Selasa, 23 November 2010

Timnas Indonesia Eliminasi 2 Pemain postheadericon

Timnas Indonesia
PALEMBANG (KRjogja.com) – Tim nasional Indonesia memantapkan skuad jelang AFF Suzuki Cup 2010. Pemantapan akhir akan teruji setelah laga ujicoba lawan China Taipei di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Rabu (24/11/2010) besok.

“Akan berlaku eliminasi terhadap dua pemain dari 24 pemain yang berlatih di Palembang,” kata Widodo C Putro, asisten pelatih timnas Garuda Merah-putih, dalam konferensi pers di RJ’s Caf Hotel Aryaduta, Selasa (23/11/2010).

Di pihak seteru, timnas China Taipei tidak mengapungkan sasaran tinggi. “Kami bangga menjadi mitra berlatih tanding tim seperti Indonesia karena pasti banyak hal yang berharga yang akan kami dapatkan,” kata pelatih Lo Chih-tsung.

Kedua tim merilis dafar pemain yang akan tampil, berikut:

INDONESIA
Penjaga Gawang: Markus Haris Maulana, Ferry Rotinsulu.
Pemain Belakang: Muhammad Nasuha, Zulkifli Syukur, Hamka Hamzah, Maman Abdurrahman, Nova Ariyanto, Beny Wahyudi, Muhammad Roby, Slamet Riyadi.
Pemain Tengah: Octavianus Maniani, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Muhammad Ridwan, Toni Sucipto, Arif Suyono.
Pemain Depan: Irfan Bachdim, Cristian Gonzales, Johan Juansyah, Dendi Santoso, Bambang Pamungkas, Yongki Ari Bowo.

CHINA TAIPEI:
Penjaga Gawang: Lu Kun Chi, Chung Kuang Tien.
Pemain Belakang: Chen Meng Hsien, Lin Cheng Yi, Tsai Hsien Tang, Chiang Ming Han, Chen Yu Lin.
Pemain Tengah: Chan Che Yuan, Lo Chih An, Chen Yi Wei, Chen Po Liang, Wu Pai Ho.
Pemain Depan: Chang Han, Lo Chih En, Chen San Fu, Wu Chun Ching, Liu Chi Chao.(Okz/Git)

Real Madrid Permalukan AjaxReal Madrid Permalukan Ajax postheadericon

Real Madrid Permalukan Ajax

Cristiano Ronaldo
REPUBLIKA.CO.ID, MADRID--Arsitek Real Madrid, Jose Mourinho membuktikan, janjinya untuk meraih kemenangan dari laga tandang Liga Champions Grup G melawan Ajax Amsterdam, Rabu (24/11) dinihari WIB. Tampil di Amsterdam ArenA, pasukan los Blancos berhasil mempermalukan tuan rumah dengan skor telak 4-0.

Dalam pertandingan tersebut Cristiano menyumbangkan dua gol bagi kemenangan Madrid. Dua gol lainnya dipersembahkan oleh Karim Benzema dan Alvaro Arbeloa.
Menghadapi pertandingan ini pelatih Madrid Jose Mourinho tak mau terlalu mengambil risiko. Tiket ke babak 16 besar Liga Champions yang sudah dikantungi, membuat Mourinho lebih senang menyimpan Gonzalo Higuain, Sami Khedira, dan Ricardo Carvalho. Ketiganya disiapkan agar bisa tampil bugar untuk menghadapi laga El Clasico melawan Barcelona di kompetisi domestik La Liga Spanyol.

Tidak hadirnya tiga pemain inti tersebut ternyata tidak membuat penampilan los Blancos menjadi pincang. Ajax ternyata tetap mengalami kesulitan di sepanjang 90 menit. Madrid tampil lebih dominan sepanjang pertandingan.

Meski menang telak, Madrid harus kehilangan dua pemain pilarnya. Ini gara-gara mereka berniat mengulur waktu, wasit kemudian mengganjar kartu kuning kedua alias kartu merah bagi Xabi Alonso di menit ke-87.  Sergio Ramos, dua menit kemudian, juga menerima kartu kuning kedua, setelah mengulang aksi seperti Alonso
Red: Endro Yuwanto
Sumber: goal.com

Ratu Hemas: Relokasi Harus Memperhatikan Berbagai Aspek postheadericon

  Ratu Hemas: Relokasi Harus Memperhatikan Berbagai Aspek

Pengungsi Merapi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang juga Ketua Tim Task Force DPD RI, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, mengingatkan bahwa gagasan merelokasi penduduk lereng Gunung Merapi, harus memperhatikan aspek budaya, sosial, ekonomi, dan geografi.

"Kalau relokasi gegabah maka menimbulkan banyak masalah,," kata Ratu Hemas dalam Laporan Kegiatan Anggota DPD asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kepada Sidang Paripurna DPD RI dan disampaikan kepada pers Selasa (23/11).

Ratu Hemas mengemukakan, relokasi harus menjadi solusi untuk mengurangi risiko sosial, karena penduduk lereng Gunung Merapi memiliki keahlian tertentu, seperti bertani, berternak, dan berkebun. "Yang harus diperhatikan adalah dampak sosial jika relokasi benar-benar dilakukan," katanya.

Aspek ekonomi dan geografinya, menurut Ratu Hemas, adalah kecocokan mata pencaharian dan cuaca. Jika sebagian besar peternak sapi perah direlokasi ke Gunung Kidul, maka usaha mereka terkendala cuaca Gunung Kidul yang kurang cocok sebagai lokasi peternakan sapi perah. "Belum tentu sesuai mata pencaharian di lokasi yang baru dengan lokasi yang lama. Penduduk di lereng Gunung Merapi memiliki keahlian tertentu," katanya.

Aspek budayanya, adalah aktivitas Gunung Merapi sebagai siklus vulkanik menjadi fenomena alam yang menjadi bagian kehidupan penduduk lereng Gunung Merapi. Kehidupan bersahabat mereka dengan alam sekitar Gunung Merapi menjadi budaya yang diwariskan nenek moyang sejak ratusan tahun yang lalu sehingga banyak di antaranya mereka yang enggan meninggalkan tempat tinggalnya.

Karena itu, lanjut Ratu Hemas, gagasan relokasi memerlukan kajian menyangkut kejelasan program jangka panjang dan menengah. "Rencana relokasi jangan hanya jangka pendek, yakni sekadar memindahkan orang,'' katanya.

Kajian yang perlu dilakukan meliputi kesiapan lahan, di antaranya apakah membebaskan lahan milik masyarakat atau mengubah kawasan hutan milik Pemerintah Provinsi DIY. Kajian juga meliputi pemindahan penduduk lereng Gunung Merapi ke radius yang jauh dari puncak Gunung Merapi. "Pemindahan ke tempat yang lebih aman. Misalnya, minimal radius 5 kilometer," ujarnya.

Ratu Hemas juga menghargai usulan mentransmigrasikan penduduk ke provinsi lain asalkan di lokasi yang baru tersebut, pekerjaan dan lahannya sesuai dengan mata pencaharian di lokasi yang lama.

Memasuki tahap rekonstruksi dan rehabilitasi, Ratu Hemas mengingatkan agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah berkoordinasi di Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang terdampak langsung aktivitas vulkanik. Wilayah terdekat Gunung Merapi yang diprioritaskan, seperti Desa Kinahrejo (Kecamatan Cangkringan). Di KRB yang tidak terlalu rusak hanya dilakukan pemberdayaan masyarakat yang programnya disiapkan pemerintah, terutama memberdayakan ekonomi rakyat.
Red: Endro Yuwanto
Sumber: antara

Presiden Yakin Polri Rampungkan Kasus Gayus postheadericon

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto : Dok)
JAKARTA (KRjogja.com) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono percaya bahwa Polri akan bekerja sungguh-sungguh dan berusaha menyelesaikan kasus dugaan mafia pajak yang melibatkan Gayus Tambunan, kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha.

"Presiden tentunya mempercayakan sepenuhnya bahwa sistem sudah bekerja dan kepolisian akan menyelesaikan kasus ini secara baik sesuai peraturan yang berlaku," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Jakarta, Selasa (23/11).

Ditemui disela peresmian "Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara 2010" di Auditorium Manggala Wanabhakti, Kementerian Kehutanan Julian menjelaskan, kepercayaan kepada Polri itu didasari oleh komitmen Polri yang akan menyelesaikan kasus itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Selain itu, Polri juga berniat melanjutkan proses persidangan melalui sistem peradilan umum yang terbuka, sehingga masyarakat bisa memantau secara langsung.

"Kita harus percaya kepada pihak kepolisian untuk bisa menyelesaikan kasus Gayus secara baik dan tuntas," katanya.

Julian tidak bersedia berkomentar ketika ditanya tentang wacana pemindahan penanganan kasus Gayus dari kepolisian ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya belum bisa memberi komentar soal itu karena ini kan sangat teknis, saya tidak punya kompetensi," katanya.

Julian juga tidak memberikan tanggapan tentang pemindahan lokasi penahanan Gayus dari rumah tahanan Markas Komando Brimob ke rumah tahanan Cipinang, Jakarta Timur. (Ant/Tom)

Walikota Deklarasikan 'Yogya Aman dan Nyaman Untuk Dikunjungi' postheadericon

Deklarasi 'Yogyakarta Aman' oleh Walikota. (Foto : Deny Hermawan)
YOGYA (KRjogja.com) - Jogja Wall Nation dan Face of Jogja, komunitas binaan Muspida Kota Yogyakarta mengadakan acara Peduli Citra Jogja, di titik nol kilometer Yogyakarta, Selasa (23/11). Dalam acara ini, hadir Walikota Yogyakarta Herry Zudianto beserta jajaran Muspida Kota Yogyakarta yang mendeklarasikan 'Yogyakarta Aman dan Nyaman Untuk Dikunjungi'.
“Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari Merapi. Hubungan Yogyakarta dan Merapi merupakan satu kesatuan kehidupan. Meski kadang ada suka, ada duka, pasti Merapi selalu membawa kemakmuran untuk Kota Yogyakarta,” pesan Herry Zudianto.
Yogyakarta, tambahnya, siap menjadi kota yang sangat dirindukann untuk dikunjungi kembali. Menurutnya, Yogyakarta merupakan tempat untuk menuntut ilmu, bernostalgia dan berwisata yang sangat mengesankan bagi banyak orang.
''Ayo kita kembalikan persepsi seolah-olah Yogyakarta adalah kota malapetaka, itu tidak benar. Yogyakarta adalah kota yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. 'We always with you Yogya',” teriaknya disambut tepuk tangan massa.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0734 Yogyakarta, Letkol Inf. Arudji Anwar menjelaskan, dalam acara ini tampil juga sekitar 30 grup band dan belasan komunitas yang ada di Kota Yogyakarta. Arudji Anwar menambahkan, pada acara ini juga dilakukan pemberian bantuan berupa 200 sekop dan 50 gerobak dorong kepada perwakilan masyarakat Code dari Dinas Sosial Propinsi DIY.
“Kedepan kita akan membuat gerakan yang lebih besar lagi yang melibatkan lebih banyak masyarakat Kota Yogyakarta, kemungkinan tanggal 5 Desember. Bentuknya semacam apa, sedang kami gagas,” ujarnya. (Den)

Sim Salabim, Sampah Jadi Mainan Edukatif postheadericon

Aneka permainan edukatif yang dipamerkan (Foto : Fira Nurfiani)
BANTUL (KRjogja.com) - Early Chilhood Care and Development Resorces Center (ECCD-RC) Yogyakarta menampilkan puluhan permainan edukatif yang terbuat dari sampah dan barang bekas sekaligus menanamkan kecintaan terhadap lingkungan.

