budaya ini harus tetap terjaga namun prasaranan dan sarana juga harus dapat memuaskan bagi para pengguna jasa kereta api. Ini perlu solusi agar kedua fungsi tersebut berjalan seiring," ujar Ketua Komisi V DPR Yosep Umar saat melakukan inspeksi mendadak angkutan lebaran 2010 di Stasiun Besar Tugu Yogyakarta, Minggu malam (29/8).

Ia mengatakan, pada tahun anggaran 2010 pemerintah telah menganggarkan dana "Public Service Obligation" (PSO) sebesar Rp535 milyar kepada PT KA yang sasarannya untuk pelayanan kepada penumpang ekonomi bukan untuk kereta api kelas eksekutif.

"Diharapkan dengan adanya PSO itu maka pelayanan kereta ekonomi akan lebih baik, apalagi saat lebaran seperti ini," katanya.

Yosep mengatakan, saat ini Dirjen Perkeretaapian juga mempunyai anggaran Rp4 triliun untuk membangun prasarana dan sarana perkeretaapian yang ada di Indonesia ini.

"Anggaran tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan kereta api, karena kami juga tahu saat ini ada rangkaian kereta api yang perlu perbaikan, lokomotif juga usianya ada yang diatas 30 tahun dan perlu penggantian," katanya. (Ant/Mdk)
 

Waspadai Rentenir Berkedok Lembaga Pencair Uang postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
YOGYA (KRjogja.com) - Masa menjelang lebaran kali ini, masyarakat diminta waspada terhadap rentenir berkedok lembaga pencair uang. Masyarakat yang membutuhkan dana cepat, diminta untuk tidak tergiur dengan iklan yang disebarkan.
Ketua Litbang LOS DIY, Farid B Siswantoro mengatakan, lembaga pencair dana cepat saat ini memang menjamur di DIY. "Mulai dari Kota hingga ke pelosok-pelosok banyak ditemukan rentenir berkedok pencair dana cepat. Biasanya mereka memasang spanduk dengan kata-kata seperti itu, yakni pencair dana cepat," ungkapnya saat dihubungi KRjogja.com, Senin (30/8).
Modus yang biasa dilakukan oleh para rentenir yakni mentaksir harga sepeda motor milik peminjam. Kemudian setengah dari taksiran harga tersebutlah yang bisa dipinjamkan. "Jaminannya ialah BPKB sepeda motor itu sendiri. Kemudian akadnya justru jual beli sepeda motor tersebut. Dan, sistem pengembaliannya juga sangat menjerat si peminjam. Makanya, masyarakat jangan sampai terkecoh," imbuh Farid.
Selain itu, bunga yang dibebankan juga sangat tinggi. Bahkan bisa melebihi 100 persen dari jumlah pinjaman. "Misal ada yang meminjam Rp 1 juta. Sistem pembayaran dilakukan tiap bulan selama sekian bulan. Namun, sebenarnya yang ia bayarkan per bulan itu bukan pinjaman pokoknya, melainkan bunganya. Kalau sampai jatuh tempo tidak bisa melunasi, maka sepeda motor yang dipakainya akan diambil oleh rentenir tersebut," imbuh Farid.
Rentenir berkedok lembaga pencair dana cepat ini selama ini memang menjadi persoalan terbesar yang ditangani pihaknya. Pasalnya, ratusan warga sudah mengadukan ke LOS DIY karena telah menjadi korban dari praktik keuangan ilegal tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk melakukan gerakan bersama dalam mengatasi rentenir berkedok lembaga tersebut. Lembaga mereka memang telah berijin HO, namun tidak memiliki ijin operasional.
"Salah satu yang pernah melakukan tindakan represif ialan Kabupaten Bantul. Yakni dengan melakukan operasi yustisi bagi para rentenir yang merangkap lembaga tersebut. Tetapi, ternyata mereka tetap tidak kapok. Mesti sudah diusir dari Bantul, namun justru berpindah tempat di Kota dengan tetap melakukan proses penagihan. Bahkan, banyak juga para rentenir yang berani memasang baliho di pinggir jalan," tandas Farid.
Jika para rentenir tersebut tidak segera diambil tindakan bersama, maka dikhawatirkan masyarakat yang menjadi korban akan semakin berjatuhan. Lebih-lebih, yang menjadi korban selama ini ialah rakyat kecil. (Dhi)

Jumat, 27 Agustus 2010

3 Satwa Bonbin Surabaya Sengaja Dibunuh postheadericon

Ilustrasi
SURABAYA (KRjogja.com) - Dugaan adanya unsur kesengajaan dalam kematian satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang terjadi beruntun itu menguat.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim dan Tim Manajemen Sementara KBS menduga, tiga dari tujuh satwa yang mati beruntun dinilai tak wajar. Ketiganya adalah anak babi rusa, kanguru, dan rusa bawean.

Unsur mencurigakan itu adalah kesimpulan dari investigasi Tim Penyelidik Gabungan yang dibentuk oleh BKSDA Jatim dan Tim Manajemen Sementara KBS. ”Kami masih akan terus menyelidiki penyebab kematian satwa di sini (KBS),”tutur Ketua Tim Manajemen Sementara Toni Sumampau kemarin.

MenurutToni, tiga temuan mencurigakan itu pasti dikaji serius. Tim menilai unsur kesengajaannya sangat kuat misalnya kematian anak babi rusa. Hewan mamalia anakan ini mati ketika bermain-main di kandang babi dewasa. Anak babi ini diduga kuat dibunuh rusa dewasa.

Satwa tersebut disinyalir sengaja dilepas ke kandang babi dewasa karena tak mungkin dia bisa masuk sendiri ke situ. Untuk kasus kanguru, tim menduga pegawai KBS membiarkan hewan itu stres berkepanjangan. Akibat mendapat tekanan terus menerus yang berkepanjangan, akhirnya terjadi pendarahan di dalam kepalanya. Darah terus mengucur dari hidung satwa khas Australia tersebut hingga akhirnya mati. Sementara kematian rusa bawean dinilai janggal karena mati mendadak ketika sedang menyusui. Penyebabnya pun tak jelas. “Kondisi ini yang mencurigakan. Banyak kejanggalan yang harus segera diungkap,” ujarnya.

Tim penyelidik ini memprediksi pula kasus kematian satwa-satwa KBS ini masih akan terus berlangsung. Apalagi jika mengingat proses perawatannya tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP). Agar hewan-hewan yang terancam kematian itu tidak semakin parah, kata Toni, timnya menerapkan aturan baru yang berlaku di sekitar kandang satwa. Jika belum ada perawat datang, pegawai KBS dilarang masuk ke dalamnya.“Kami mencoba memberikan yang terbaik untuk KBS,”urainya.

Kepala BKSDA Jatim Achmad Saerodji menyatakan, tiga satwa itu mati tanpa melewati proses medis. Itu menunjukkan ada yang tidak beres dalam prosesnya.“Kasus ini masih terus kami perdalam.Kami yakin ada yang tidak beres,” tegasnya.

Saerodji menuturkan, Tim Penyelidik menemukan unsur mencurigakan setelah melakukan investigasi. Guna membuktikan dugaan tersebut, rencananya tim akan mereka ulang proses ke-matian hewan-hewan itu.Tim juga terus memeriksa pihak-pihak yang ada hubungannya dengan satwa seperti pegawai, perawat, dan dokter. Setelah semua selesai, lanjut Saerodji, tim akan membeberkannya kepada khalayak.

Dari situ akan diketahui tentang kematian beruntun itu karena murni kelalaian atau memang disengaja. Hasil penelusuran Tim Penyelidik ini juga akan diserahkan kepada polisi agar ditindaklanjuti. “Mungkin dalam 2–3 hari hasilnya bisa diketahui,” janjinya.

Analisa Tim Penyelidik itu diperkuat oleh pernyataan dokter KBS,dr Ermanu Umbi.Sesuai hasil uji laboratorium, kata Ermanu, babi rusa anakan yang mati di saat usianya baru lima hari itu karena dimakan babi jantan dewasa. “Menurut kajian kami,tidak ada penyakit,” katanya.

Untuk satwa lain yang juga ikut mengisi daftar kematian beruntun satwa KBS pada bulan ini seperti singa dan harimau sumatera, penyebabnya dinilai wajar. Sesuai hasil penelitian tim dokter, mereka mati karena faktor usia tua. “Singa,misalnya,sudah 10 tahun. Umur itu (untuk singa) sudah tidak lagi muda,”tandasnya.(Okz/Git)

Antasari Azhar Ingatkan Penggantinya postheadericon

mantan Ketua KPK Antasari Azhar
JAKARTA (KRjogja.com) - Siapa yang akan menggantikan Antasari Azhar sebagai salah satu pimpinan di KPK memang belum jelas. Namun sudah ada dua nama yang dipilih, yaitu Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas.

Siapa pun kelak yang akan terpilih, mantan Ketua KPK Antasari Azhar telah menitipkan pesan kepadanya. Yaitu agar ekstra hati-hati dengan jebakan batman para koruptor dan kroni-kroninya.

“Upaya perekayasaaan, penjebakan, dan lain-lain. Jadi selain keberanian harap berhati-hati,” ujar pengacara Antasari Azhar, Ari Amir Yusuf, mengutip pernyataan kliennya di Jakarta, Sabtu (28/8/2010).
Menurut Ari, kliennya melihat dua calon yang lolos seleksi cukup mumpuni. Baik dari aspek rekam jejak maupun kapasitas personal. Terutama Busyro Muqoddas, yang sudah terbukti mampu menahkodai Komisi Yudisial. Dia memiliki pengalaman bekerja di komisi, mengetahui persis kelemahan dan kekurangan sebuah lembaga non departemen.

