Rabu, 25 Agustus 2010

Potensi zakat di DIY postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 20.33

Sekretaris MUI DIY, Ahmad Muhsin Kamaludiningrat. (Foto : Ardhi Wahdan)
YOGYA (KRjogja.com) - Potensi zakat di DIY sejauh ini memang tidak bisa diprediksi. Kendati demikian, MUI DIY berharap, masyarakat harus memiliki kesadaran yang tinggi perihal zakat, khususnya mereka yang beragama muslim.
Sekretaris MUI DIY, Ahmad Muhsin Kamaludiningrat mengatakan, jika sistem zakat ini bisa dikelola secara maksimal, maka tidak akan ada lagi ketimpangan antara si kaya dan si miskin. "Kalau potensi, dimanapun sangat besar. Apalagi di DIY ini. Tetapi, berapa jumlahnya, itu yang sulit di prediksi. Tujuan utama zakat itu sebenarnya ialah kesejahteraan umat. Dia yang berpunya menolong yang membutuhkan," terangnya di Yogyakarta, Kamis (26/8).
Ahmad Muhsin menambahkan, problema yang dihadapi saat ini ialah penyaluran zakat secara pribadi. Kendati tidak dilarang, namun hal tersebut dirasakan tidak bisa menyeluruh. Oleh karena itu, pihaknya mengharap kepada masyarkat untuk membayarkan zakat ke lembaga zakat. Semisal Badan Amil Zakat (BAZ) maupun lembaga swasta lain.
"Yang penting itu, masyarakat sudah mau membayar zakat. Artinya, kesadaran harus dibangkitkan terlebih dahulu. Baru kemudian prosedur pembayarannya. Kalau disalurkan sendiri, boleh saja tetapi tidak terdata secara rapi. Lebih bagus lagi jika disalurkan ke BAZ dan lembaga zakat lain," ungkap Ahmad Muhsin.
Khusus di bulan puasa ini, pihaknya berharap mampu menjadi momentum bagi masyarakat akan kewajiban membayar zakat bagi yang mampu. Pasalnya, selain pahala yang berlipat ganda, mashlahat dari zakat juga sangat besar bagi diri sendiri, orang lain serta pembangunan negara.
"Dari segi pahala, Allah SWT sudah melipatgandakan. Dari segi sosial, masyarakat kecil terbantukan. Dari segi pembangunan, negara ini tentunya akan lebih makmur. Oleh karena itu, kami ingatkan pentingnya zakat yang harus ditunaikan," pungkas Ahmad Muhsin. (Dhi)

0 komentar:

Posting Komentar