"Pameran ini bisa menjadi pengembangan otak kanan pada anak dengan membuat karya seni atau mainan otak kanan anak diajak untuk terus berkreasi," ujar Kepala Rumah Budaya Tembi, Basmara Pradipta di RBT, Bantul, Selasa (23/11).

Barmara menjelaskan masa anak-anak adalah pembentukan jati diri seingga harus diajari untuk mengembangkan kreativitasnya. Misalnya dengan mengolah barang bekas dari kayu, kardus, kaleng dan plastik menjadi karya seni indah.

Sementara itu, Direktur ECCD-RC, Satriani Widodo menjelaskan pameran dapat menjadi sumber informasi, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat tentang pembuatan APE berbahan limbah. Selain itu menyelamatkan bumi dari pemanasan global melalui prinsip re-use, re-duce, re-cycle, re-plant dan re-move. (Fir)

Pelajar 'Kelelep' di Bendungan Beton postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Ferdian (17), pelajar SMK Pembangunan Karangmojo, Gunungkidul tenggelam di Dam Beton, Umbulrejo, Ponjong, Gunungkidul, Selasa (23/11). Karena dalamnya bendungan dan gelapnya sekitar lokasi, membuat pencarian terhadap korban mengalami kesulitan.
Diperoleh informasi, saat kejadian korban bersama beberapa temannya tengah mandi di bendungan tersebut. Lantaran tidak bisa berenang, warga Dusun Banjardowo RT.07/RW.10, Karangmojo, Gunungkidul ini tenggalam ke dasar bendungan.
“Awalnya ia hanya berada di pinggiran dam yang dangkal. Tetapi karena keasyikan, korban kemudian di kedalaman air dam dengan kedalaman kurang lebih 10 meter. Diketahui ternyata korban tidak bisa berenang,” kata Kapolsek Ponjong, AKP Irianto.
Dikatakannya, proses pencarian korban pun terus dilakukan. Namun hingga berita ini diturunkan, korban belum berhasil ditemukan. (Bmp)

756 Pengungsi di GOR UNY Dipindah ke Stadion Maguwoharjo postheadericon

Ratusan pengungsi di GOR UNY mulai dipusatkan ke Stadion Maguwoharjo. (Foto : Ardhi Wahdan)
SLEMAN (KRjogja.com) - Sebanyak 756 warga lereng Merapi yang selama ini tinggal di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dipindahkan ke Stadion Maguwoharjo, Selasa (23/11). Selain dipindahkan, ada beberapa warga yang kembali ke rumahnya masing-masing setelah wilayahnya diyatakan aman dari zona bahaya Merapi.
Bambang, salah satu warga Pakem, Sleman mengaku senang selama mengungsi di GOR UNY. Menurutnya, hampir setiap hari mendapatkan hal yang baru di barak pengungsian.
"Kami terus terang sangat terimakasih. UNY memperlakukan kami dengan sangat baik. Kami juga tidak merasa jenuh selama tinggal di sini. Makanya, banyak yang sedih," akunya kepada KRjogja.com saat ditemui disela perpindahannya, Selasa (23/11) sore.
Sementara itu, Rektor UNY Rohmat Wahab mengaku, perpindahan pengungsi ini berdasarkan surat edaran dari Bupati Sleman yang menyatakan tanggap darurat akan selesai Rabu (24/11) besok. "Terkait hal itu, maka seluruh pengungsi dipusatkan ke tiga titik, yakni Stadion Maguwoharjo, GOR Pangukan dan Youth Centre. Supaya memudahkan koordinasi para pengungsi. Kami pun mengikuti instruksi tersebut," jelasnya.
Rohmat mengaku, selama 18 hari melayani pengungsi, semua dilakukan secara mandiri oleh UNY. Pihaknya pernah mengajukan bantuan kepada BNPB namun tidak mendapat respon. "Jadi, kami manfaatkan donatur mandiri dari masyarakat sipil. Semua lancar dan kami juga bisa membekali setiap pengungsi dengan 1 kitchen set," imbuhnya.
Ratusan pengungsi tersebut dipindahkan dengan puluhan armada kendaraan baik truk ataupun mobil bak terbuka yang sudah disiapkan oleh pihak UNY maupun Pemkab Sleman. Selain itu, banyak diantara mereka yang juga menggunakan kendaraan pribadi dalam perpindahan ini. (Dhi)

Wartawan TV Swasta Yakin Aksi di Singlar Penjarahan postheadericon

Warga Singlar yang melakukan pencurian diamankan petugas. (Foto : Ardhi Wahdan)
SLEMAN (KRjogja.com) - Efendi Rois, salah seorang wartawan TV swasta yang meliput aksi warga di Dusun Singlar, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, tetap meyakini jika aksi warga tersebut merupakan penjarahan. Dirinya juga membantah telah meminta warga untuk mengulangi kejadian tersebut agar bisa mengambil gambar.
Rois yang merupakan wartawan TV swasta kontributor wilayah Solo, Klaten dan sekitarnya menjelaskan, saat itu dirinya tengah melintas di wilayah Singlar yang merupakan daerah perbatasan antara Sleman (DIY) dengan Jawa Tengah. "Saya mendengar suara pintu didobrak, ternyata ada beberapa warga tengah membuka paksa warung. Saya langsung merekam kejadian itu," ungkapnya saat dihubungi dari Yogyakarta, Selasa (23/11) malam.
Ketika dirinya tengah merekam, lanjut Rois, ada teriakan warga yang mengancam dirinya. Karena terdesak, Rois pun mendekati orang yang paling tua dan terpaksa membahasan penjarahan dengan kata penyelamatan barang.
"Saya lakukan itu agar warga mau diwawancari dan saya bisa melakukan tugas peliputan. Saya juga takut, soalnya saya sendiri sedang mereka berdelapan. Kalau saya tidak ambil tindakan itu, maka saya bisa 'berabe'. Saya yakin itu penjarahan," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda DIY mengaku resah dengan pemberitaan aksi penjarahan oleh salah satu TV swasta yang sempat ditayangkan beberapa waktu lalu. Pasalnya, menurut Wakapolda DIY Kombes Tjiptono, apa yang dilakukan warga di Singlar adalah murni pencurian, bukan penjarahan.
Selain itu, Tjiptono juga menilai pemberitaan tersebut tidak berimbang. Ada satu segmen dengan durasi 35 detik yang sengaja dipotong. "Segmen itu berisi tentang wawancara warga yang menyatakan bahwa itu bukan penjarahan. Makanya, kami akan meminta klarifikasi dengan wartawan tersebut" tegas Tjiptono. (Dhi)

Senin, 22 November 2010

Terungkap, Pembunuhan 1.700 Tahun Lalu? postheadericon

Mumi
VIVAnews -- Sebuah mumi Mesir berusia 1.700 tahun menyimpan sebuah misteri. Siapapun identitas mumi itu, ia diduga tewas tak wajar.
Mumi itu adalah seorang anak kecil yang hidup sekitar 350 tahun sebelum Masehi. Sabtu lalu, para ilmuwan melakukan pemindaian (scan) untuk mengetahui jenis kelaminnya.
Awalnya, pada pengujian pertama 17 tahun lalu, mumi yang disimpan di Museum Saffron Walden di Essex, Inggris diduga sebagai bocah laki-laki.
Uji sinar X dilakukan setelah Dr Christina Riggs, dari University of East Anglia meneliti mumi itu.
Ia mengatakan, pita yang  membungkus mumi serupa dengan pita yang digunakan untuk  membungkus mumi perempuan di Thebes dalam  periode waktu yang relatif sama.
Belakangan, hasil scan mengungkapkan ia kemungkinan besar adalah seorang gadis kecil.
Tak hanya itu, pemindaian dengan sinar X di Addenbrooke's Hospital, Cambridge, Inggris, mengungkap sebuah rahasia kelam. Bocah itu mungkin tewas secara mengenaskan.
Investigasi menyebutkan, bocah yang jenis kelaminnya belum dipastikan itu mengalami pecah di bagian tengkorak dan tulang lehernya patah sebelum meninggal.
Ahli radiografi syaraf, Halina Szutowicz menduga, bocah itu dibunuh.
Meski, "ini bisa jadi karena jatuh atau kecelakaan, seperti yang umum terjadi pada kematian anak. Tapi kami tak bisa memutuskannya," kata dia seperti dimuat Daily Mail.
Namun, "ada banyak luka yang mungkin berujung pada kematian anak ini. Kami belum yakin, tapi kami punya dugaan. Kami masih menunggu pendapat radiologis sebelum mengumumkan hasil pastinya."
Para ilmuwan merasa beruntung melakukan pemindaian pada tubuh mumi itu. "Ini sangat istimewa, untuk bisa sedekat ini dengan sesuatu yang sangat kuno," tambah Szutowicz.

Pernyataan Mencla-mencle, Anggota BK Dinilai Sudah Dapat Diperiksa postheadericon





"Sebenarnya penyataan mereka yang tidak konsisten itu sudah cukup untuk membuat mereka diperiksa," ujar Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti, kepada detikcom, Selasa (23/11/2010) pagi.

Ray menilai selain pernyataan anggota BK yang mencla-mencle, kunjungan mereka ke Yunani tersebut memang penuh dengan kejanggalan. Salah satu yang dianggapnya tidak logis adalah alasan kehabisan tiket yang membuat mereka memutuskan untuk singgah selama dua hari di Turki.

"Kalau benar seperti itu, kenapa tidak bertahan saja di Yunani sampai tanggal 29? Atau kalau memang kunjungan mereka sudah selesai kan bisa langsung balik ke Indonesia," papar Ray.

Namun menurut Ray, untuk memeriksa delapan anggota Dewan tersebut harus melalui prosedur yang berlaku. Yakni BK dapat merekomendasikan kepada fraksi untuk menonaktifkan mereka dan mengajukan nama pengganti.

"Yang dapat menonaktifkan itu kan fraksi. BK dapat mengeluarkan surat untuk fraksi. Baru kemudian mereka diperiksa," ujarnya.

Menurut Ray, jika benar terbukti adanya pelanggaran kode etik, sanksi yang dikeluarkan tidak perlu harus berat. Menurutnya, bukan berat tidaknya sanksi yang menjadi prioritas, namun kepastian adanya hukuman bagi pelanggar.

"Dan agar mereka tahu, publik itu tidak diam," terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kisruh ini dipicu oleh aktivitas 8 anggota BK DPR yang melakukan kunjungan kerja ke Yunani namun sempat transit di Turki. Di sela-sela menunggu tiket pesawat, mereka menyempatkan berjalan-jalan ke Istana Raja Turki.