“Tapi siapa pun yang terpilih, Pak Antasari menaruh harapan besar supaya bisa membuat kembali semangat di KPK, karena Pak Antasari tahu betul KPK sekarang kehilangan keberanian,” ujarnya. (Okz/Git)

Dishubkominfo Sleman Siapkan Jalur Alternatif postheadericon

SLEMAN (KRjogja.com) - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sleman menyiapkan sejumlah jalur alternatif dikawasan Sleman. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan lalu lintas di jalur utama arus mudik di Jalan Magelang, Sleman.
"Jalur alternatif yang kami siapkan tersebut yakni dari arah Magelang atau Muntilan Jawa Tengah bila terjadi kemacetan lalu lintas maka akan kami lewatkan ke jalur alternatif yakni melalui Tempel, Balangan, Moyudan dan tembus di Jalan Wates," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dishubkominfo Kabupaten Sleman Murshid Tunjana, Jumat (27/8).
Menurut dia, selain itu jalur alternatif juga dibuka ke arah timur yakni Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan dan Prambanan atau jalan Yogyakarta-Solo. "Sedangkan arus utama mudik dari Jawa Timur atau yang masuk melalui Klaten jika terjadi kemacetan maka akan dibuka jalur alternatif Prambanan-Piyungan atau Prambanan, Cangkringan, Pakem, Turi dan Tempel," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pengendalian, pengawasan dan pengaturan lalu lintas daerah rawan macet khususnya di jalur jalan yang sering terjadi pasar tumpah. "Jalur rawan macet tersebut diantaranya kemungkinan terjadi di Jalan Magelang, Jalan Godean atau simpang empat Pasar Godean, Jalan Wates atau simpang tiga Pasar Gamping, Jalan Affandi atau sekitar pasar Demangan dan Jalan Kaliurang menuju objek wisata," katanya.
Murshid, mengatakan sedangkan untuk kawasan yang rawan kecelakaan lalu lintas diantaranya di Jalan Magelang Kilometer (Km) 10 hingga Km 13, Jalan Wates Km 4 hingga Km 8 sekitar Pasar Gamping, sepanjang jalan lingar timur, lingkar utara dan lingkar barat serta Jalan Solo Km 11 Kalitirto hingga Km 15 Proliman, Bogem, Kalasan.
"Kawasan-kawasan tersebut berdasarkan pemetaan dan frekuesi jumlah kendaraan saat ini tergolong rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas sehingga kami harapakan masyarakat pengguna jalan untuk dapat lebih berhati-hati," katanya.
Ia mengatakan, untuk mendukung kelancaran arus mudik maupun arus balik lebaran ini pengoperasian jembatan timbang yakni di Kalitirto, Berbah dan di Tamanmartani, Kalasan ditutup mulai Jumat 3 September pukul 00.00 WIB hingga Sabtu 18 September pukul 00.00 WIB.
"Kami bekerjasama dengan Dishubkominfo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga menyiapkan tempt peristirahatan bagi pemudik dengan sepeda motor di Jembatan Timbang Kalitirto dan Jembatan Timbang Tamanmartani di Jalan Solo," katanya.
Selain itu pengawasan lampu penerangan jalan umum (PJU) juga dilaukan menjelang H-7 lebaran untuk memantau apakah ada lampu PJU yang mati. "Kami akan segera melakukan penggantian lampu PJU yang mati terutama yang berada di jalur mudik yang rawan macet mauun rawan kecelakaan lalu lintas," katanya.
Sedangkan untuk kesiapan instansi terkait yakani dari jajaran Polres Sleman akan mendirikan delapan pos pengamanan (pospam) lalu lintas di daerah Tempel dan depan Studio TVRI Yogyakarta untuk jalur mudik Jalan Magelang, kemuddian di Jalan Affandi, Gamping, Kaliurang, Prambanan, Babarsari dan Plasa Ambarukmo.
"Sedangkan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) membuka posko 24 jam dengan personel sebanyak 40 orang dan patroli ketertiban masyarakat, bidang pemadam kebakaran juga membuka posko 24 jam dengan menyiagakan tiga unit mobil pemadam kebakaran serta 38 personel dan menyiapkan sati mobil pemadam kebakaran serta mobil tanki air di Terminal Jombor, sedangkan Dinas Kesehatan juga menyiapkan posko 24 jam di 25 puskesmas dan 21 rumah sakit," katanya. (Ant/Van)

Ditemukan Obat Kadaluwarsa di Poskodes postheadericon

KULONPROGO (KRjogja.com) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerbang Desa 88 menemukan peredaran obat kedaluwarsa di Pos Kesehatan Desa Hargotirto, Kokap, Kulonprogo. Menurutnya, hal itu cukup membahayakan pasien.
"Kami menemukan obat-obatan yang sudah kedaluwarsa, yang sudah habis masa berlaku penggunaannya pada Maret 2010 namun masih ditaruh di menja periksa dan tidak segera ditarik oleh Dinas Kesehatan," kata Ketua Koordinator Gerbang Desa 88 Kulonprogo, Agustinus Widya Setiawan di Wates, Jumat (27/8).
Ia juga mengritisi jasa pelayanan kesehatan yang tidak memenuhi lima unsur yakni Ramah, Rasa, Resik, Rego dan Rutinitas. Misalnya, pelayanan yang diberikan Poskedes tidak maksimal, karena pelayanan kesehatan dalam satu minggu paling banyak hanya empat kali buka, padahal masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan selama 24 jam. "Penempatan poskedes terkesan dipaksakan dan sekedar pemenuhan proyek saja," katanya.
Menurut dia, pembangunan sarana prasarana seperti penempatan lokasi Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan Poskedes terjadi tumpang tindih. Dicontohkan, Poskedes Hargotirto, Kecamatan Kokap berdekatan dengan Puskemas Pembantu Kokap II Menganti dan satu kawasan dengan Puskesmas II Kokap.
"Pembangunan Poskedes, Pustu dan Puskesmas tidak memperhatikan jangkauan dan sarana serta tujuan didirikannya balai pengobatan bagi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, buruknya layanan kesehatan, bidan yang tidak kompeten dan juru rawat dan mantri kesehatan yang tidak profesional menyebabkan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pusat pelayanan kesehata milik pemerintah.
"Masyarakat kurang puas dari proses pengobatan dan pelayanan. Padahal kunci sukses sebuat tempat pelayanan kesehatan masyakat adalah tingkat kepercayaan pasien. Kepercayaan merupakan 50 persen bagian dari penyembuhan," katanya. (Ant/Van)

Empat Pejudi di Gunungkidul Terjaring Operasi Pekat postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Empat orang penjudi ditangkap Polisi dalam sebuah operasi penyakit masyarakat (pekat) dalam rangka cipta kondisi di Kabupaten Gunungkidul, Jumat (27/8). Operasi pekat ini digelar dalam rangka cipta kondisi selama Ramadhan.
"Mereka kami tangkap ketika sedang berjudi, dan sejumlah barang bukti kami amankan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Gunung Kidul AKP Widy Saputra di Wonosari.
Menurut dia, diringkusnya para penjudi itu berawal ketika petugas patroli yang sedang melintas di wilayah Kecamatan Ponjong sekitar pukul 02.00 WIB melihat ada perjudian di gudang gaplek di wilayah Dusun Pakandru, Desa Gombang, sehingga langsung dilakukan penggerebekan.
Dari penggerebekan tersebut polisi menyita barang bukti berupa uang taruhan dan kartu remi yang dijadikan alat judi. "Para pelaku kami amankan bersama sejumlah barang bukti di antaranya uang Rp109.000. Mereka saat ini masih menjalani penyidikan di Mapolres Gunung Kidul," katanya.
Ia menyebutkan empat penjudi yang diamankan tersebut adalah Mujiran (32) dan Heru Susanto (37) keduanya warga Dusun Pakandru, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, Mujianto (37) warga Sidomulyo, Tuban, Jawa Timur, serta Samijo (38) warga Dusun Semuluh Kidul, Ngeposari, Semanu, Gunung Kidul.
Menurut dia, siapa pun yang terbukti melakukan perjudian dijerat dengan pasal 303 KUHP, dan ancaman hukumannya penjara maksimal 10 tahun. Widy mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan patroli selama Ramadhan, terutama pada hari-hari mendekati Idul Fitri, dalam upaya menjaga ketertiban serta keamanan masyarakat. (Ant/Van)

