Minggu, 22 Agustus 2010

Kostrad Siap Amankan Perbatasan Dengan Malaysia postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 21.46

Pangkostrad Letjen Burhanudin Amin (Foto : Ardava.com)
SUBANG (KRjogja.com) - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Letjen TNI Burhanudin Amin, mengatakan, pasukan Kostrad siap mengamankan daerah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia di wilayah Kalimantan.

"Saat ini kami tinggal tunggu perintah saja. Kalau memang diperlukan, kita siapkan," katanya disela-sela peninjauan latihan terjun "free fall" dan statis oleh ratusan anggota Yonif Linud 305/17 Kostrad di Lanud Surya Darma Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (23/8).

Letjen Burhanudin Amien menyatakan penempatan satu batalyon yang disiapkan Kostrad, tergantung dari kodam setempat, namun situasi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia masih kondusif.

Ia menegaskan pasukan Kostrad selalu siap melakukan operasional dan strategis satuannya sesuai perintah Panglima TNI Jendera Djoko Santoso. "Latihan terjun "free fall" dan statis ini juga merupakan langkah yang disiapkan dalam menjaga integritas NKRI. Latihan seperti ini setiap tahunnya dilakukan," katanya.

Pembahasan perbatasan

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan percepatan pembahasan batas maritim antara Indonesia dan Malaysia untuk menghindari perbedaan pendapat antarkedua negara.

"Perlu batas maritim (yang jelas) antara Indonesia dan Malaysia," kata Presiden Yudhoyono saat buka puasa bersama dengan sejumlah kader Partai Demokrat di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Minggu malam(22/8).

Untuk itu, Presiden Yudhoyono telah memerintahkan menteri terkait untuk mempercepat upaya perundingan dengan Malaysia guna membahas batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia.

Presiden menegaskan, upaya perundingan dengan Malaysia bisa segera dimulai, tanpa harus menunggu negara itu menyelesaikan sengketa batas wilayah dengan Singapura.

Saat ini, Malaysia sedang bersengketa dengan Singapura tentang klaim kepemilikan Pulau Batu Puteh. Sengketa itu sedang diproses di Mahkamah Internasional.

Untuk memulai proses perundingan dengan Malaysia, Presiden Yudhoyono dijadwalkan akan segera menerima laporan dari menteri terkait pada pekan ini, terutama terkait dengan kasus penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh kepolisian Malaysia beberapa waktu lalu.

Presiden Yudhoyono menjelaskan, letak geografis perairan Indonesia sangat rentan karena berbatasan langsung dengan tujuh negara. Oleh karena itu, Indonesia harus terus mengedepankan upaya diplomasi dengan negara tetangga.

Tiga petugas KKP ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia. Ketiga warga negara Indonesia itu adalah Asriadi (40), Erwan (37), dan Seivo Grevo Wewengkang (26). Mereka ditangkap ketika akan mengamankan sejumlah nelayan Malaysia yang memasuki perairan Indonesia.

Setelah melakukan perundingan, akhirnya para warga negara Indonesia itu dilepas bersamaan dengan pelepasan para nelayan Malaysia. Terhadap insiden itu, Presiden Yudhoyono pernah mengatakan agar kedua pihak mengedepankan upaya diplomasi. (Ant/Ogi)

0 komentar:

Posting Komentar