Ketua BK Gayus Lumbuun memprotes keras aktivitas anggotanya ini. Menurut politisi PDIP itu, 8 anggota BK DPR yang pelesiran ke Turki telah mangkir dari tugas. Alasannya, dalam surat tugas yang ditandatangani ketua DPR Marzuki Alie, rombongan BK DPR berada di Yunani mulai 23-29 Oktober 2010. Namun, pada tanggal 27 Oktober, rombongan sudah meninggalkan negeri para filsuf itu.

Rombongan BK tersebut pergi ke Yunani untuk studi banding tentang etika dan disiplin anggota parlemen. Sejak Gayus menentang kunjungan ini karena tidak ada manfaatnya.

(fjr/nrl)
sumber :detik.com

Gayus: Bongkar Itu Direktur Pajak! postheadericon

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus mafia pajak, Gayus Halomoan Tambunan, membantah bahwa dirinya masih memiliki dokumen penting beberapa perusahaan Grup Bakrie. Menurut dia, semua bukti sudah dia serahkan kepada pihak penyidik Polri.
Gayus pun meminta penyidik agar jangan terus-menerus fokus pada dirinya untuk membongkar kasus mafia hukum dan pajak. Dia justru menyiratkan bahwa jajaran yang lebih tinggi darinya juga ikut terlibat dalam permainan pajak.
"Untuk bongkar semuanya masalah mafia-mafia ini, harusnya jangan fokus ke saya, saya bukan siapa-siapa. Kalau mau bongkar, silakan bongkar itu direktur Pajak-nya sampai kakanwil juga. Saya hanya orang kecil di Pajak," ucap Gayus, Senin (22/11/2010) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ketika ditanya perihal dokumen-dokumen pajak yang masih dimilikinya, termasuk dokumen pajak Grup Bakrie, Gayus membantah.
"Semua alat bukti sudah saya serahkan ke penyidik, termasuk uang dan laptop," ucapnya.
Tidak ada sisa dokumen pajak lagi di tangan Gayus? "Kira-kira begitu," ucap Gayus beberapa detik kemudian.
Lebih lanjut, Gayus pun mengaku tidak pernah menyimpan dokumen-dokumen khusus, apalagi terkait pajak. Di persidangan, Gayus mengakui bahwa dirinya mendapatkan Rp 30 miliar dari tiga perusahaan Grup Bakrie, yakni PT Kaltim Prima Coal, PT Bumi Resources, dan PT Arutmin, untuk menangani keberatan pajak. Namun, hingga kini ketiga perusahaan tersebut tidak tersentuh pihak kepolisian.

RUU Penyelenggara Pemilu Tetap Kelabu postheadericon

JAKARTA--MICOM: Penyelesaian RUU Penyelenggara Pemilu masih belum jelas. Dua kubu masih bersikeras dengan kepentingan masing-masing. Fraksi Gerindra bahkan menegaskan bahwa seluruh parpol peserta pemilu harus diakomodasi menjadi penyelenggara pemilu.

"Harus masuk karena pada pemilu 1999 kan diselenggarakan oleh parpol dan pemerintah, ternyata diselenggarakan dengan baik. Kualitasnya lebih bagus," kata Wakil Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani di Jakarta, Senin (22/11).

Ia menyatakan percuma jika independensi hanya diukur berdasarkan pengunduran diri sebagai kader partai. Ia meyakini jika pandangan orang tak bisa terhapus, hanya dengan pernyataan mundur dari parpol. Ia tak ada masalah jika keanggotaan KPU kemudian melebar karena semua bisa ditentukan di DPR.

"Yang ideal semua parpol duduk di penyelenggara pemilu. Jumlahnya tidak tahu. Kenapa jadi masalah? Itu bisa dimekarkan bisa dikecilkan, tergantung di sini" tukasnya.

Ia menambahkan, jika kompromi tidak bisa dicapai, fraksinya mengusulkan voting sebagai jalan keluar. Menurut dia, voting tidak ditabukan dan merupakan salah satu jalan keluar daripada menyerahkan penyusunan draf RUU kepada pemerintah. "Voting itu bagian mekanisme dari kesepakatan. Tapi, kalau bisa kompromi lebih bagus," tegasnya.

Ketua Baleg Ignatius Mulyono dari Fraksi Demokrat menolak usulan voting. Menurut dia, cara terbaik untuk menyelesaikan polemik adalah dengan mengundang aspirasi pakar terkait persoalan tersebut. Fraksi, sambung dia, tidak boleh egois dengan hanya mendengarkan hal yang diinginkan tapi mengabaikan suara masyarakat.

"Dari kita perlu buat seminar. Kalau perlu, kita lemparkan pada para pakar. Jangan hanya dengar keinginan kelompok per kelompok tapi juga harus mendengar suara masyarakat," tukasnya. (Din/OL-8)

Anggota BK Saling Serang postheadericon

Anggota BK Saling Serang Ketua BK Gayus Lumbuun --MI/Susanto/rj
JAKARTA--MICOM: Enam dari delapan anggota Badan Kehormatan (BK) DPR yang dilaporkan sepuluh LSM terkait dugaan penyimpangan kunjungan kerja ke Yunani, akhir Oktober lalu, mulai bersuara. Semuanya menuding Ketua BK Gayus Lumbuun sebagai biang masalah. Kunker luar negeri yang dilakukan Gayus Lumbuun pada masa lalu pun diungkit kembali.

"Yang bersangkutan pernah ke Amerika Serikat, pernah ke Argentina, dan ke Spanyol sambil membawa istri. Meski saya setuju dengan membawa istri karena itu bayar uang sendiri. Kalau itu tidak benar, ya di-BK-kan tapi tidak," kata Anggota BK asal F-PKS Ansory Siregar dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (23/11).

Ia menegaskan ada masalah internal yang dihadapi oleh BK selama ini karena faktor keberadaan Gayus Lumbuun. Ia menceritakan pangkal masalah terjadi saat Gayus akan dimintai keterangan terkait adu mulut dengan Ruhut Sitompul yang terjadi di dalam rapat Pansus Angket Century. Saat akan dipanggil oleh BK setelah mendapatkan izin dari pimpinan dewan, Gayus menolak dan berkeras bahwa keduanya sudah berdamai.

"Saat mau panggil Ruhut dan bahkan pimpinan DPR sudah mengizinkan untuk itu, Ketua BK malah menghalang-halanginya," sambungnya.

Anggota BK asal F-PPP Usman Jafar menyatakan Gayus tidak pernah berperan sebagai pimpinan BK sejak ia dilantik Agustus lalu. Gayus, ujarnya, tidak pernah satu kali pun memimpin rapat BK tetapi hanya menggunakan ruang pimpinan sebagai tempat berkantor.

Anggota BK asal F-PD Salim Mengga mengatakan hal senada. Ia bahkan meminta Gayus mundur dari posisinya karena dianggap sudah tidak mampu lagi memimpin anak buahnya di BK. (Din/OL-8)

Hanya KPK yang Dipercaya postheadericon

KEPERCAYAAN publik kepada integritas lembaga penegak hukum benar-benar anjlok. Kasus Gayus Tambunan meruntuhkan kepercayaan terhadap kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan ke tingkat yang amat mengerikan.

Satu-satunya lembaga yang masih surplus kepercayaan publik hanyalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena itu, wajarlah bila publik kini mendesak agar KPK mengambil alih kasus Gayus.

Undang-Undang No 30 Tahun 2002 tentang KPK membuka peluang itu. Hanya, peluang tersebut dibatasi pada kasus-kasus korupsi yang mentok di tingkat penyelidikan dan penyidikan di tangan kepolisian dan penuntutan di tangan kejaksaan. Sebuah perkara yang sudah masuk pengadilan tidak bisa dialihkan atau diambil alih oleh KPK.

Nah, dalam kasus Gayus, masih tersimpan perkara korupsi perpajakan yang dahsyat. Indonesia Corruption Watch sedikitnya menyebut 10 keanehan dalam kasus itu. Yang terutama dan terpenting adalah polisi tidak menyelidiki asal usul uang Gayus.

Dari ratusan perusahaan yang menyetor uang ke Gayus, polisi hanya mengusut satu perusahaan yang tidak memiliki jumlah signifikan. Perusahaan lain yang besar-besar dan ternama, di antaranya tiga dari kelompok Bakrie, tidak diusut sama sekali. Itulah ruang yang sesungguhnya terbuka bagi KPK untuk mengambil alih.

Persoalan utama sekarang ini bukan lagi pada pertanyaan mampukah KPK mengambil alih, melainkan maukah KPK melakukan itu? Pertanyaan serupa juga bisa diajukan kepada Jaksa Agung, Kapolri, dan Presiden.

Defisit integritas yang amat mengerikan terjadi di tubuh Kejaksaan Agung dan kepolisian, dua lembaga yang bertanggung jawab kepada Presiden. Tetapi, SBY sampai hari ini masih berkelit soal intervensi.

Kalau begitu, pertanyaan ditambah. Apakah Presiden malu dan karena itu sungguh-sungguh mau mengubah wajah penegakan hukum di kepolisian dan kejaksaan yang rusak parah? Apakah Kapolri juga malu dan sungguh-sungguh mau membersihkan diri? Apakah Jaksa Agung (yang masih plt) malu dan mau memerangi penyakit di institusi yang dipimpinnya?

Sudah terlalu lama dan terlalu dalam jejaring mafia hukum bersarang di tubuh kejaksaan dan kepolisian. Bertambah parah dewasa ini ketika politisi/partai politik menambah jejaring di sana.

Nah, kalau Presiden serius, harus dibuktikan dengan sungguh-sungguh. Presiden memanggil Jaksa Agung dan Kapolri untuk menyerahkan sisa kasus Gayus yang tidak terusut kepada KPK.

Sangat beralasan untuk tidak memercayai kejaksaan dan kepolisian dalam kasus Gayus. Oknum jaksa dan polisi terlibat di dalamnya. Adalah masuk akal bila tidak menyerahkan kasus dengan polisi sebagai penyidik dan polisi sebagai tersangka. Juga bagaimana jaksa bisa dipercaya mengusut sebuah kasus yang melibatkan juga seorang jaksa.

Itu adalah alasan yang sangat masuk akal. Dengan demikian, kasus harus diserahkan kepada lembaga independen. Bila kepolisian dan kejaksaan serius membangun kepercayaan publik, tidak usah menunggu diminta-minta KPK. Pimpinan dua lembaga itu justru harus aktif menyerahkan pengusutan asal muasal uang suap Gayus kepada KPK.

sumber:Media indonesia

Asal Mula Rumah Sakit dalam Sejarah Islam postheadericon

Asal Mula Rumah Sakit dalam Sejarah Islam

ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kemajuan bidang medis memicu perkembangan lebih jauh. Tak melulu karya dan pemikiran yang berserak. Namun, pada akhirnya muncul sebuah institusi berupa rumah sakit. Keberadaan rumah sakit selain berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan juga menjadi sentra pengembangan ilmu medis.