Siswa SMAN I Banguntapan Tuntut Kepala Sekolah Mundur postheadericon

Puluhan siswa SMA N I Banguntapan menggelar aksi di halaman sekolah. (Foto : Sukro Riyadi)
BANTUL (KRjogja.com) - Puluhan siswa SMAN I Banguntapan yang tergabung dalam wadah Aliansi Penegak Hak Asasi Siswa menggelar unjuk rasa di halaman sekolah, Jumat (27/8). Siswa menuntut kepala segera diturunkan karena dinilai ada sejumlah kejanggalan dalam kebijakan di sekolah.
Rizki perwakilan siswa dalam orasinya menyatakan, sejumlah kejanggalan dirasakan siswa selama belajar di sekolah itu. Terutama jarangnya frekuensi kehadiaran kepala sekolah. Menururtnya kepala sebagai orang nomor satu sangat menentukan maju mundurnya sebuah sekolah.
Riski mengatakan, bagaimana bisa prestasi bisa ditingkatkan, sedang kepala sekolahnya tidak bisa aktif. Tidak hanya itu peserta juga mendesak agar kasus dugaan pelanggaran waktu penerimaan siswa baru (PSB) di tindaklanjuti dinas. “Kami menilai,ada ketidak transparan dalam mengelola uang dari siswa oleh sekolah, dan masih banyak lagi kebijakan yang janggal,” terangnya.
Bahkan dalam orasi itu juga disampaikan adanya intimidasi yang dialami siswa, semua dilakukan seorang guru. Orasi di halaman sekolah tidak berlangsung lama. Puluhan siswa kemudian diarahkan untuk menggelar dialog di aula sekolah.
Dialog dipandu Kabid Kurikulum Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Bantul Sukarjo berserta Ketua Dewan Sekolah Drs Ismantoko, Kabid SMA Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Bantul Sudarman serta pengawas sekolah Faiz Mudari. Sukarjo mengatakan, semua aspirasi siswa bisa disampaikan secara langsung. “Saya tegaskan, silahkan semua aspirasi disampaikan dengan jelas, tetapi tentunya tidak semua pertanyaan itu bisa serta merta bisa langsung dijawab,” terang Sukarjo.
Menanggapi penilaian tidak tranparannya pengelolaan uang dari dari siswa, Ismantoko selaku Ketua Dewan Sekolah meminta agar bagian yang dinilai janggal disampaikan secara jelas. “Saya butuh kejelasan, mana yang dibilang janggal, tolong sampaikan kami akan jelaskan secara gamblang,” ujarnya.
Sedang Sudarman menegaskan, bahwa masalah pelanggaran atau anggaran diawasi Kantor Inspektorat. Selain itu tidak ada organisasi selain OSIS di SMA. “Kita ini masih SMA, jadi tidak ada organisasi selain OSIS,” ujarnya.
Sedang seorang guru mengatakan, bila kepala sekolah jarang masuk lantaran sakit komplikasi. “Anak mungkin tidak tahu, bapak (kepala sekolah) menjalani perawatan, itu yang mungkin tidak diketahui,” ujarnya. (R-5)

DIY Kawasan Rawan Gempa Bumi postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
YOGYA (KRjogja.com) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Budi Waluyo mengungkapkan, kawasan DIY merupakan wilayah yang masuk dalam peta rawan gempa bumi di tanah air. Maka, menurutnya wajar jika gempa bumi sering terjadi di kawasan DIY.
“Lempeng Eurasia bertumbukan di sebelah selatan, di sana ada lempeng Indoaustralia. Jadi, wilayah seperti Sumatera, selatan Jawa, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua sangat rawan gempa bumi,” ungkap Budi Waluyo di Yogyakarta, Jumat (25/8).
Khusus untuk DIY, lanjut Budi Waluyo, merupakan kawasan yang cukup potensial untuk terjadinya gempa bumi. Gempa bumi berkekuatan kecil, sedang ataupun besar sangat berpotensi terjadi di DIY.
“Selatan DIY itu ada patahan terbuka, diantaranya patahan Opak dan beberapa patahan yang tidak ada namanya. Pertemuan dua lempeng tadi bisa menimbulkan patahan-patahan,” katanya.
Mengenai gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami, tambahnya, hal tersebut juga mungkin terjadi di kawasan DIY. Gempa bumi yang berpusat di perairan selatan Indonesia juga bisa berakibat gelombang tinggi tsunami.
“Sementara potensi tsunami kita peroleh dari data gempa bumi. Lima menit pasca gempa bumi, BMKG harus dapat menginformasikan kepada masyarakat tentang potensi tsunami, sehingga dapat segera dilakukan evakuasi bagi masyarakat sekitar pantai,” terangnya.
Budi Waluyo menambahkan, gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang bisa kapan saja terjadi. Menurutnya, gempa bumi itu tidak berbahaya, yang menjadikan bahaya adalah dampak yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.
“Yang bahaya adalah efek dari gempa bumi, seperti rumah dan bangunan yang roboh. Rumah di DIY dan bahkan di Indonesa seharusnya didesain untuk rumah tahan gempa bumi,” tambahnya. (Ant/Van)

Rutan Wirogunan Selenggarakan Bebas Besuk Saat Lebaran postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
YOGYA (KRjogja.com) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas II A, Wirogunan, Yogyakarta rencananya akan memberikan kesempatan kepada para keluarga untuk menjenguk tahanan dan narapidana (napi) di rutan pada hari raya Idul Fitri 1431 H besok. Pihak rutan selama tiga hari yakni pada tanggal 12, 13 dan 14 September 2010 akan memberikan kemudahan bebas kunjungan dalam rutan bagi keluarga.
“Ini merupakan hak bagi para tahanan dan napi untuk dapat dijenguk keluarganya saat hari besar keaamaan. Kami lakukan ini agar silaturahmi antara keluarga dan para tahanan dapat terjalin,” kata Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pelayanan Tahanan Rutan kelas II A, Wirogunan, Yogyakarta, Teguh Suroco di Yogyakarta, Jumat (27/8).
Dikatakannya, pihak rutan menyiapkan beberapa fasilitas bagi keluarga tahanan dan napi dalam kesempatan bebas besuk bebas hari lebaran besok. Pihak rutan akan menyediakan kursi di ruang yang luas bagi pembesuk dengan suasana yang nyaman.
“Kita beri keleluasaan untuk menjenguk bagi para keluarga. Namun demikian, kita tetap menerapkan prosedur yang telah ditetapkan, seperti pengawasan barang bawaan dan penggeledahan. Selain itu, pangamanan di rutan juga kami tingkatkan,” tambahnya.
Teguh mengatakan, ada beberapa prosedur yang harus dilakukan keluarga dalam melakukan besuk bebas tersebut. Sebelum menjenguk, keluarga harus melakukan pendaftaran di pos pendaftaran dengan meninggalkan identitas.
“Pendaftaran akan dibuka dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB, jumlah keluarga yang menjenguk tidak kami batasi. Setiap keluarga mendapat kesempatan bertemu dengan tahanan dan napi selama 20 menit,” terangnya.
Ditambahkannya, pihak rutan baru akan menutup pintu gerbang hingga penjenguk terakhir selesai membesuk tahanan. “Kami memberi kesempatan besuk bebas dalam tiga hari berturut-turut. Jadi, bagi keluarga yang sekarang membesuk, besok dan lusa tetap diperbolehkan menjenguk kembali,” tegasnya. (Ant/Van)

Rabu, 25 Agustus 2010

Dua Barakuda Standby di Kantor Kapolri postheadericon

Barakuda yang menjaga kantor kapolri (Foto : Okezone.com)
JAKARTA (KRjogja.com) - Dua unit barakuda masih diparkir di depan Gedung Rupatama Mabes Polri, dimana Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan para pemimpin lainnya berkantor.

"Ini buat pengamanan saja dan tidak ada perintah tidak untuk memerintahkan," ujar petugas jaga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (26/8).

Dua unit kendaraan mirip tank tersebut terparkir di depan Rupatama Mabes Polri sejak 10 Agustus 2010. "Memang tak pernah dipindah sejak di taruh di sini," katanya.

Pengamanan pintu masuk Mabes Polri juga masih terlihat sama sejak Abu Bakar Ba'asyir ditahan di sana. Sedikitnya dua anggota polri berjaga di pintu masuk, lengkap dengan senjata laras panjang.

Sebelumnya, sehari setelah ditangkapnya pengasuh Pondok Pesantren Ngruki itu, Mabes Polri melakukan penjagaan ketat. Belasan anggota polisi berseragam lengkap, memakai helm, rompi antipeluru, dan senjata laras panjang, berjaga di pintu gerbang belakang Mabes Polri.

Di gerbang depan, lebih dari 100 anggota polisi juga mengikuti apel. Penjagaan ketat juga terlihat di sekitar Gedung Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri, tempat Ba'asyir ditahan.

Seperti diberitakan, Abubakar Ba'asyir telah merasakan dinginnya sel Bareskrim Mabes Polri sejak 9 Agustus lalu. Ba'asyir ditangkap di halaman Polres Banjar saat hendak pulang ke Solo, dengan dugaan terlibat dalam aksi terorisme. (Okz/Tom)

Lima Gajah Dikerahkan Untuk Usir Perambah Hutan postheadericon

Ilustrasi (Foto : Dok)
BENGKULU (KRjogja.com) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bengkulu menyiapkan lima gajah terlatih untuk menertibkan perambah, terutama pada kawasan hutan Taman wisata Alam Bukit Kaba.

"Ratusan perambah di kawasan Taman wisata Alam (TWA) Bukit Kaba yang berada dalam Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang itu tergolong bandel, maka diperlukan tenaga gajah mengusirnya," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bengkulu Andi Basrah, Kamis (26/8).

Gajah latih itu nantinya untuk menggusur pondok-pondok perambah yang kembali menjamur di wilayah itu, sedangkan sebelumnya sudah dilakukan pembakaran oleh petugas di lapangan.

Pengusiran dengan menggnakan tenaga gajah itu, akan membuat efek jera bagi perambah, karena hewan besar itu tidak hanya mampu menggusur pondok tapi bisa mengejar perambah dari lokasi.

Gajah-gajah itu dipandu pawang dan diiringi pertugas tim terpadu. Nantinya, perambah yang tertangkap oleh petugas akan diproses secara hukum.

