Pemprop DIY Tetap Gelar Malam Tirakatan

YOGYA (KRjogja.com) - Pemerintah Propinsi (Pemprop) DIY tetap akan menggelar malam tirakatan pada 16 Agustus mendatang dalam rangkaian peringatan kemerdekaan RI. Ketegasan konsep malam tirakatan tersebut mengemuka setelah adanya wacana untuk mengganti malam tirakatan menjadi 'Malam Tekad Mengisi Kemerdekaan'.
Koordinator Seksi Publikasi dan Dokumentasi Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Kemerdekaan RI, Drs. Biwara Yuswantana, Msi menyatakan, secara substansi sebenarnya dalam Juklak Peringatan sudah dijelaskan pengertian tentang Malam Tirakatan. Sesuai Juklak, tertulis bahwa malam tirakatan dilaksanakan pada 16 Agustus 2010, mulai jam 20.00 WIB.

"Malam tirakatan sedapat mungkin diisi dengan hikmah perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Itu bunyi rumusan dalam juklak. Secara substansi sebenarnya ada semangat yang sama, yaitu mengisi kemerdekaan," ujarnya di Yogyakarta, Jumat (13/8).

Wacana untuk mengganti malam tirakatan menjadi Malam Tekad Mengisi Kemerdekaan, juga mendapat perhatian Panitia Daerah Penyelenggara Peringatan HUT ke-65 Proklamasi Kemerdekaan RI Propinsi DIY. Ditengah-tengah Rapat Pleno pada Kamis (12/8) lalu di gedung Pracimosono, Kepatihan, Ketua Umum Panitia Drs. Tavip Agus Rayanto, Msi, yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Propinsi DIY menyatakan, wacana tersebut menjadi masukan untuk evaluasi dan dibahas dalam perumusan Juklak Peringatan HUT Proklamasi RI tahun 2011 mendatang.

"Karena munculnya wacana tersebut sudah mepet dengan penyelenggaraan peringatan, serta Gubernur DIY sudah mengeluarkan Juklak Peringatan HUT ke-65 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2010, maka Pemprop DIY tetap akan menyelenggarakan malam tirakatan. Untuk tingkat kabupaten dan kota, bisa menyesuaikan dengan kebijakan walikota atau bupati setempat. Misalnya pemkot Yogyakarta yang menyatakan tidak menggelar malam tirakatan, tetapi diisi dengan malam pemaparan program untuk mengisi kemerdekaan," imbuhnya. (Ran)