Rumah sakit yang representatif paling awal dibangun di Baghdad, Irak pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Tepatnya, ketika Harun al-Rasyid (786809) menjadi khalifah. Rumah sakit dikenal dengan sebutan bimaristan atau maristan. Bangunan rumah sakit di Baghdad besar dan megah.

Rancang bangunnya menjadi acuan bagi rumah sakit lainnya yang baru didirikan di wilayah Islam. Gambaran mengenai rumah sakit di Baghdad disampaikan oleh sejarawan Muslim terkemuka al-Jubair. Ia mengunjungi Baghdad pada 1184 Masehi. Menurutnya, perlengkapan rumah sakit sangat memadai.

Bahkan ia mengungkapkan, kemegahannya tak kalah dengan istana khalifah. Kebutuhan air bersih di rumah sakit disalurkan langsung dari Sungai Tigris. Pada masa selanjutnya, umat Islam membangun sejumlah rumah sakit besar dan terintegrasi. Maksudnya, rumah sakit itu mampu memberi pelayanan pengobatan beragam jenis penyakit.

Selain itu, terdapat fasilitas rawat inap, ruang penyimpanan dan pelayanan obatobatan, tempat pendidikan bagi dokter dan tenaga medis, perpustakaan, bahkan menjadi pusat pengembangan ilmu serta praktik kedokteran. Sebagian besar rumah sakit Islam berkonsep modern sudah memiliki standar semacam ini.

Oleh karena itu, rancang bangun dan tata letak ruangan rumah sakit menjadi penting untuk dapat mengakomodasi seluruh fungsi tadi. Beberapa ruangan khusus melengkapi sarana yang ada. Hal itu diungkapkan dalam buku History of the Arabs. Si penulis buku, Philip K Hitti, menyebut rumah sakit Islam mempunyai ruangan khusus perempuan.

Berdiri pula gudang obat yang menyatu dengan bangunan rumah sakit. "Beberapa di antaranya dilengkapi perpustakaan kedokteran. Rumah sakit juga menawarkan kursus pengobatan," urai Hitti. Gambaran yang hampir sama tercantum dalam artikel berjudul "Islamic Culture and the Medical Arts" pada laman National Library of Medicine.

Artikel tersebut menggambarkan, rumah sakit yang didirikan umat Islam di Suriah maupun Mesir sepanjang abad ke-12 dan ke-13 juga memiliki setidaknya empat bangsal besar. Ruangan lain berukuran tidak terlampau luas, seperti ruang untuk dapur, gudang, apotek, tempat istirahat staf, dan perpustakaan.

Tiap bangsal biasanya dilengkapi pancuran air bersih untuk minum atau mandi. Rumah sakit menerapkan pemisahan bangsal pasien perempuan dan laki-laki. Juga bangsal untuk pasien berpenyakit menular dirawat di ruangan terpisah dari pasien lain. Selain itu, ada pula ruang khusus bagi pasien penyakit mata dan disentri.

Di sisi lain, ada area khusus yang digunakan sebagai ruangan operasi dan ruang perawatan pasien gangguan jiwa. Kamar mandi dengan pasokan air memadai tersedia pada beberapa bagian rumah sakit. Para pengelola rumah sakit sangat memerhatikan unsur kebersihan sehingga tidak membiarkan kamar mandi dalam keadaan kotor.

Sejumlah rumah sakit milik pemerintah memiliki laboratorium guna meracik beragam obat. Tak jarang, pusat farmasi ini sanggup memproduksi obat-obatan dalam skala besar. Sebagian besar obat diberikan untuk pasien rumah sakit dan sebagian lagi disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Prestasi mengagumkan ketika rumah sakit menjadi tempat pendidikan, tempat menempa mahasiswa kedokteran dan perawat, serta pengembangan kajian medis. Ada pula ruangan yang digunakan sebagai tempat belajar-mengajar. Tradisi itu mulai berlangsung pada masa Khalifah al-Ma'mun serta al-Mu'tashim, dan masih ada di era Seljuk dan Usmani.

Di Rumah Sakit Bursa yang berdiri di dekat istana Sultan Yildirim, dibuka sekolah kedokteran. Di rumah sakit itu, di samping ada ruang belajar, ada pula ruangan pengajar yang juga para dokter senior. Perpustakaan besar yang menyimpan bermacam naskah ilmiah medis turut melengkapi sarana pendidikan.

Rumah sakit lain yang membuka fasilitas pelatihan kedokteran yakni RS al-Nuri di Damaskus, Suriah dan RS Marakesh di Maroko. Ruangan yang sangat penting dan selalu ada di rumah sakit Islam adalah masjid atau tempat ibadah. Fasilitas tersebut memudahkan pasien dan pengunjung dalam menunaikan ibadah.

Tak heran, ruangannya cukup besar dan bisa menampung banyak jamaah. Selain itu, dalam artikel berjudul "The Beginning of the Islamic Hospitals" pada laman muslimheritage menuturkan, di sana dibangun pula gereja bagi pengunjung, pasien, maupun tenaga kesehatan yang beragama Nasrani.

Manajemen rumah sakit menyediakan ruang tunggu bagi pengunjung. Sarana penunjang lainnya adalah aula, klinik pasien rawat jalan dan penyakit ringan, juga dapur. Dan yang membanggakan, seluruh pelayanan dan sarana itu dapat dinikmati oleh pasien tanpa dipungut biaya sepeser pun. Ilmuwan Hossam Arafa dalam tulisan berjudul "Hospital in Islamic History" mengatakan, karakteristik rumah sakit Islam adalah melayani pasien tanpa memandang asal usul, etnis, suku, maupun agama. Semua berhak menerima perawatan medis tanpa perlu membayar biaya layanan rumah sakit.

Dana yang dibutuhkan untuk memberikan layanan pengobatan, perawatan, hingga biaya operasional rumah sakit sepenuhnya berasal dari dana wakaf. Umat Muslim dan penguasa mewakafkan sebagian harta mereka untuk kepentingan sosial dan agama. Pada masa itu, dana wakaf yang terkumpul cukup besar.

Dana wakaf tersebut lebih dari cukup untuk membiayai pembangunan serta operasional rumah sakit. Sebagian anggaran negara juga didistribusikan ke rumah sakit, terutama untuk pemeliharaan peralatan dan penyediaan obat-obatan. Karena itulah, rumah sakit bisa beroperasi secara maksimal dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Konsep dan rancang bangun rumah sakit modern milik umat Muslim ini dijadikan model bagi rumah sakit-rumah sakit yang didirikan di Eropa beberapa abad kemudian.
Red: irf
Rep: yusuf assidiq

Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas postheadericon

  Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas

Awan panas Gunung Merapi
REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Warga di sejumlah dusun terakhir di sisi barat puncak Merapi melihat gunung berapi itu kembali mengeluarkan awan panas cukup besar, Senin malam (22/11), sekitar pukul 22.15 WIB.

"Keluar cukup besar, gunungnya juga tampak, tidak tertutup kabut," kata seorang warga Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Yuswadi, di Magelang, Senin malam.

Yuswadi mengatakan, warga setempat juga mendengar letusan gunung berapi satu kali di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu. "Hingga saat ini (sekitar pukul 23.00 WIB, red.) belum terjadi hujan abu di sini," katanya.

Petugas pengamat Gunung Merapi di Pos Bukit Ketep, Ismail, juga menyatakan, mendapat informasi dari warga di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, sekitar 6,5 kilometer barat puncak Merapi terkait semburan awan panas cukup besar itu. "Mengarah ke selatan," katanya.

Puluhan warga setempat yang berjarak sekitar 6,5 kilometer barat puncak Merapi hingga sekitar pukul 23.00 WIB masih berjaga di luar rumah. "Sekitar 50 orang laki-laki saat ini berjaga di luar rumah, mengamati situasi puncak gunung," kata seorang warga Tangkil lainnya, Gimin.

Gimin mengatakan, warga tidak terlihat panik saat menyaksikan secara langsung semburan awan panas yang cukup besar itu.

Kepala Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, sekitar enam kilometer barat puncak Merapi, Naro, juga mengatakan, warga setempat menyaksikan semburan awan panas tersebut. "Sekitar 15 orang laki-laki malam ini berjaga di jalan dusun setempat, memperhatikan kondisi gunung," katanya.

Gunung Merapi meletus pertama selama fase 2010 pada 26 Oktober 2010, sedangkan letusan terbesar pada 5 November 2010.
Red: Endro Yuwanto
Sumber: antara

Rutan Cipinang Jadi 'Rumah Baru' Gayus postheadericon

Gayus Tambunan. Foto: Istimewa
JAKARTA (KRjogja.com) - Tempat penahanan Gayus HP Tambunan akhirnya dipindah dari Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok ke Rutan Cipinang Kelas I, Jakarta Timur. Keputusan pemindahan dilakukan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan jadi bahan pertimbangan, setelah banyak desakan dari banyak kalangan.

"Menetapkan, memerintahkan penahanan terdakwa Gayus HP Tambunan, dipindahkan dari Rutan Negara Mako Brimob, ke Rutan Kelas I Cipinang," kata pimpinan majelis hakim, Albertina Ho, dalam persidangan terdakwa Gayus HP Tambunan, di Jakarta, Senin (22/11).

Majelis hakim menilai tempat penahanan terdakwa Gayus HP Tambunan sebelumnya, kurang kondusif hingga harus dipindahkan.

"Memerintahkan penuntut umum untuk segera melaporkan penetapan ini (pemindahan penahanan Gayus)," katanya.

Majelis hakim menyatakan, penetapan pemindahan penahan Gayus itu, ini murni pertimbangan dan tidak ada intervensi dari pihak manapun karena sesuai dengan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.

Seperti diketahui, Gayus HP Tambunan semula ditahan di Rutan Mako Brimob.

Kemudian Gayus meninggalkan tempat tahanannya pada 5 November 2010 untuk menyaksikan secara langsung pertandingan tenis internasional di Nusa Dua, Bali.

(Ant/Yan)

KY Belum Temukan Kejanggalan Vonis Misbakhun postheadericon

Misbakhun (Foto : Dok)
JAKARTA (KRjogja.com) - Komisi Yudisial (KY) belum menemukan kejanggalan dalam vonis satu tahun penjara yang dijatuhkan kepada politisi Partai Keadilan Sosial (PKS) Muhammad Misbakhun dan Franky Ongkowardojo dalam kasus pemalsuan dokumen L/C Bank Century.

"Untuk sementara vonis tidak ada kejanggalan. Saya baru baca sekilas karena salinan putusan baru datang 19 November 2010 sore," kata Komisioner KY Zainal Arifin wartawan di Jakarta, Senin.

Menurut dia, majelis hakim Pengadilan Jakarta Pusat dalam memutus memakai pertimbangan yang baik.

Zainal mengungkapkan bahwa setiap dakwaan jaksa dipakai sehingga kedua terdakwa tersebut tidak lolos dari hukuman.

"Kalau mereka nakal tetap menggunakan pasal 49 UU perbankan maka terdakwa akan lolos, tapi menggunakan dakwaan alternatif pasal 263 KUHP tentang membuat surat palsu," urainya.