Luas kawasan hutan TWA itu seluruhnya 15.000 hektare, 80 persen di antaranya sudah gundul, padahal kawasan hutan itu sangat berguna untuk menopang kelangsungan kelestarian hutan di daerah itu. (Ant/Ogi

Tembak Di Tempat Bagi Penjahat postheadericon

Kapolda DIY Brigjend Pol Ondang Sutarsa BS. (Foto : Ardhi Wahdan)
SLEMAN (KRjogja.com) - Kapolda DIY Brigjend Pol Ondang Sutarsa BS mengaku, pihaknya tidak akan mentolerir penjahat yang masuk ke DIY, terutama para perampok spesialis toko emas maupun Bank. Bahkan, Odang Sutarsa pun memerintahkan jajarannya melakukan tembak di tempat bagi penjahat yang meresahkan masyarakat.
"Jika maling itu baik, maka tidak perlu tembak di tempat. Namun jika maling itu berusaha melawan bahkan membahayakan jiwa petugas, maka tembak di tempat sudah sesuai prosedur. Tetapi kita semua berharap, jangan sampai masuk ke Yogyakarta," tegasnya di Mapolda DIY, Rabu (25/8).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya juga sudah menambah personel yang mengamankan bank serta toko emas di DIY. Bahkan, pegadaian juga tak luput dari penjagaan petugas. "Mendekati lebaran ini kan banyak orang butuh duit. Makanya pegadaian juga menjadi penjagaan kami. Dan penjagaan tersebut tidak perlu diperlihatkan dengan seragam lengkap," imbuhnya.
Terkait dengan program 100 hari kedepan, Ondang mengaku akan menjalankan program Polri simpatik. Yakni mewujudkan polisi yang dicintai oleh masyarakat. "Makanya, kepada masyarakat semua kita harus mengedepankan senyum, salam dan sapa. Citra Polri sebagai pelayan masyarakat harus benar-benar menjadi citra yang baik," jelasnya.
Kepada wartawan pun, mantan Karodal Pres Mabes Polri ini, berjanji akan menjalin hubungan yang seharmonis mungkin. Antara Polri dengan media memiliki tugas yang sama dalam menjaga kantibmas. "Bahkan, besok kalau ketemu dengan wartawan jangan dalam acara resmi seperti ini. Nanit kita ketemu bersama dengan pecel lele atau apalah," pungkasnya diikuti tawa puluhan wartawan yang mengerumuninya. (Dhi)

Polda DIY Gelar Sertijab Kapolda postheadericon

Salam komando Kapolda DIY Brigjend Ondang Sutarsa (kiri) dengan Kapolda DIY lama Brigjend Sunaryono (kanan). (Foto : Ardhi Wahdan)
SLEMAN (KRjogja.com) - Polda DIY melakukan serah terima jabatan (sertijab) Kapolda DIY, dari Brigjen Sunaryono kepada Brigjen Ondang Sutarsa BS di Mapolda DIY, Sleman (25/8). Dalam sertijab ini, juga dilangsungkan Upacara Farewel Parade untuk melepas pejabat lama dalam mengemban tugas yang akan datang.
Dalam sambutannya, mantan Kapolda DIY Brigjend Pol Sunaryono mengaku sangat berat untuk berpisah kepada para anggotanya. Selama 1,5 tahun menjabat sebagai Kapolda DIY, dirinya sudah merasa sangat nyaman berada di tengah-tengah para anggotanya.
"Saya bersyukur, selama di DIY ini tidak ada hal-hal yang sangat krusial. Semua berjalan dengan lancar, dan itu semua karena kerjasama yang baik antara seluruh jajaran," katanya.
Sementara itu, Kapolda DIY yang baru, Brigjend Pol Ondang Sutarsa BS berjanji akan meneruskan seluruh program yang sudah dijalankan selama ini. Oleh karena itu, pihaknya akan merangkul semua elemen masyarakat demi menjaga kantibmas di DIY.
"Sesuai dengan arahan Kapolri, bahwa rencana strategis Polri tahap kedua, yakni partnership building serta program quick wins menjadi pegangan kami kedepan," ungkapnya.
Usai menjabat sebagai Kapodal DIY, Sunaryono akan promosi Bintang II sebagai Tenaga Ahli Pengkajian di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI. Sedangkan Ondang, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Pengendalian Personil (Karodalpers) Mabes Polri. (Dhi)

Hasil Razia, Kulonprogo Nihil Daging Glonggongan postheadericon

KULONPROGO (KRjogja.com) - Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulonprogo menggelar razia daging gelonggongan di Pasar Kliwon, Kranggan, Kecamatan Galur, Rabu (25/8). Dalam razia ini, petugas tidak menemukan pedagang yang menjual daging gelonggongan.
"Hasilnya bagus, dua pedagang yang kami curigai tidak berjualan lagi karena kami intensif melakukan pengawasan ke pasar. Hari ini pun, kami tidak menemukan penjualan daging gelonggongan. Semua daging di pasar ini layak konsumsi dan masih segar," kata Kabid Kesehatan Hewan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kulonprogo, Endang Purwaningrum di Wates.
Ia menambahkan, selama Ramadhan 1431 Hijriah, intansinya melakukan tiga kali pengawasan di luar pengawasan rutin setiap bulan. Berdasarkan pengawasan, penjual daging gelonggongan tidak berani lagi berjualan karena takut tertangkap dan masuk penjara. "Pada setiap pengawasan kami mengambil contoh daging yang dijual pedagang. Karena takut ketahuan penjual yang kami curigai tidak berani lagi berjualan," katanya.
Pada Selasa (24/8), kata dia, dilakukan razia daging gelonggongan di Pasar Kenteng Nanggulan, namun hasilnya tetap nihil. "kami tidak menemukan apa-apa di sana, semua daging layak konsumsi, padahal Nanggulan biasanya banyak beredar daging gelonggongan," katanya.
Meski demikian, tim pengawas yang terdiri atas lima petugas mengambil daging ayam yang diduga berasal dari bangkai. Daging ini biasanya dijual dengan harga sangat murah, untuk satu potong paha hanya dihargai Rp1.000.
"Karena curigai, kami ambil dagingnya sebagai contoh untuk diuji di laboraturium dan hasilnya belum keluar. Kalau dibiarkan, daging bangkai ayam yang dikonsumsi akan mengakibatkan gangguan kesehatan," katanya. (Ant/Van)

Pengiriman Uang di Pegadaian Wonosari Melonjak postheadericon

Penerimaan pengiriman uang di pegadaian. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Mendekati lebaran, penerimaan pengiriman uang dari dalam dan luar negeri atau Western Union di pegadaian Wonosari, Gunungkidul meningkat. Bahkan jumlah masyarakat yang menggadaikan juga bertambah hingga 10 persen.
Kepala Pegadaian Wonosari Utomo SE kepada mengungkapkan, dari luar negeri kebanyakan pengiriman berasal dari Malaysia, hingga minggu keempat Agustus sudah masuk Rp 20 juta. Mendekati lebaran dipastikan semakin tinggi.
“Selain pengiriman uang, masyarakat yang menggadaikan juga naik sampai 10 persen. Kebanyakan memang menggadaikan emas. Untuk 1 gramnya 24 karat dihargai Rp 350 ribu. Diperkirakan jumlah nasabah pegadaian semakin meningkat hingga H-7 lebaran. Karena masyarakat membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan ketika lebaran tiba,” terangnya di Gunungkidul, Rabu (25/8).
Kantor pegadaian, lanjutnya juga melayani Kredit Industri Rumah Tangga. Sejak awal tahun 2010 sampai sekarang sudah tersalurkan Rp 298 juta. Dengan jumlah 44 kelompok. Kebanyak merupakan usaha seperti kelontong, kios warung, pejual makanan ringan, penjahit serta berbagai usaha kecil yang lain.
“Terkait dengan tingginya minat masyarakat untuk menggadaikan emas, pegadaian siap menerima. Artinya dana yang disediakan tidak terbatas. Berdasarkan perhitungan selama minggu ke empat Bulan Agustus, total dana yang disalurkan mencapai Rp 2,5 Miliar,” ucapnya. (R-2)

Dinkes Amankan Makanan Berpewarna Tekstil postheadericon

Petugas mengamankan makanan menggunakan pewarna tekstil (Foto : Dian Ade Permana)
SANDEN (KRjogja.com) - Petugas dari Dinas Kesehatan Bantul mengamankan makanan menggunaan pewarna tekstil, kadaluarsa dan kemasannya rusak dalam operasi menjelang lebaran untuk melindungi kepentingan konsumen.

Kepala Dinas Kesehatan Dr Siti Noor Zaenab mengungkapkan penjual hanya mendapat peringatan karena operasi ini bersifat pembinaan. Namun, jika tetap membandel dan menjual makanan yang berbahaya bagi konsumen, akan diambil tindakan hukum.

Siti mengatakan bahwa makanan yang menggunakan rhodamin, sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kanker. Dan, pewarna tekstil  bukan untuk makanan. Namun, makanan ini berasal dari luar daerah seperti Tasikmalaya dan dikemas ulang petugas setempat.

"Makanan berpewarna tekstil sangat mencolok. Setelah dipacking ulang, makanan ini tidak disertai dengan ketentuan yang harus mencantumkan komposisi bahan, tanggal kadaluarsa, maupun izin dari Dinas Kesehatan sehingga tidak terpantau," paparnya.

Di Toko Yati, Pasar Sorobayan petugas menemukan 25 makanan yang menggunakan pewarna tekstil, 3 roti berjamur, serta 13 abon yang sudah kadaluarsa.Selain itu, menyita makanan yang berbahaya dan pedagang diharuskan membuat surat pernyataan tidak akan menjualnya lagi. Sedangkan di Toko Mangestoni, petugas menemukan makanan yang berlabel dan berkomposisi sama, meski terbuat dari bahan yang berbeda. Dan, untuk makanan dalam kaleng yang sudah penyok, dimintanya untuk disimpan dan ditukar di distributor.

Siti menghimbau kepada konsumen untuk lebih teliti memeriksa makanan yang akan dibeli. Misalnya, masa kadaluarsa, kemasan dan izin dari Depkes. Selain itu, komposisi bahan dan keutuhan kaleng maupun plastik pembungkus. (*-7)

Potensi zakat di DIY postheadericon

Sekretaris MUI DIY, Ahmad Muhsin Kamaludiningrat. (Foto : Ardhi Wahdan)
YOGYA (KRjogja.com) - Potensi zakat di DIY sejauh ini memang tidak bisa diprediksi. Kendati demikian, MUI DIY berharap, masyarakat harus memiliki kesadaran yang tinggi perihal zakat, khususnya mereka yang beragama muslim.
Sekretaris MUI DIY, Ahmad Muhsin Kamaludiningrat mengatakan, jika sistem zakat ini bisa dikelola secara maksimal, maka tidak akan ada lagi ketimpangan antara si kaya dan si miskin. "Kalau potensi, dimanapun sangat besar. Apalagi di DIY ini. Tetapi, berapa jumlahnya, itu yang sulit di prediksi. Tujuan utama zakat itu sebenarnya ialah kesejahteraan umat. Dia yang berpunya menolong yang membutuhkan," terangnya di Yogyakarta, Kamis (26/8).
Ahmad Muhsin menambahkan, problema yang dihadapi saat ini ialah penyaluran zakat secara pribadi. Kendati tidak dilarang, namun hal tersebut dirasakan tidak bisa menyeluruh. Oleh karena itu, pihaknya mengharap kepada masyarkat untuk membayarkan zakat ke lembaga zakat. Semisal Badan Amil Zakat (BAZ) maupun lembaga swasta lain.
"Yang penting itu, masyarakat sudah mau membayar zakat. Artinya, kesadaran harus dibangkitkan terlebih dahulu. Baru kemudian prosedur pembayarannya. Kalau disalurkan sendiri, boleh saja tetapi tidak terdata secara rapi. Lebih bagus lagi jika disalurkan ke BAZ dan lembaga zakat lain," ungkap Ahmad Muhsin.
Khusus di bulan puasa ini, pihaknya berharap mampu menjadi momentum bagi masyarakat akan kewajiban membayar zakat bagi yang mampu. Pasalnya, selain pahala yang berlipat ganda, mashlahat dari zakat juga sangat besar bagi diri sendiri, orang lain serta pembangunan negara.
"Dari segi pahala, Allah SWT sudah melipatgandakan. Dari segi sosial, masyarakat kecil terbantukan. Dari segi pembangunan, negara ini tentunya akan lebih makmur. Oleh karena itu, kami ingatkan pentingnya zakat yang harus ditunaikan," pungkas Ahmad Muhsin. (Dhi)

IOM Kampanye Biogas ke Desa Korban Gempa postheadericon

Biogas yang coba dikembangkan IOM. (Foto : reani Dwi Lestari)
YOGYA (KRjogja.com) - International Organization For Migration (IOM) bekerjasama dengan Kebun Pendidikan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM, menggelar roadshow biogas dan sosialisasi unit biogas keliling di beberapa desa yang terkena dampak gempa seperti Kulonprogo, Sleman, Gunung Kidul dan Jotangan, Klaten. Kegiatan ini dimaksudkan untuk  memperkenalkan manfaat teknologi biogas ke desa-desa yang terkena dampak gempa bumi.
Manajer Proyek Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) kantor cabang Yogyakarta, Johan Grundberg mengungkapkan, pada Rabu (25/8) lalu, IOM telah membawa unit biogas kelilingnya ke desa Jotangan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dimana masyarakat dapat menyaksikan secara langsung manfaat biogas sebagai sumber energicalternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan.
"Kampanye ini akan dilanjutkan ke desa-desa lain di Jawa Tengah dan Yogyakarta selama beberapa bulan mendatang. Proyek ini bertujuan untuk mempromosikan penggunaan biogas sebagai alternatif sumber energi. Kami percaya bahwa konversi ke biogas dapat sangat mengurangi biaya rumah tangga, mempertahankan mata pencaharian yang berkelanjutan dan sekaligus melindungi lingkungan," ujarnya di Yogyakarta, Kamis (26/8).
Menurutnya, IOM merancang dan mengembangkan teknologi biogas inovatif ini melalui kemitraan dengan KP4 UGM yang juga membangun enam unit biogas bawah tanah di Tuksono, Semoyo dan desa Sumberagung di propinsi DIY. "Dalam proyek pemulihan pasca gempa ini IOM telah merancang agar sektor ternak dan produsen tahu yang terkena dampak gempa bumi dapat mengadopsi fasilitas ini. Karena sektor-sektor tersebut memiliki akses ke limbah dalam jumlah yang cukup untuk memproduksi biogas dengan layak," katanya.
Sementara itu, Koordinator Unit Konstruksi IOM Yogyakarta Armein Sopakuwa menambahkan, program biogas IOM dan KP4 UGM ini diharapkan akan menghasilkan energi ramah lingkungan untuk konsumsi rumah tangga atau usaha. Karena setelah investasi awal, untuk sistem ini tidak perlu mengeluarkan uang untuk bahan bakar dan tidak ada asap dari kayu atau arang.
“Selain itu sistem biogas ini juga dapat memproduksi pupuk yang sangat baik untuk pertanian, dan dapat membantu melawan pemanasan global karena memungkinkan kita membakar metana dari sampah organik, bukan membiarkannya lepas ke atmosfer yang dapat menambah efek rumah kaca,” imbuhnya.
Proyek pemulihan pasca gempa IOM ini didanai oleh multi donor Java Reconstruction Fund (JRF), telah mendukung pemulihan lebih dari 3.000 usaha mikro dan kecil yang terkena dampak gempa bumi sejak Maret 2008 dan saat ini telah memasuki fase perpanjangan. Pada tahap akhir, proyek ini bertujuan mengkonsolidasikan keberlanjutan usaha mikro dan kecil yang telah dibantu dan menjamin kelancaran serah terima proyek kepada pemerintah daerah dan masyarakat. (Ran)

Selasa, 24 Agustus 2010

Pelaku Diancam Hukuman Mati postheadericon

Tersangka Yulianto saat ditemui di sel tahanan Polres Sukoharjo.(Foto : Wahyu Imam Ibadi)
SUKOHARJO (KRjogja.com) - Yulianto (37), tersangka pelaku kasus pembunuhan berantai di Sukoharjo mengaku, tindakannya membunuh beberapa orang korbannya dilakukan secara sengaja dan terencana. Motif dilakukannya pembunuhan ini diakunya karena masalah hutang piutang.
Dihadapan petugas, warga Kragilan RT-2/RW-15, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo ini mengakui, dua orang yang dibunuhnya yakni Kopda Santoso anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan dan Sugiyo dilakukan karena keduanya memiliki masalah hutang piutang dengannya. Pembunuhan kali pertama dilakukan Yulianto pada korban Sugiyo sekitar enam tahun lalu.
Dikatakannya, selama ini Sugiyo berutang padanya hanya Rp500 ribu pada awalnya' Namun kemudian, korban berhutang kembali padanya lagi sebesar Rp1 juta dan terakhir hutang Rp 2 juta untuk menggarap sawah.
Karena utang-utang Sugiyo tersebut tidak pernah dibayar saat ditagih, dirinya lantas emosi dan membunuh Sugiyo. Setelah dibunuh, mayat dimasukkan dalam karung dan lantas dikubur di belakang kandang sapi belakang.
Mengenai kasus pembunuhan Kopda Santoso, Yulianto mengaku hal itu dilakukankarena karena emosi. Anggota Kopassus itu selama ini menjadi pasiennya dengan penyakit ambeien, namun diobati hingga sembuh, Santoso tidak pernah mau membayar ongkos pengobatan. “Ya karena hutang tidak dibayar saya jadi jengkel dan membunuhnya,” ujar Yulianto saat ditemui di sel tahanan Polres Sukoharjo, Selasa (24/8).
Sebelum membunuh Santoso, kata Yulianto, dirinya dirinya memberikan ramuan kecubung sehingga korban lemas dan tidak sadarkan diri. Setelah membunuh korban, jasadnya lantas dikubur disamping rumah didekat kandang kambing agar tidak ketahuan.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Sukiyono menegaskan, atas perbuatannya, Yulianto akan diancam hukuman mati dengan pasal 340 junto 365 tentang pembunuhan berencana. “Kalau sampai terjadi maka ini peristiwa langka kali pertama Sukoharjo menjatuhkan hukuman mati pada tersangka,” ujar Sukiyono di ruang kerjanya. (*-2)

Polri Sudah Serahkan CDR ke KPK postheadericon

Selasa, 24 Agustus 2010 17:43:00
Ilustrasi (doc)
JAKARTA (KRjogja.com) - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa Mabes Polri telah menyerahkan call data record (CDR) kepada KPK.

"CDR sudah diserahkan Polri kepada KPK pada 23 Agustus 2010 sekitar pukul 15.12 WIB," kata JPU, I Kadek Wiradana, di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (24/8).

Namun demikian, ia menegaskan belum mengetahui secara pasti CDR milik siapa yang diserahkan kepada KPK tersebut.

"Masih disegel, belum dibuka, karena itu kita tidak tahu CDR siapa dengan siapa itu," lanjutnya.

Ia pun menerangkan tidak ada tertulis apakah CDR tersebut merupakan bukti sambungan telpon antara tersangka suap Ary Muladi dengan Deputi Bidang Penindakan KPK Ade Rahardja di dalam surat pengantar paket CDR dari Mabes Polri.

Dalam sidang pembelaan (Pledoi) JPU sempat hendak menyerahkan CDR tersebut namun Majelis Hakim Pengadilan Tipikor yang diketuai Tjokorda Rae Suamba menolak bukti CDR tersebut.

"Sikap majelis sudah jelas. Sidang selanjutnya pembacaan putusan," ujarnya.

Kuasa hukum terdakwa dugaan suap pimpinan KPK Anggodo Widjojo, OC Kaligis, saat dihubungi wartawan mengatakan niat jaksa penuntut menyerahkan CDR disaat pledoi telah dibacakan merupakan bentuk keragu-raguan terhadap tuntutannya.

Menurut dia, sangat pantas majelis hakim menolak CDR tersebut karena sudah terlambat.

"Mereka jelas tidak serius mendatangkan bukti tersebut ke persidangan. Bisa jadi ini bentuk ketakutan mereka setelah mendengarkan pembelaan kami," tegas Kaligis.