Memang KY sendiri mengakui mencurigai ada kejanggalan majelis hakim yang memutus hanya satu tahun penjara saja, tapi sekilas membaca putusan tidak menemukan kejanggalan.

"Ini baru pendapat pribadi saya, kalau dari komisioner lainnya bisa berbeda," katanya.

Tentang permintaan Masyarakat Pemantau Tindak Pidana Korupsi (Mapikor) adanya tim pengawas untuk mengawasi proses peradilan kasus pemalsuan dokumen L/C Bank Century ini, Zainal menyatakan akan diputuskan dalam rapat pleno komisioner KY.

Pada pemberitaan sebelumnya Mapikor melaporkan keluarnya vonis atas terdakwa pemalsuan dokumen L/C fiktif, Muhammad Misbakhun ke KY.

Ketua Umum Mapikor Daniel F Lolo, saat mendatangi kantor KY, mengatakan bahwa vonis yang diberikan kepada Muhammad Misbakhun sangat menciderai rasa keadilan masyarakat karena hanya divonis satu tahun penjara.

"Kedatangan kami ke KY karena ada yang dirasa tidak pas, berjalannya proses peradilan sangat menciderai masyarakat dan pengadilan itu sendiri," katanya. (Ant/Tom)

Awan Panas dan Guguran Material Merapi Masih Terus Terjadi postheadericon

Gunung Merapi. (Foto : Dok)
YOGYA (KRjogja.com) - Meski telah dinyatakan mengalami penurunan aktivitas dan intesitas letusan, namun erupsi di Gunung Merapi masih terjadi. Ini ditandai dengan adanya luncuran awan panas dan guguran material yang hingga saat ini belum berhenti.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Drs. Subandrio mengatakan, pada Minggu (21/11) lalu tercatat Gunung Merapi kembali meluncurkan banjir lahar yang disertai dengan awan panas guguran. Peristiwa tersebut terjadi sampai kurang lebih dua jam lamanya yakni mulai pukul 17.20 WIB sampai 19.25 WIB.
Luncuran awan panas Merapi, lanjutnya, tak hanya berhenti sampai disitu. Pada Senin (22/11) dini hari tadi juga tercatat terjadi awan panas dua kali yakni pada pukul 00.15 WIB sampai 00.18 WIB. Sedangkan arah awan panas tidak bisa terlihat karena faktor cuaca, namun hujan abu tipis terjadi di sekitar Pakem dan Keteb.
"Karena cuaca mendung dan hujan, kami tidak bisa memperkirakan jauhnya awan panas. Namun dari pengamatan visual banjir lahar (banjir lahar dingin) sempat terjadi di Kali Senowo, Kali Krasak bagian Barat dan Barat daya serta Kali Boyong," ujarnya di media center BNPB, Senin (22/11).
Menurutnya, aktivitas yang terjadi pada Merapi tersebut bukan merupakan hal yang luar biasa selama proses erupsi masih berlangsung dan status Merapi pada level awas. Rekomendasi daerah ancaman yang dipersempit juga telah diperkirakan dengan matang bahwa awan panas tidak akan melebihi batas yang ditetapkan.
"Aktivitas awan panas maupun guguran (meterial) ini akan menjadi hal yang wajar dan bisa terjadi dalam jangka cukup lama hingga sekitar 3 bulan. Namun luncuran awan panas tersebut kami perkirakan tidak membawa material yang spektakuler sehingga tidak mempengaruhi estimasi material yang dikeluarkan Merapi yang mencapai 130 juta meter kubik," jelasnya.
Pihaknya mengaku belum bisa memastikan apakah kali ini merupakan fase akhir dari erupsi Merapi. Pasalnya jumlah energi yang tersisa di Merapi tidak bisa diperkirakan banyaknya dan hanya bisa dihitung potensi volume magma maupun estimasi dari energi kegempaan.
"Saat ini energi kegempaan itu relatif kecil. Kadar gas Sulfur Dioksida (SO2) juga telah turun mencapai 1,8 kilo ton per hari. Namun gempa vulkanik masih cukup tinggi dimana hari ini sampai 25 kali yang menunjukkan adanya aktivitas magma di permukaan. Barangkali ada proses pembentukan kubah lava meskipun sampai saat ini belum bisa terlihat karena tertutup asap solfatara. Pertumbuhan kubah lava yang tidak stabil inilah yang memunculkan awan panas guguran," imbuhnya. (Ran)

Ratusan Pengungsi Merapi di Bantul Gelar Doa Bersama postheadericon

Suasana doa bersama di Aula Desa Srimartani. Foto: Sukro Riyadi
BANTUL (KRjogja.com) - Ratusan warga dan pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi menggelar doa bersama di Aula Desa Srimartani Piyungan Bantul, Senin (22/11) malam. Meski diselimuti suasana berkabung akibat "ledakan" Gunung Merapi, peserta tetap khusuk menjalankan doa. Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan dari sejumlah donoatur.

Lurah Srimartani, Ruspamuji mengatakan, doa yang digelar merupakan salah satu upaya agar pengungsi tidak larut dalam kesedihan. Selain itu peserta agar baik pengungsi dan warga lainnya diberi kemudahan dan ketabahan dalam menghadpai ujian ini.  “Kami sangat berharap pengungsi tidak larut dalam kesedihan,” kata Ruspamuji.

Dijelalskan, semua dilakukan atas inisiatif bersama, baik dari warga pemerintah desa serta pengungsi sendiri. Ruspamuji berharap, warga  tidak segera kembali ke rumah bila memang belum ada yang ditempati. Karenanya, pemerintah desa serta kabupaten berupaya membantu untuk memberikan solusi yang terbaik.

Doa malam ini bertema, "Doa Bersama untuk Keselamatan Warga dan Korban Merapi". Selama ini pengungsi hanya diberi sebuah pendampingan yang bersifat lahiriah berupa bantuan materi dan sebagainya. Tetapi untuk batiniah dirasa masih kurang atau bahkan tak pernah diberikan.

Acara doa bersama ini dipimpim oleh KH Mukibin, salah seorang ustadz di wilayah desa setempat. Saat ini jumlah pengungsi di Srimartani masih tersisa 412 orang dari sekitar 2000 orang pada dua minggu lalu. (R-5)

Dihajar Mantan Suami, Bu Guru Lapor Polisi postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
WONOSARI (KRjogja.com) - Ny Ari Rustini (32) warga Karangtengah, Wonosari, Gunungkidul melapor tindakan penganiayaan yang dilakukan dari mantan suaminya, Sub (38) kepadanya ke Polres Gunungkidul, Senin (22/11). Korban yang berstatus sebagai guru ini mengaku tidak terima dan meminta Polisi memprosesnya secara hukum.
"Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi saat korban menemui terlapor dengan maksud meminta bantuan untuk menagih uang hasil penjualan tanah kepada seorang warga Wonosari. Namun oleh terlapor ditolak dan justru terlapor naik pitam,” kata Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Widi Saputro SIK Senin (22/11).
Widi mengatakan, saat itu adu mulut pun pecah antar keduanya. Lantaran tak bisa mengontrol emosi, Sub menampar Ny Ari pada bagiain mulutnya hingga berdarah.
"Laporan korban langsung kami tangani dan menugaskan anggota untuk menindaklanjuti perkara ini. Selain korban polisi juga telah mendengarkan keterangan dua saksi. Kejadian itu kini sudah ditangani polires Gunungkidul,” tegasnya. (Bmp)

Polres Kulonprogo Ungkap Peredaran Video Mesum Pelajar postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
KULONPROGO (KRjogja.com) - Jajaran Polres Kulonprogo mengungkap kasus peredaran video porno yang pelakunya dua pelajar sekolah menengah atas di Kecamatan Nanggulan yang meresahkan masyarakat. Video porno tersebut diperankan dua palajar sekolah menengah atas (SMA) di Kecamatan Nanggulan, yakni RH (16) dan SBA (20).
"Video porno ini masing-masing berdurasi satu menit 20 detik, dua menit 41 detik, serta 36 detik. Kedua pelakunya sudah kami periksa, dan kami tetapkan sebagai terangka, tetapi karena mereka statusnya masih pelajar, maka kami bebaskan. Namun, mereka kemudian menghilang atau melarikan diri, dan sampai sekarang belum diketahui keberadaannya," kata Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Suhadi didampingi Kanit Reskrim Ipda Munarso, di Wates, Senin (22/11).
Namun, kata dia, alamat pelaku video porno itu sudah diketahui polisi yaitu Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh. Ia mengatakan lokasi pembuatan video porno tersebut di sebuah penginapan di kawasan Pantai Glagah pada 5 September 2010. Video ini mulai tersebar sejak 26 Oktober 2010 di internet, dan telepon seluler di kalangan warga masyarakat Kabupaten Kulon Progo.
"Setelah Polres Kulon Progo mendapat informasi adanya peredaran video porno itu, langsung dilakukan penindakan. Polisi sampai saat ini terus melakukan penyelidikan kasus tersebut, dan telah memeriksa tiga saksi untuk dimintai keterangan," katanya.
Ia mengatakan dua tersangka pelaku video porno itu dikenai Pasal 29 Undang-undang (UU) Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. "Dalam pasal tersebut menyatakan setiap orang yang membuat dan memproduksi, atau memperbanyak, akan dikenai hukuman penjara minimal enam bulan, dan maksimal 12 tahun," katanya.
Menurut dia, polisi kecewa dengan tindakan kedua tersangka pelaku yang menghilang tersebut, tetapi pihaknya akan terus melakukan pengejaran. "Tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain dalam kasus peredaran video porno ini," katanya. (Ant/Van)

Abu Vulkanik Merapi Rusak 4 Juta Lebih Tanaman Salak Pondoh postheadericon

Salak pondoh, komoditi andalan Sleman. (Foto : Ivan Aditya)
YOGYA (KRjogja.com) - Erupsi Merapi setidaknya telah merusak 4.901.874 rumpun pohon salak yang ada di kawasan lereng gunung tersebut, khususnya di wilayah Sleman. Kerusakan yang terjadi terhadap tanaman buah komoditi andalan Sleman ini kebanyakan disebabkan karena terkena abu vulkanik Merapi.
"Untuk salak yang mengalami kerusakan cukup berat mencapai 3.400.388 pohon, kerusakan sedang mencapai 992.531 pohon dan kerusakan ringan 7.484 pohon," ungkap Kepala Dinas Pertanian DIY, Ir Nanang Suwandi di media center Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Yogyakarta, Senin (22/11).
Nanang mengatakan, selain kerusakan pada pohon salak, abu vulkanik juga ikut mempengaruhi kerusakan pada tanaman hias, jamur dan tanaman pangan lain. Namun dari kesekian tanaman pertanian, tanaman pangan cukup mengalami kerusakan yang serius.
"Untuk tanaman pangan seperti padi telah tercatat 52 hektar padi mengalami puso. Sedangkan kerusakan ringan terjadi pada 1.591 hektar lahan, kerusakan berat pada 123 hektar lahan dan yang terkena dampaknya sekitar 1.766 hektar," jelasnya.
Pihaknya mengaku tengah melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan potensi pertanian korban Merapi. Selain memberikan beberapa bantuan, dilakukan pula identifikasi dan perbaikan tanaman pertanian yang masih bisa diselamatkan. (Ran)

Minggu, 21 November 2010

Merapi Bergemuruh, Warga kembali Mengungsi postheadericon

BOYOLALI--MICOM: Ratusan warga Dusun Sepi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (21/11) petang, panik dan kembali mengungsi, setelah mereka mendengar suara gemuruh dari puncak Gunung Merapi.