Ia sendiri masih menduga bahwa rekaman antara Ade dan Ary ada namun sengaja dilenyapkan. Apalagi keberadaan rekaman diperkuat pernyataan Kapolri dan Jaksa Agung.

"Hampir satu tahun jaraknya saat Jaksa Agung dan Kapolri bilang ke publik rekaman itu ada, tiba-tiba saat mau dihadirkan dipersidangan jadi tidak ada. Kasihan dong Kapolri dan Jaksa Agung dibohongi oleh anak buahnya," ujar Kaligis.

Menurut dia, jika rekaman tersebut terungkap akan banyak nama yang terseret dalam kasus tersebut. (Okz/Yan)

Polda DIY Sambut Kedatangan Kapolda Baru postheadericon

Upacara Pedang Pora penyambutan Kapolda DIY yang baru. (Foto : Ardhi Wahdan)
SLEMAN (KRjogja.com) - Polda DIY menggelar prosesi Pedang Pora menyambut kedatangan Kapolda DIY yang baru, Brigjen Drs Odang Sutarsa BS menggantikan pejabat lama, Brigjen Sunaryono di Mapolda DIY, Selasa (24/8). Prosesi ini merupakan bentuk upacara penghormatan setiap kali ada pergantian tampuk pimpinan di jajaran Kepolisian.
Dalam upacara Pedang Pora ini, Ondang Sutarsa didampingi istri berjalan dari pintu masuk Mapolda DIY yang disambut para perwira Polisi yang menyilakan pedang. Diikuti dibelakangnya, Kapolda DIY lama, Brigjend Sunaryono beserta istri yang sebelumnya melakukan prosesi pemberian rangkaian bunga kepada Ondang Sutarsa beserta istri.
Usai, menggelar upacara Pedang Pora penyambutan, Onang Sutarsa langsung memimpin rapat internal, yakni laporan satuan yang disusul kemudian dengan memimpin rapat paripurna Bhayangkari serta Sertijab Ibu Asuh Polwan di gedung serbaguna Mapolda DIY.
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan, upacara Pedang Pora ini hanya diikuti oleh ratusan anggota saja. "Ini baru penyambutan saja. Besok (Rabu, 25/8) seluruh jajaran Poldai DIY akan ikut dalam puncak sertijab. Ada sekitar tujuh ribu personel yang akan hadir," jelasnya disela.
Dalam sertijab besok, upacara akan diawali dengan parade yang dilanjutkan dengan prosesi Pedang Pora perpisahan. Malam harinya, pukul 20.30 WIB diadakan pisah sambut Kapolda DIY lama dengan Kapolda DIY baru.
Usai menjabat sebagai Kapodal DIY, Sunaryono akan promosi Bintang II sebagai Tenaga Ahli Pengkajian di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI. Sedangkan Ondang, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Pengendalian Personil (Karodalpers) Mabes Polri. (Dhi)

Populasi Penyu Hijau di Pantai Trisik Meningkat postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
KULONPROGO (KRjogja.com) - Populasi Penyu Hijau yang dikembangkan di Pantai Trisik, Dusun XIII Banaran, Kecamatan Galur, Kulonprogo dari 2004 hingga 2009 terus mengalami peningkatan. Upaya menangkarkan jenis penyu tersebut pada 2004 dengan dua sarang menghasilkan 110 telur dan dapat ditetaskan sebanyak 89 tukik penyu dan pada 2005 meningkat menjadi lima sarang dengan 517 telor serta berhasil ditetaskan menjadi 458 tukik penyu.
Ketua Kelompok Konservasi Penyu Abadi Pantai Trisik, Jaka Samudra mengatakan, pada 2006 meningkat menjadi tujuh sarang dengan 712 telor dan berhasil ditetataskan 604 tukik penyu, selajutnya pada 2007 naik menjadi delapan sarang dengan menghasilkan 720 butir telor yang berhasil ditetaskan 677 tukik penyu.
Padan 2008 jumlah sarang menjadi 13 sarang dengan menghasilkan 1.357 telur yang berhasil di tetaskan 1.187 tukit penyu dan tahun 2009 kembali naik menjadi 17 sarang menghasilkan 1.680 telor dan dapat di tetaskan menjadi 1.326 tukik penyu.
"Tahun 2004,jumlah penyu yang menepi ke Pantai Trisik sangat memprihatinkan karena tidak ada yang menetas di darat, hanya dua sarang yang menetas dan hasilnya kurang memuaskan, tapi tahun 2005,penyu yang menepi terus mengalami peningkatan," kata Jaka di Pantai Trisik, Senin (23/8).
Kata dia, pada 2010 jumlah penyu yang mendarat di Pantai Trisik turun tajam hanya empat ekor saja dengan menghasilkan 427 telor dan baru berhasil ditetaskan sekira 127 tukik penyu. "Tahun ini hanya empat sarang,karena angin timur mundur, biasanya bulan Juni dan Mei, penyu mulai mendarat,karena dua bulan tersebut masih terjadi hujan,"katanya.
Kendala utama dalam mengkonservasi penyu, kata dia yakni keterbatasan dana. Karena telur harus dibeli dari masyarakat. Setiap satu butir teuor dihargai Rp2000. "Masyarakat belum sadar akan kelestarian penyu, untuk mengumpulkan telor dari masyarakat kami masih harus membeli. Itu pun masyarakat masih tidak rela telornya dibeli karena kalau telor penyu dijual ke pihak lain harganya lebih mahal," katanya. (Ant/Van)

BBPOM DIY Temukan Produk Kadaluwarsa di Gunungkidul postheadericon

Operasi BBPOM di Wonosari. (Foto : Dedy EW)
WONOSARI (KRjogja.com) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY bersama Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi, Pertambangan (Disperindagkoptam) Gunungkidul dan Dinas Kesehatan menemukan produk kadaluarsa menggelar operasi di sejumlah swalayan di Gunungkidul, Selasa (24/8). Dalam razia ini, petugas mendapati kemasan produk rusak ataupun makanan yang kadaluwarsa.
Petugas Pemeriksa dan Penyidik BBPOM DIY, Dra Kestri Harjanti mengungkapkan, pengawasan ini dilakukan dalam rangka menjelang lebaran. Dengan operasi ini diharapkan mampu melindungi konsumen.
“Bagi pedagang yang kedapatan menjual produk kadaluarsa langsung diimbau untuk dimusnahkan. Sedangkan produk yang rusak juga tidak boleh dipajang,” katanya.
Petugas Pengawas BBPOM Drs M Basuki menambahkan, produk yang rusak kebanyakan kaleng susu serta makanan. Kemasan kaleng memang rawan terjadi kerusakan, sebab apabila terjatuh tentu mudah rusak.
“Pemilik swalayan maupun koperasi serta supermarket perlu mengontrol produksetiap hari. Karena dengan pemeriksaan rutin, diharapkan tidak lagi ditemukan produk kadaluarsa maupun rusak,” tambahnya. (R-2)

Dinkes Bantul Siagakan Petugas Saat Lebaran postheadericon

BANTUL (KRjogja.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul akan menyiapkan sejumlah petugas kesehatan di pos pengamanan yang didirikan selama Lebaran 1431 Hijriah. Petugas yang disiagakan di pos pengamanan tersebut juga akan dibekali dengan peralatan dan obat-obatan yang kemungkinan dibutuhkan para pemudik maupun masyarakat pengguna jalan.
"Kami akan siapkan petugas kesehatan untuk siaga di pos pengamanan guna memberikan pertolongan dan perawatan pertama jika terjadi kecelakaan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Siti Noor Zaenab di Bantul, Selasa (24/8).
Pos tersebut, katanya, juga menerima pemudik yang kelelahan selama perjalanan hingga kondisinya pulih kembali. "Selain petugas kesehatan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan juga menerima pemudik yang kelelahan dan kecapekan selama berkendara untuk dibantu memulihkan kondisi," katanya.
Siti mengatakan, pos pengamanan Lebaran itu akan disiapkan oleh Polres Bantul di sejumlah titik maupun ruas jalan yang dianggap rawan kecelakaan dan pada lalu lintas yang membutuhkan pengamanan yang ekstra. "Kami akan melakukan koordinasi dengan kepolisian, petugas kesehatan yang disiapkan nantinya memprioritaskan pada pos pengamanan yang rawan kecelakaan dan padat lalu lintas," katanya.
Siti mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman tahun lalu pos pengamanan akan dibuka mulai H-7 hingga H+7 Lebaran. Karena itu, katanya, pihaknya akan menyesuaikan. "Biasanya sepekan sebelum Lebaran pos pengamanan telah didirikan, kami mulai siapkan petugas sejak itu," katanya.
Ia mengatakan, petugas kesehatan nantinya juga akan dibantu relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, sehingga kesiapsiagaan jika terjadi apa-apa langsung bisa tertangani dengan cepat. "Harapan kami memang tidak terjadi kecelakaan, namun setidaknya jika ada kecelakaan akibat yang fatal dapat dicegah dengan penanganan secara cepat," kata Siti. (Ant/Van)

Ical Resmikan Posko Aspirasi Golkar postheadericon

Abu Rizal Bakrie meresmikan posko aspirasi Partai Golkar di DIY. (Foto : Ardhi Wahdan)
YOGYA (KRjogja.com) - Ketua Umum DPP Golkar, Abu Rizal Bakrie meresmikan rumah aspirasi kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar DIY, Selasa (24/8). Tokoh Golkar yang akrab disapa Ical ini menandaskan, posko aspirasi yang didirikannya ini bukan dari dana APBN melainkan murni swadaya partai.
"Dulu kita tolak rumah aspirasi jika itu dari dana negara. Tetapi apa yang didirikannya ini murni swadaya dari partai yang memang peruntukannya ialah menjaring aspirasi masyarakat di daerah," tandasnya disela peresmian.
Sebelumnya, Ical juga telah meresmikan posko aspirasi di sejumlah daerah seperti di Klaten, Wonogiri dan Purworejo. Posko ini juga sebagai bentuk tanggung jawab anggota DPR-RI dari Partai Golkar.
"Anggota DPR dipilih oleh konstituen. Jadi untuk itulah mereka harus mengembalikan kepercayaan yang mereka dapat diantaranya dalam bentuk memperjuangkan aspirasi konstituen untuk menjadi suatu kebijakan," tambahnya.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan mampu memberikan ide, gagasan, serta masukan kepada Partai Golkar. Terkait berbagai aduan, pihaknya juga mengaku siap untuk menindaklanjutinya.
"Bila ada aduan, bisa diteruskan ke DPP. Atau jika memang dibutuhkan, bisa diteruskan ke Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPPH) untuk menempuh tuntutan hukum," jelas Ical. (Dhi)

Minggu, 22 Agustus 2010

Soal Grasi, DPR Minta Klarifikasi Presiden postheadericon

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto : Dok)
JAKARTA (KRjogja.com) - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan meminta klarifikasi tentang grasi yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan remisi yang diberikan Menkum HAM Patrialis Akbar terhadap terpidana kasus korupsi.

"DPR perlu meminta klarifikasi kepada pemerintah dan Menkumham dalam dua hal, yaitu grasi dan remisi yang diberikan (kepada para terpidana kasus korupsi),” terang Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/8).

Pram mencontohkan, alasan kesehatan yang dijadikan dasar pemberian grasi kepada terpidana kasus korupsi APBD Kutai Kartanegara Syaukani, jauh dari rasa keadilan masyarakat. "Kalau alasan kesehatan, banyak terpidana kasus lain yang kondisi kesehatannya lebih buruk dari Syaukani," kata dia.

Menurut Pram, pemberian grasi kepada para koruptor menjadi kado buruk bagi penegakan hukum di Indonesia.

"Ini bertentangan dengan pidato Presiden 16 Agustus lalu, yang mengatakan akan perang terhadap korupsi tapi pada kenyataannya dan dalam hal sesederhana itu tidak dilakukan," cetusnya. (Okz/Tom)

Kostrad Siap Amankan Perbatasan Dengan Malaysia postheadericon

Pangkostrad Letjen Burhanudin Amin (Foto : Ardava.com)
SUBANG (KRjogja.com) - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Letjen TNI Burhanudin Amin, mengatakan, pasukan Kostrad siap mengamankan daerah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia di wilayah Kalimantan.

"Saat ini kami tinggal tunggu perintah saja. Kalau memang diperlukan, kita siapkan," katanya disela-sela peninjauan latihan terjun "free fall" dan statis oleh ratusan anggota Yonif Linud 305/17 Kostrad di Lanud Surya Darma Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (23/8).

Letjen Burhanudin Amien menyatakan penempatan satu batalyon yang disiapkan Kostrad, tergantung dari kodam setempat, namun situasi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia masih kondusif.

Ia menegaskan pasukan Kostrad selalu siap melakukan operasional dan strategis satuannya sesuai perintah Panglima TNI Jendera Djoko Santoso. "Latihan terjun "free fall" dan statis ini juga merupakan langkah yang disiapkan dalam menjaga integritas NKRI. Latihan seperti ini setiap tahunnya dilakukan," katanya.

Pembahasan perbatasan

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan percepatan pembahasan batas maritim antara Indonesia dan Malaysia untuk menghindari perbedaan pendapat antarkedua negara.

"Perlu batas maritim (yang jelas) antara Indonesia dan Malaysia," kata Presiden Yudhoyono saat buka puasa bersama dengan sejumlah kader Partai Demokrat di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Minggu malam(22/8).

Untuk itu, Presiden Yudhoyono telah memerintahkan menteri terkait untuk mempercepat upaya perundingan dengan Malaysia guna membahas batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia.

Presiden menegaskan, upaya perundingan dengan Malaysia bisa segera dimulai, tanpa harus menunggu negara itu menyelesaikan sengketa batas wilayah dengan Singapura.

Saat ini, Malaysia sedang bersengketa dengan Singapura tentang klaim kepemilikan Pulau Batu Puteh. Sengketa itu sedang diproses di Mahkamah Internasional.

Untuk memulai proses perundingan dengan Malaysia, Presiden Yudhoyono dijadwalkan akan segera menerima laporan dari menteri terkait pada pekan ini, terutama terkait dengan kasus penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh kepolisian Malaysia beberapa waktu lalu.

Presiden Yudhoyono menjelaskan, letak geografis perairan Indonesia sangat rentan karena berbatasan langsung dengan tujuh negara. Oleh karena itu, Indonesia harus terus mengedepankan upaya diplomasi dengan negara tetangga.

Tiga petugas KKP ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia. Ketiga warga negara Indonesia itu adalah Asriadi (40), Erwan (37), dan Seivo Grevo Wewengkang (26). Mereka ditangkap ketika akan mengamankan sejumlah nelayan Malaysia yang memasuki perairan Indonesia.

Setelah melakukan perundingan, akhirnya para warga negara Indonesia itu dilepas bersamaan dengan pelepasan para nelayan Malaysia. Terhadap insiden itu, Presiden Yudhoyono pernah mengatakan agar kedua pihak mengedepankan upaya diplomasi. (Ant/Ogi)

Puasa, YKAY Tetap Rawat Satwa postheadericon

Ilustrasi (Foto : Dok)
KULON PROGO (KRjogja.com) - Para perawat satwa (animal keepen) Yayasan Konservasi Alam Yogyakata di Dusun Paingan, Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kulonprogo, Yogyakarta tetap melaksanakan kegiatan sehari-hari meskipun sedang berpuasa.

"Kami setiap hari tetap membersihkan kandang-kandang satwa, termasuk yang bertugas di bagian nutrisi tetap menyiapkan dan meracik porsi pakan satwa, ini wujud kecintaan kami terhadap satwa sehingga puasa bukan merupakan halangan," kata perawat satwa khusus burung di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) Sangsang (41), Minggu (22/8).

Sangsang menjelaskan memperlakukan satwa itu harus dengan hati, pikiran yang tenang, sehingga satwa tidak panik. "Jika satwa panik maka justru tidak akan mau makan dan ini akan memperburuk kondisi kesehatan satwa," katanya.

Hal yang sama dikatakan Wisman (28) bahwa dirinya tetap profesional dalam menjalankan tugasnya untuk merawat satwa meski dirinya sedang menjalankan ibadah puasa.

"Memperlakukan satwa dengan hati, sehingga masing-masing perawat satwa di sini mengenal karakter satwa-satwa yang ada dan ditanganinya, hal ini penting untuk mengetahui emosi satwa apakah sedang marah atau ingin bermain," katanya.

Sedangkan Dian Tresno Wikanti, dokter yang bertanggung jawab atas satwa di YKAY mengatakan bahwa kesejahteraan satwa (animal welfare) adalah mutlak dalam mengurus satwa yang mayoritas adalah satwa dilindungi ini.

"Prinsip kesejahteraan satwa ini mulai dari kebersihan kandang, kebersihan pakan, jumlah pakan yang cukup dan sesuai bagi masing-masing satwa, pemberian vitamin, serta pengayaan (enrichment) kandang seperti pemberian dahan, tempat bergelantung, dan permainan untuk membuat satwa meralebih nyaman selama di kandang rehabilitasi. (Ant/Tom)

Reptil and Amfibi Park dan Kolam Arapaima, Wahana Baru di Gembira Loka postheadericon

Reptil and Amfibi Park (Foto : Ardhi Wahdan)
YOGYA (KRjogja.com) - Saat beberapa kebun binatang di Indonesia terancam kolaps akibat minimnya pendanaan, Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta justru semakin gencar membangun wahana baru. Tahun ini, gembira Loka membangun Reptil and Amfibi Park serta Kolam Arapaima.

Manajer Marketing dan Pengembangan Gembira Loka, RAj Dyah Tjondrokusumaningrum menjelaskan, kondisi keuangan dan managemen Gembira Loka saat ini memang masih berjalan dengan baik. "Seluruh operasional kami berasal dari tiketing serta persewaan stand dari sponsor maupun promo. Dan sejauh ini kami terus melakukan pembangunan dan penambahan wahana baru," katanya saat ditemui KRjogja.com di kantornya, Senin (23/8) pagi.

Kunjungan masyarakat ke kebun binatang ini, diakui Ningrum, juga mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 lalu, tercatat 920 ribu pengunjung. Sehingga, di tahun 2010 ini, pihaknya pun menargetkan 1,1 juta pengunjung. "Alhamdulillah, tiap tahun kami terus menaikkan target kunjungan, dan selalu mengalami kenaikan," tuturnya.

Disinggung mengenai kunjungan selama libur lebaran, gembira Loka menargetkan 200 ribu pengunjung selama 10 pasca hari raya Idul Fitri. Pihaknya optimis, target tersebut dapat terpenuhi, pasalnya bersamaan dengan peresmian wahana baru, yakni Reptil and Amfibi Park dan Kolam Arapaima.

"Biasanya, setiap ada wahana baru, pengunjung juga naik. Nah, kami harapkan, pembangunan Reptil and Amfibi Park serta Kolam Arapaima ini mampu menyedot pengunjung. Target pengunjung lebaran tahun ini naik 30 persen dari tahun lalu yang mencapai 120 ribu pengunjung," ungkap Ningrum.

Dalam wahana baru tersebut, para pengunjung akan menikmati berbagai reptil yang dipajang dalam rumah masing-masing. Selain itu, khusus untuk anak-anak juga bisa menikmati fish spa dan kolam tangkap dalam Kolam Aramaipa.