Menurut Kepala Desa Jrakah, Tumar, sekitar tiga ratusan warga Dusun Sepi sempat panik berlarian mengungsi setelah terdengar suara gemuruh dan getaran dari puncak Merapi.

Warga Dusun Sepi saat ini, dan mereka masih mencari tempat yang aman untuk mengungsi di Dusun Tritis dan di Kecamatan Selo yang berada di bawahnya dusun itu.

Namun, kata Tumar, suara gemuruh Merapi itu, terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, tetapi di puncak terlihat tidak mengeluarkan semburan awan panas.

"Asap Merapi berwarna putih kecokelatan ke arah barat. Namun, warga sempat panik kemungkinan mereka trauma dengan kejadian pada Jumat (4/11)," kata Tumar.

Menurut Tumar, kondisi Merapi hingga pukul 19.30 WIB ini, puncak terpantau cerah dan asap putih keluar dari puncak ke arah barat.

Menurut Kepala Dusun II Jrakah, Tumari, suara gemuruh terdengar keras sekali dari Dususn Sepi yang jaraknya sekitar empat km dari puncak membuat warga ketakutan.

Namun, suara gemuruh berpusat di Gunung Merapi tersebut beberapa saat kemudian lahar dingin meluncur dari puncak masuk ke Sungai Apu dan Juweh, dekat Dukuh Sepi.

Warga kemudian kembali mengungsi dan menyelamatkan diri ke Dusun Tritis dan Kantor Kecamatan Selo. Mereka yang kembali mengungsi kebanyakan masih trauma, katanya.

Sementara Komandan Rayon Militer (Danramil) Selo, Kapten (Inf) Kasmadi, membenarkan adanya warga Dukuh Sepi yang mengungsi ke kantor kecamatan setempat.

Para pengungsi tersebut saat ini masih ditampung di sejumlah tempat pengungsian, ada ynag di Dusun Tritis dan sebagian berkumpul kecamatan.

Luwarno, relawan Merapi mengatakan, warga Dusun Sepi sebaiknya meninggalkan kampung dan pengungsi karena, Dusun Sepi memiliki jarak sangat dekat sekali atau sekitar 3,5-empat Km dari puncak.

"Dusun ini masuk zone larangan atau radius bahaya Merapi lima Km. Maka, warga diimbau tetap bertahan di pengungsian," kata Luwarno. (Ant/Ol-3)

Kerugian Erupsi Merapi di Magelang Rp400 Miliar postheadericon

MI/RAMDANI/al
MAGELANG--MICOM: Kerugian materi akibat erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diperkirakan mencapai Rp400 miliar lebih, kata Bupati Magelang, Singgih Sanyoto.

"Erupsi Gunung Merapi telah mengakibatkan ratusan hektare tanaman dan sejumlah hewan ternak mati, serta sejumlah rumah rusak," katanya di Magelang, Minggu (21/11).

Singgih yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang itu mengatakan hal tersebut saat menerima kunjungan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, di Panti Marhaen Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Ia menyebutkan, jumlah kerugian tersebut antara lain di bidang peternakan dan perikanan sekitar Rp150 miliar dan bidang pertanian Rp209 miliar.

Letusan Gunung Merapi 2010, katanya, berbeda dengan erupsi beberapa tahun sebelumnya. Semula prediksi kawasan rawan bencana III dari 19 desa maksimum hanya sebanyak 37 ribu orang yang harus diungsikan.

Namun, katanya, puncak evakuasi mencapai 91 ribu lebih pengungsi di wilayah Kabupaten Magelang dan 12 ribu pengungsi di sekitar Kabupaten Magelang, yakni Kota Magelang, Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Semarang (Jawa Tengah), dan Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia mengatakan, selama ini para pengungsi telah mendapat bantuan jaminan hidup baik dari Pemerintah Provinsi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana berupa 0,4 kilogram beras dan lauk pauk senilai Rp4.500 per orang per hari.

Ia mengatakan, untuk penanganan pascabencana Merapi, Pemkab Magelang telah mengusulkan kepada BNPB untuk diselenggarakan program padat karya khusus petani salak, karena cukup banyak tanaman salak rusak karena abu vulkanik.

Puan Maharani menyatakan prihatinan atas musibah yang menimpa masyarakat di lereng Gunung Merapi.

"Untuk itu sebagai rasa kepedulian kami untuk membantu meringankan beban para korban bencana Merapi dengan menyalurkan sejumlah bantuan yang dihimpun dari para kader PDI Perjuangan," katanya.

Pada kesempatan tersebut rombongan Puan Maharani membawa bantuan sebanyak 12 truk, antara lain 1.000 paket sembako, semen, pakan ternak, dan pakaian dalam.

Ia mengatakan, penanganan korban Merapi bukan hanya saat warga mengungsi, tetapi juga upaya mengembalikan kehidupan ekonomi masyarakat pascabencana Merapi.

"Bagaimana pascaletusan mengembalikan kehidupan masyarakat, mempunyai tempat tinggal yang layak seperti semula. Ini hal terberat yang harus dibenahi ke depan, jangan sampai mereka tidak bisa menjalani hidupnya secara normal," katanya.

Ia berharap kepada pemerintah dan juga pada kader PDI Perjuangan bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat guna membangun desanya yang kini sedang terpuruk akibat letusan Gunung Merapi. (Ant/OL-3)

Digoyang Gempa, Warga Pesisir Jauhi Pantai postheadericon

Ilustrasi (Foto : Dok)
LIWA (KRjogja.com) - Sebagian besar matsyarakat pesisir Lampung Barat menjauh dari pantai akibat getaran gempa 5,1 skala richter (SR) yang terjadi di Provinsi Bengkulu, Minggu (21/11) pukul 04.24.

"Saat terjadi getaran gempa, sebagian besar masyarakat yang tinggal di bibir pantai lari ke luar rumah dan menjauh dari bibir pantai, masyarakat takut, gempa tersebut dapat berpotensi tsunami," kata masyarakat Kuala Stabas, Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat, Mulyono (39) di Kuala Stabas.

Dia menjelaskan, getaran gempa tersebut membuat gelombang pesisir meningkat. Bahkan, getaran gempa tersebut membuat perabotan yang terbuat dari kaca terjatuh.

"Getaran gempa tersebut cukup kuat, sehingga perabotan saya bayak yang terjatuh, beruntung getaran tersebut tidak berlangsung lama, sehingga tidak merusak barang barang lain," kata dia.

Kemudian lanjutnya, gempa dan tsunami menjadi momok bagi masyarakat Pesisir Lampung Barat.

"Sebagian besar rumah masyarakat tinggal di dekat bibir pantai, sehingga saat terjadi gempa, mereka sontak lari dari rumah dan menjauh dari pantai, mereka takut bencana tsunami bisa saja terjadi," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan terjadi gempa berkekuatan 5,1 skala Richter (SR), Minggu pukul 04.24 WIB dengan pusat 73 kilometer Barat Daya Bintuhan Bengkulu, Bengkulu.

Gempa yang berlokasi di 5,05 Lintang Selatan 102,79 Bujur Timur dengan kedalaman 53 kilometer dinyatakan tidak berpotensi tsunami. (Ant/Tom)

Heru Lelono Bantah Gayus Mainan Politik Satgas postheadericon

Gayus Tambunan (Foto : Dok)
JAKARTA (KRjogja.com) - Staf Khusus Presiden di Bidang Informasi, Heru Lelono, mengemukakan bahwa kasus Gayus Halomoan P. Tambunan bukan mainan politik bagi pemerintah melalui Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum (Satgas PMH).

"Alangkah cerobohnya mengatakan bahwa Satgas PMH digunakan untuk permainan politik. Anggota Satgas bukanlah orang-orang politik, dan integritasnya tidak diragukan. Pernyataan tersebut sangatlah menyinggung harga diri pemerintah dan anggota Satgas PMH," kata Heru di Jakarta, Minggu.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi pernyataan Ketua BP Setara Institute, Hendardi, dan pengacara Gayus Tambunan, Adnan Buyung Nasution, bahwa kasus Gayus adalah mainan politik Satgas PMH.

Ia mengatakan Satgas PMH adalah lembaga yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai lembaga pendorong penegakan hukum di tanah air.

"Satgas Pemberantasan Mafia Hukum bukanlah lembaga hukum yang punya hak mengadili perkara hukum. Tugasnya adalah mendorong penegak hukum untuk menegakkan hukum dengan memberikan informasi secara transparan, menyampaikan bila terjadi mafia hukum," kata Heru.

Ia menyebutkan, lembaga yang berhak untuk mengadili perkara hukum adalah Kepolisian, Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Tugas untuk itu ada pada Kepolisian, Kejaksaan dan KPK," kata Heru.

Heru menyebutkan, Satgas PMH tidak pernah punya tugas menangani kasus Gayus Tambunan.

"Bahkan, saat bertemu Gayus, Satgas berusaha mencari data apakah terjadi mafia hukum dibelakangnya," ujar dia. (Ant/Tom)

Tergenang Limbah, MCK Mampet postheadericon

Ilustrasi (Foto : Dok)
YOGYA (KRjogja.com) - Warga di pinggir Kali Code terutama Kampung Jogoyudan, Gowongan, Kota Yogyakarta kesulitan melakukan buang air besar (BAB) karena mampetnya saluran air akibat genangan air limbah dari kampung lain.


"Saluran air menjadi mampet. Akibatnya, sekitar 31 kamar mandi tidak bisa berfungsi. bahkan dari lubang kamar mandi keluar seperti air yang menyembur. Akibatnya, warga kami kesulitan buang air,"’ ungkap Ketua RW 11 Gowongan Agus Sutarto, ditemui, Minggu (21/11).

Menurut Agus permukaan wilayahnya yang rendah membuat rumah warga di RW 11 terendam air pada Jumat petang (18/11). Untungnya, menurutnya air buangan yang mengalir dan menyebabkan genangan sejak kemarin sudah berkurang.

“Banjir dari Code pun kini sudah mereda. Tapi yang menjadi masalah, kamar mandi untuk buang hajat belum berfungsi,” terangnya.

Ketua RT 30 RW 11 Jogoyudan, Supriyanto menambahkan, antisipasi terjadinya banjir lahar dingin dari utara (Kali boyong) sudah bisa teratasi. Tanda adanya kiriman air melalui early warning system (EWS) sudah berjalan, dimana jika banjir datang, warga di bantaran Code
memiliki waktu sekitar 30 menit untuk mengevakuasi.