Kebun Binatang Gembira Loka sendiri sudah berdiri sejak tahun 1953. Kini, Gembira Loka mengoleksi 1.300 ekor satwa dari kelas mamalia, aves, amfibi, reptil dan pisces. (Dhi)

Sabtu, 21 Agustus 2010

Jabatan Presiden Diperpanjang, Mustahil postheadericon

Amin Rais. (Foto : Dok)
YOGYA (KRjogja.com) - Mantan Ketua Umum MPR RI Amien Rais beranggapan, wacana perpanjangan masa jabatan presiden RI menjadi 3 periode merupakan usulan yang sangat mustahil untuk dilaksanakan. Hal tersebut bahkan diakui justru akan menjadi pemicu munculnya kontroversi dan pertentangan dari masyarakat.
"Usulan jabatan presiden sampai 3 periode tersebut kalau saya melihatnya justru akan ditentang keras oleh banyak masyarakat. Ini malah menjadi hal yang mustahil," ujarnya usai mengisi kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa baru jurusan Hubungan Internasional, Fisipol UGM, di gedung Pascasarjana Fisipol UGM, Sabtu (21/8).
Menurutnya, gagasan untuk perpanjangan masa jabatan presiden tersebut hingga kini masih dipertanyakan. Ia sendiri mengaku tak pernah mengetahui dari mana munculnya ide untuk perpanjangan masa jabatan.
"Saya sendiri tidak tahu asal muasalnya ide itu. Hanya saja saya menilai hal itu dilakukan sebagai uji coba atau tes kepada rakyat Indonesia apakah akan menolak atau menerima. Jika rakyat diam bisa saja itu nanti berlanjut di sidang umum MPR untuk mengganti pasal mengenai perpanjangan masa jabatan Presiden," katanya.
Disinggung mengenai adanya anggapan usulan tersebut diutarakan dari salah satu kader Partai Demokrat, Amien justru menganggapnya sebagai hal yang aneh. Pasalnya justru bantahannya juga berasal dari petinggi partai itu.
"Saya jadi yakin rakyat akan menolak dan usulan itu akan menjadi mentah. Saya sudah beberapa kali ikut serta dalam amandemen UUD 1945 hingga amandemen ke-4. Sepertinya ini akan sulit untuk diwujudkan, terlabih jika rakyat menolak,” imbuhnya. (Ran)

Gempa Bantul postheadericon

Gempa Buat Panik Pengunjung Depok
Ilustrasi
BANTUL (KRjogja.com) - Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 skala richter yang mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya, petang tadi sempat membuat pengunjung Pantai Depok Kabupaten Bantul menjadi panik.

"Guncangan gempa sempat membuat panik pengunjung yang sedang makan di warung kuliner Pantai Depok, Parangtritis Bantul, sehingga mereka berhamburan lari ke luar," kata Sekretaris SAR Parangtritis Taufiq di Bantul, Sabtu malam. Menurut dia, meski gempa membuat kepanikan warga, tetapi kondisi laut selatan pascagempa cukup normal,tidak ada perubahan, dan dipastikan sejauh ini tidak ada kerusakan ataupun korban jiwa.

"Gempa yang terjadi di Bantul ini membuat trauma sebagian warga Bantul, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami," katanya. Sementara itu, petugas Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, Mufti Kamal di Bantul mengatakan, berdasarkan informasi sementara ada beberapa rumah yang retak dan genteng ambrol yang terjadi di Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari, Imogiri Bantul.

"Saat ini baru ada laporan terdapat dua warga yang rumahnya retak dan genteng ambrol, teman-teman kami saat ini masih menyelidiki kondisi di lapangan," katanya. Mufti menambahkan berdasarkan laporan dari warga juga ada beberapa pagar rumah yang roboh di Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret, Bantul. Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta, Budi Waluyo mengatakan, gempa yang terjadi disebabkan patahan kulit bumi di bawah perbukitan kapur yang berada di Wonosari, Gunungkidul.

"Dari pantauan kami gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer bumi, jadi tidak di dasar laut, sehingga tidak menimbulkan atau berpotensi tsunami," katanya. Menurut Budi, gempa yang terjadi memiliki intensitas mencapai III-V MMI (Mercalli Modifty Intensity), oleh karena itu getaran gempa yang terjadi akan dirasakan pada wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa seperti kabupaten Klaten dan sekitarnya.

Ia menambahkan berdasarkan catatan BMKG Yogyakarta, gempa susulan yang terjadi setelah gempa pertama diketahui sebanyak dua kali, yaitu pukul 19.04 WIB dan 19.05 WIB. "Namun gempa susulan terjadi dengan skala yang kecil dengan kekuatan 2,8 SR dan 2,6 SR dengan pusat gempa yang terjadi 12,5 dan 9,14 di sebelah tenggara dengan kedalaman yang sama, 10 kilometer di dalam bumi," katanya. (Ant/git)

Gempa Bantul postheadericon

  Sejumlah Bangunan Rusak Ringan, Pasien Rumah Sakit Berhamburan
Suasana di RS Panembahan Senopati Bantul setelah gempa terjadi. (Foto: Sukro Riyadi)
BANTUL (KRjogja.com) - Hampir semua warga Bantul berhamburan keluar rumah setelah terjadi merasakan guncangan gempa bumi petang tadi. Mereka berusaha menyelamatkan diri dengan menjauhi bangunan  tinggi, dan berkumpul di area  tanah lapang. Sejumlah rumah di  wilayah Bantul Timur dan tempat peribadatan dilaporkan mengalami kerusakan, banyak genteng rontok. Seperti yang terjadi di Masjid  Baitul Mualafah Kembang songo Trimulyo Jetis  Bantul.

Sedang ratusan pasien di Rumah Sakit Penembahan Senopati Bantul berhamburan keluar setelah terjadi goncangan yang cukup keras. Mereka lebih memilih berada di luar rumah sakit.  Sumarjo (40) mengatakan, goncangan yang terjadi cukup keras. Sehingga gelas yang berada di atas meja terjatuh ke lantai. Ia dan anaknya yang sedang dirawat di lantai dua langsung berusaha turun. “Saya takut sekali, goncangan sangat terasa, termasuk gelas di atas meja juga terjatuh,” ujarnya di halaman Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul, Sabtu  (21/8).

Warwanto,petugas keamanan rumah sakit mengatakan, ketika gempa terjadi hampir semua pasien berhamburan keluar ruangan.  “Semua berusaha keluar ruangan, itu yang sempat menyulitkan kami memberikan pertolongan pasien yang tidak bisa  jalan,” ujarnya. Sedang rumah Masud Fahlafi(29) warga Giriloyo Imogiri mengalamikerusakan cukup parah setelah genteng rumahnya rontok. Tidak hanya itu dinding bagian dapur juga mengalami retak-retak. Hal sama terjadi di rumah  H Wajiman, genteng rumahnya berjatuhan. Namun tidak ada korban jiwa atau masyarakat yang terluka.

Sementara  di Kecamatan Dlingo, ribuan warga berhamburan keluar rumah.  Eko warga Banyu Urip Jati Mulyo Dlingo menjelaskan, dampak dari  goncangan itu, semua warga didesanya berhamburan  keluar rumah.  Bahkan hingga 22.00, warga enggan masuk rumah. “Warga  masih trauma dengan kejadian serupa empattahun lalu, makanya  mereka lebih memilih di luar rumah,” ujar Eko.
Sebuah rumah di  Jalan Imogiri Barat Jetis juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat tembok yang runtuh. (R-5)

Tiap Minggu Dinsosnakertrans Gunungkidul Kucurkan Rp 12 Juta Untuk Droping Air postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
WONOSARI (KRjogja.com) - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) memprediksikan puncak musim kemarau di Gunungkidul akan terjadi pada Oktober mendatang. Bahkan untuk mengatasi kesulitan air, memasuki minggu ketiga Agustus droping air mulai digencarkan.
“Saat ini tahapan pertama droping mulai, Senin (16/8) hingga Sabtu (21/8). Dinas juga memback up kecamatan yang tidak mampu melayani kebutuhan di lapangan,” kata Irfan Ratmadi Kasi Bantuan Jaminan Sosial Dinsosnakertrans di Wonosari, Jumat (20/8).
Dijelaskan, Dinsosnakertrans tiap minggu mengeluarkan anggaran Rp 12. 829.000. Sedangkan kecamatan juga memiliki anggaran sendiri. Warga penerima droping air tinggal di tujuh kecamatan yakni Girisubo, Semin, Nglipar, Tepus, Tanjungsari, Rongkop dan Ngawen. Jumlah keseluruhannya terdapat di 28 desa terdiri 141 pedukuhan sebanyak 11.160 KK dan terbagi 39.324 jiwa.
Dikatakannya, tiap tahapan atau perminggunya dialokasikan di 141 titik. Dengan adanya armada tangki mobil di kecamatan serta dukungan dinas, diharapkan pelaksanaan dorping air bisa berjalan dengan lancar. Prediksi kemarau masih akan terjadi hingga akhir Oktober mendatang.
“Keseluruhan dana Dinsosnakertrans yang dimiliki sekarang ini sebesar Rp 365 juta, sehingga bila nantinya musim kemarau masih terjadi, akan dilakukan pengajuan tambahan anggaran untuk penanganan kekeringan,” imbuhnya.
Jumlah sasaran droping air tahun 2010 lanjutnya, berkurang sekitar 6 titik. Hal ini disebabkan sudah teraliri jaringan pipanisasi. Lokasi yang sudah tidak menjadi sasaran droping ini 4 titik di Jepitu Tepus dan 2 titik di Hargosari Tanjungsari.
“Namun demikian, tiap minggu akan dilakukan evaluasi pelaksanaan droping. Artinya sejauh mana efektivitas droping, hal ini berkait dengan masih perlu digeser atau tidak sasarannya dan juga mengevaluasi jika ada laporan masih terjadinya kesulitan air di wilayah yang sudah tidak menjadi sasaran,” pungkasnya. (R-2)