"Tapi, tersumbatnya saluran air ini masih menjadi masalah bagi warga. Sejak terjadi kiriman lahar dingin pada letusan Jumat 5 November lalu, seluruh saluran air pembuangan tersumbat. Terpaksa sampai sekarang beberapa warga kami menggunakan kamar mandi milik tetangga yang berada di atas," tandasnya. (Den)

Pengungsi Jateng Diberi Shelter dan Jaminan Hidup postheadericon

Foto: Istimewa
YOGYA (KRjogja.com) - Pengungsi korban erupsi Merapi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) akan segera dibangunkan shelter atau hunian sementara dan diberikan jaminan hidup setiap keluarga selama 7 hari.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Jawa Tengah Drs. Priyanto Djarot Nugroho mengungkapkan, jaminan hidup yang diberikan tersebut berupa pemberian logistik sembako di 3 kabupaten. Yakni Magelang, Klaten dan Boyolali. Masa pemberian jaminan hidup tersebut memungkinkan untuk lebih lama bergantung pada selesainya masa tanggap darurat.

"Selain berupa jaminan hidup bagi mereka yang telah kembali kerumah, para pengungsi juga yang rumahnya rusak akan dibangunkan shelter untuk tinggal sementara. Rinciannya untuk wilayah Klaten sekitar 167 rumah, Boyolali 12 rumah dan Magelang 526 rumah," ujarnya di media center BNPB, Minggu (21/11).

Ia menjelaskan, sampai dengan saat ini pengungsi yang ada di barak jumlahnya sudah jauh berkurang dari sebelumnya. Di wilayah Klaten, pengungsi tinggal berjumlah 24 ribu, Boyolali dari 55 ribu menjadi sekitar 50 ribu, kota Magelang sebanyak 3.018 orang.

"Untuk pengungsi di kabupaten Magelang memang masih tergolong tinggi, yakni dari semula 2.000 orang menjadi 2.100. Namun jika dihitung secara keseluruhan, jumlah pengungsi sudah banyak berkurang yakni dari 101.127 orang menjadi 82.702 orang," jelasnya.

Terkait lahan untuk pembangunan rumah sementara, pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan tiap kabupaten. Di wilayah Klaten telah disiapkan lahan seluas 1,4 hektar, Boyolali sekitar 1 hektar dan Magelang menyiapkan 3 titik lokasi untuk membangun 500 an shelter.

Di lain hal, disinggung mengenai adanya kemungkinan langkah relokasi bagi pengungsi, saat ini tengah dilakukan pembahasan lebih lanjut.

Menurutnya, berdasarkan himbauan Gubernur bahwa pada radius 5 kilometer dari puncak harus dikosongkan dari pemukiman. Disana terdapat 5 kecamatan yang terkena dampak yakni 3 di Magelang, 1 di Boyolali dan 1 di Klaten yang mencakup 25 desa dengan 53.585 orang.

"Untuk wilayah yang masuk zona 5 kilometer dari puncak itulah yang tengah kita pikirkan. Karena untuk relokasi itu bukan perkara mudah. Karena itulah untuk lokasi shelter sengaja kita tempatkan yang paling dekat dengan kecamatan masing-masing. Selain itu lahan pada area 5 kilometer tidak diperbolehkan ada pemukiman melainkan warga bisa mengolah dan membudidayakan lahan," imbuhnya. (Ran)

Ratusan Siswa TK Doakan Korban Merapi postheadericon

Suasana doa bersama di Lapangan Jejeran Wonokromo Pleret Bantul. (Foto: Sukro R)
BANTUL (KRjogja.com) - Ikatan Guru Raudatul Atfal wilayah Bantul tengah menggelar doa untuk korban letusan Merapi di Lapangan Jejeran Wonokromo Pleret, Sabtu (20/11) pagi. Doa bersama itu melibatkan sekitar 600 siswa TK dari Kecamatan Pleret, Banguntapan, Bambanglipuro, Imogiri, Krertek serta kecamatan lainnya.
Doa bersama dipimpim Zulfa, siswa TK Raudhatul Atfal Brajan Wonokromo Pleret. Selain acara itu panitia juga menggelar acara manasik haji bagi siswa TK.

Ketua Panitia, Kartini SPd mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan pendidikan kipada siswa pentingnya saling membantu sesama manusia. Tidak hanya itu dengan digelarnya manasik haji, setidaknya memberikan bekal atau menumbuhkan minat siswa menunaikan ibadah hadi kemudian kelak. "Harapan kami hanya satu, siswa dapat mandiri dan punya semangat melaksanakan ibadah haji,” terang Kartini. (R-5)

Pemkab Kulonprogo Optimalkan BUMD postheadericon

Ilustrasi (Foto : Dok)
KULONPROGO (KRjogja.com) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan empat langkah strategis untuk mengatasi minimnya keuangan daerah karena tidak sebanding dengan anggaran yang harus dikeluarkan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulon Progo Budi Wibowo, di Wates, Minggu (21/11), mengatakan, empat langkah strategis tersebut yakni mengurangi program dan melakukan efisiensi anggaran di seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan menentukan skala prioritas.

Kemudian mengoptimalkan pendapatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), meningkatkan pendapatan pajak dengan menaikkan besaran pajak, retribusi objek wisata dan parkir, serta memanfaatkan peluang usaha daerah.

"Langkah-langkah tersebut harus kami ambil karena kondisi keuangan Kabupaten Kulon Progo sangat minim, tidak sebanding dengan anggaran yang harus dikeluarkan seperti untuk membiayai pegawai negeri sipil (PNS) yang menggunakan biaya hampir 50 persen, dan belum untuk anggaran pemilihan kepala daerah 2011 yang menghabiskan dana sekitar Rp9,9 miliar," paparnya.

Karena itu, kata dia, diimbau kepada jajaran SKPD Kabupaten Kulon Progo untuk melakukan efisiensi anggaran, dan meningkatkan pendapatan melalui retribusi yang telah ditargetkan minimal 75 persen setiap tahun. "Kami juga telah meminta jajaran SPKD untuk melakukan evaluasi pengeluaran anggaran dalam rangka efisiensi, mengingat DAK Kabupaten Kulon Progo sangat minim untuk membiayai pembangunan," katanya.

Sebelumnya, Bupati Kulon Progo Toyo Santoso Dipo mengatakan PAD Kabupaten Kulon Progo pada 2011 sebesar Rp595 miliar, diperkirakan akan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp627 miliar. (Ant/Tom)

Lokasi Lima Shelter Merapi Belum Pasti postheadericon

Ilustrasi. (Foto : Dok)
YOGYA (KRjogja.com) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah siap mendirikan shelter atau rumah hunian sementara bagi para pengungsi Merapi. Untuk daerah Sleman, DIY sendiri sampai saat ini masih terkendala pada keinginan masyarakat setempat yakni pembangunan shelter berbasis desa.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif kepada mengaku menyambut gembira zona bahaya Merapi sudah lebih dipersempit. Oleh karenanya, pihaknya sudah mulai merencanakan pembangunan shelter bagi para pengungsi. Kendati demikian menganai kepastian pembangunan shelter itu sendiri, hingga kini pihaknya belum bisa memastikan.
“DIY sendiri sudah mulai naik zona aman dan kami pun sudah siap membangun shelter di sana. Sedangkan untuk wilayah Jateng sendiri jumlahnya baru akan ditentukan hari ini,” katanya di Media Center Posko BNPB Gedung Pusat Informasi dan Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIP2B) Yogyakarta, Sabtu (20/11).
Syamsul memaparkan, wilayah Jateng saat ini mulai akan membangun beberapa rangka shelter. Sedangkan wilayah DIY yang rencananya akan dibangun 10 hingg15 shelter masih terkendala pemintaan masyarakat sekitar yang menginginkan shelter dibangun di masing-masing desa. Untuk itu, Syamsul telah menginstruksikan agar permintaan warga tersebut terus dikawal.
“Rencana awal memang di Cangkringan akan ada lima shelter. Namun kami hingga saat ini belum dapat laporan hasil di mana tempatnya. Oleh karena itu, kami sedang meminta kepastian tempat dimana kelima shelter tersebut akan dibangun,” ungkapnya.
Syamsul juga menjelaskan, tempat pendirian shelter sewaktu-waktu bisa saja berpindah karena status Merapi yang masih Awas. Untuk lama pembangunannya sendiri, menurutnya hanya memakan waktu sekitar satu minggu saja dan pembangunannya diserahkan kepada masyarakat.
“Yang membuat shelter tersebut nantinya masyarakat sendiri dan tentunya akan diberi upah. Untuk modelnya sendiri, di Jateng nanti seperti barak karena jumlahnya hanya sedikit, sedangkan di DIY modelnya tidak bisa demikian karena tempatnya terpencar,” paparnya.
Syamsul menambahkan, tiap shelter nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas umum seperti air, listrik dan jalan-jalan setapak. Untuk shelternya sendiri, tiap rumah sudah dipatok dengan biaya Rp 6,5 juta, namun jumlah ini belum termasuk dengan fasilitas umum yang akan dibuat.
“Sekali lagi ini hunian sementara yakni hanya akan ditempati sekitar satu sampai satu setengah tahun saja. Selanjutnya akan direncanakan rehabilitasi dan rekonstruksi,” imbuhnya.
Disinggung mengenai rekonstruksi wilayah yang terkena terjangan erupsi Merapi, Syamsul mengatakan, saat ini baru diserahkan pada pemerintah daerah masing-masing. Maka nantinya Pemda lah yang akan mengatur, baru setelah itu mengajukan pada BNPB dengan sepengetahuan pemerintah proponsi. “Tak hanya rumah saja, mungkin nanti akan termasuk jembatan, pertanian, tanah dan peternakan warga,” ujarnya.
Bagi pengungsi yang sudah pulang ke rumah masing-masing telah dibekali dengan bahan logistik. Namun berdasarkan pengamatannya, Syamsul menuturkan, di lapangan seperti di Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman dan Dusun Dompol, Kemalang, Klaten kehidupan sudah normal kembali. Meski demikian pihaknya tetap memperingatkan status Merapi yang masih Awas.
“Pusat juga merencanakan cash for work. Dari Gubernur DIY sendiri sepertinya sudah ada rencana untuk itu tapi belum terlihat sejauh mana implementasinya dan dari kami sendiri nantinya warga non pengungsi yang kehilangan pekerjaannya akibat erupsi Merapi juga diberikan meski bukan bantuan perorangan seperti pengungsi namun lebih dalam bentuk bantuan modal usaha,” pungkasnya. (Fir)

Rabu, 17 November 2010

Dirjen Pajak Harus Tagih Utang Pajak dari Perusahaan Penyuap Gayus postheadericon


Jakarta - Gayus Tambunan mengaku telah menerima suap dari sejumlah perusahaan agar nilai pembayaran pajak diturunkan. Jika hal itu terbukti di pengadilan, maka penyidik pajak harus melakukan koreksi besar-besaran terhadap perusahaan yang menyuap tersebut.

"Jika ada putusan yang membuktikan suap, harus ditindaklanjuti oleh Dirjen pajak. Itu wajib dan ada dalam UU perpajakan," kata ahli hukum pidana dari UI, Rudi Satrio, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (17/11/2010).

Menurut Rudi, harus dihitung ulang nilai pajak yang dibayarkan oleh para perusahaan penyuap tersebut. Tidak boleh ada keringanan, bahkan dia menilai seharusnya ada tambahan denda karena sudah terlibat pidana.

"Dan itu harus ditindaklanjuti juga oleh pengadilan pajak," tambahnya.

Anggota perkumpulan ICW, Yanuar Rizky, menambahkan bahwa dalam kasus pajak yang dibarengi suap perlu ada transparansi dari Dirjen Pajak. Sebab, kenyataannya selama ini tidak pernah diungkap ke publik secara jelas, perkara pajak yang melibatkan sejumlah perusahaan besar.

"Itu hak penyidikan ada di pajak. Perlu juga didorong keterbukaan informasi ke publik," tegasnya. "Kemudian penyidik itu melakukan tuntutan. Harus direkap ulang semua utangnya, plus ganti rugi," lanjut Yanuar.

Berkaca dari kasus ini, Yanuar mengusulkan agar dilakukan pengawasan yang lebih fokus terhadap lembaga penegak hukum di Indonesia. KPK, selaku institusi yang diberi kewenangan untuk mengusut, sebaiknya berkonsentrasi pada pengawasan lembaga penegak hukum. Tujuannya agar masyarakat tidak diberi peluang untuk melakukan tindak pidana korupsi.

"Misalnya BPK, polisi, penyidik pajak, Bapepam-LK, Bea Cukai, dan kejaksaan. Harus dimulai dari penegak hukumnya. Kalau mereka sudah bersih, siapa yang bisa disogok," tutupnya.

Di dalam persidangan kasus mafia pajak, anggota Satgas antimafia hukum, Mas Achmad Santosa (Ota) menyebut perusahaan kelompok Bakrie sebagai penyumbang dana terbesar ke rekening Gayus Tambunan. Dana tersebut sebagai uang terimakasih karena Gayus telah membantu mengurus pajak anak perusahaan Bakrie yang bermasalah.

"Di Singapura, secara gamblang Gayus katakan jumlah yang paling besar ketika ia terima dari wajib pajak, dari Grup Bakrie. Ia sebutkan KPC, Bumi Resources, Arutmin. Ia terima jumlah dalam besar. Ditotal dengan Rp 25 miliar, jumlahnya Rp 100 miliar," kata Ota saat bersaksi untuk Haposan Hutagalung di PN Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jumat (12/11/2010). Namun, dalam beberapa kesempatan baik perusahaan tersebut maupun keluarga Bakrie selalu membantah. Mereka menegaskan, tidak terlibat penyuapan. (mad/mpr)

sumber: deti.com 

Diantar Mobil dan Truk, Ribuan Warga Mulai 'Serbu' Istiqlal postheadericon


Jakarta - Pagi ini, ribuan warga mulai memadati halaman masjid Istiqlal untuk mengambil kupon daging kurban. Mereka datang berbondong-bondong diantar oleh mobil bak terbuka dan truk.

Pantauan detikcom di pintu gerbang utama masjid Istiqlal, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (18/11/2010) dinihari, sedikitnya ada seribu orang yang mengantre. Warga berdesak-desakan supaya bisa masuk ke dalam area masjid.

Warga yang didominasi oleh kaum pria dan anak muda tersebut berebut masuk ke dalam pagar masjid yang hanya cukup untuk dilewati satu orang. Di antara mereka, tak sedikit juga ada yang membawa anak kecil. Sementara petugas keamanan yang berjumlah 15 orang cukup sibuk untuk menertibkan warga.

Di dalam area masjid, antrean lebih tertib. Warga diminta duduk, dan posisi antrean dipisahkan antara lelaki dan perempuan.

Pembagian kupon hingga pukul 05.00 WIB belum dilakukan. Rencananya daging akan langsung dibagikan pada pukul 07.00 WIB.

Imam besar masjid Istiqlal Ali Mustafa Yaqub sebelumnya mengatakan, ada 5.000 kantong daging kurban yang akan dibagikan pada warga. Masing-masing berisi sekilo daging, jeroan dan tulangnya. Mekanisme pembagiannya, warga yang ingin mendapatkan daging harus datang ke Masjid Istiqlal setelah Salat Subuh. Setelah mendapatkan kupon, mereka harus mengantre di tempat yang ditentukan untuk mendapatkan daging.

Agar pengantre tidak berjubel, panitia telah menyediakan 5 loket. Setiap jamaah yang telah menerima daging kurban pun tidak bisa mengantre lagi. Panitia telah bekerja sama dengan polisi dan satpol PP untuk pengamanan. Bahkan panitia telah menyadur sistem pemilu dengan mencelupkan jari ke tinta hitam bagi warga yang sudah mendapat daging.

sumber:detik.com

Menkum dan HAM Setuju Koruptor Dimiskinkan postheadericon

Menkum dan HAM Setuju Koruptor Dimiskinkan Karikatur koruptor--KARYA SUSANTO/rj
JAKARTA--MICOM: Pemerintah segera melakukan pembahasan terkait wacana hukuman memiskinkan koruptor. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menyatakan, hukuman pemiskinan koruptor diberlakukan dapat memberi efek jera kepada para koruptor.

"Saya dari awal sama pikirannya, memang lebih baik dimiskinkan, karena korupsi berkaitan dengan harta. Saya sangat setuju. Biar kapok," tegasnya kepada wartawan dalam kegiatan pelepasan Tim Bantuan Korban Bencana Merapi di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (17/11).

Menurut Patrialis, sanksi pemiskinan itu dapat dilakukan melalui tuntutan jaksa dan vonis majelis hakim yang menangani perkara tersebut.

"Kita tidak hanya bicara Gayus, tetapi semua perkara korupsi sebaiknya putusannya memiskinkan yang bersangkutan. Untuk teknisnya melalui putusan hakim yang memutus berdasar tuntutan dari Kejaksaan. Kejaksaan bisa langsung. Bisa juga dari KPK atau Kepolisian. Karena hakim lebih tahu hartanya (koruptor) di mana," paparnya.

Harta yang disita adalah seluruh harta yang diperoleh dari tindak pidana korupsi. "Kalau memang itu harta negara, kita tidak punya alasan untut tidak mengambil harta itu. Semua harta yang berasal dari korupsi dikikis habis, diambil untuk negara," tegasnya. (OL-5)

Indonesia Serukan Perangi IUU Fishing postheadericon

PADANG--MICOM: Pemerintah RI mengajak negara-negara Asia Pasifik untuk  segera bersama-sama memerangi kegiatan Illegal, Unregulated and Unreported (IUU) Fishing atau penangkapan ikan secara ilegal, di luar aturan dan secara diam-diam.

"IUU Fishing merupakan tindakan kriminal lintas negara yang terorganisir dan secara jelas telah menyebabkan kerusakan serius bagi Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik lainnya," kata Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi Soen'an H Poernomo dalam siaran

persnya, Rabu (17/11).

Menurut Soen'an H. Poernomo, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Fadel Muhammad, menyampaikan ajakan tersebut dalam Regional Coordination Meeting In Combating Illegal Fishing And The Promotion Of Maritime Economy di Phuket Thailand pada 15 November 2010.

Ajakan tersebut, katanya, penting diserukan karena penangkapan ikan secara ilegal menyebabkan kerugian ekonomi, sosial, dan ekologi, juga merupakan tindakan yang melemahkan kedaulatan wilayah suatu bangsa.

"IUU Fishing merupakan tindakan kriminal lintas negara yang terorganisir dan secara jelas telah menyebabkan kerusakan serius bagi Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik lainnya," katanya.

Masih mengutip Fadel, ia menyatakan,  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terus memerangi dan menindak tegas pelaku IUU Fishing di wilayah kedaulatan Indonesia.

Salah satu upaya Indonesia dalam memerangi kegiatan IUU Fishing, itu adalah selain menangkap pelakunya, juga dengan menyiapkan pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan dan optimal melalui konsep Minapolitan.    

Konsep Minapolitan itu disampaikan pula oleh Fadel di hadapan peserta delegasi negara-negara se Asia Pasifik. "Konsep Minapolitan yang telah dikembangkan KKP selama ini bertujuan agar produktivitas dan keunggulan komparatif yang berkelanjutan dapat meningkatkan industri perikanan," katanya. 

Dengan Minapolitan,  katanya, maka industri perikanan tangkap dikelola secara terpadu mulai dari pra penangkapan, penangkapan, pengolahan hingga pemasaran.   Kini Indonesia membuka peluang bagi para investor untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan khususnya di Indonesia Timur. 

Diharapkan kerja sama ekonomi dan investasi dari negara yang membutuhkan perikanan asal Indonesia dapat terfasilitasi sehingga IUU Fishing di dapat teratasi.  "Jika dikelola secara optimal maka potensi ekonomi maritim Indonesia dapat memberikan sumbangan yang besar bagi pendapatan nasional," katanya.

Namun demikian terbatasnya alokasi anggaran KKP dalam pembangunan industri perikanan yang terpadu dalam konsep Minapolitan tentunya membutuhkan peran serta swasta sehingga pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang optimal dan berkelanjutan dapat dicapai.

Dikatakan Soen'an , melalui dukungan dan peran swasta maka dipastikan sektor kelautan dan perikanan sebagai penggerak utama roda perekonomian nasional dapat dicapai bagi sebesar-besarnya kepentingan bangsa Indonesia. Di samping itu dengan melibatkan swasta, KKP juga telah melakukan pengembangan dan penguatan ekonomi untuk masyarakat terutama di wilayah perbatasan untuk mengurangi praktek-praktek IUU Fishing, kata dia.      

"Konsistensi KKP untuk memerangi IUU fishing dilakukan dengan cara penantaan log book kapal penangkap ikan melalui vessel monitoring system, catch sertification, port meassure system, dan lain-lain," katanya.  

Soen'an mengutip pernyataan Fadel yang menyebutkan bahwa  perairan Indonesia merupakan korban IUU Fishing terbesar dunia oleh kapal penangkap ikan dari sejumlah negara.  Terdapat sedikitnya 1.000 kapal asing terlibat dalam IUU Fishing di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia setiap tahun. 

"Perairan Natuna, Sulawesi Utara, dan Arafuru merupakan beberapa area perairan Indonesia di mana IUU Fishing sering terjadi," katanya.  IUU Fishing melemahkan pengelolaan sumber daya perikanan di perairan Indonesia, kata dia. (Ant/OL-2)

Buku Tentang Wanita Gemparkan Arab Saudi postheadericon

Buku Tentang Wanita Gemparkan Arab Saudi

ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH--Sebuah buku tentang Wanita Muslim yang beredar di tengah masyarakat Arab Saudi menimbulkan kegemparan. Buku ini dicetak oleh Departemen Pendidikan Riyadh dan membicarakan hak wanita untuk berkiprah di berbagai sektor di Arab Saudi.

Mantan Menteri Pendidikan Arab Saudi, Mohammad ar-Rashid, penulis buku ini menekankan pentingnya peran wanita di berbagai sektor dan lapangan pekerjaan di negara ini. Sontak buku menuai reaksi keras khusunya dari kelompok Wahabi. Demikian dilaporkan Televisi al-Alam Rabu (17/11).

Ar-Rashid dalam bukunya mengkritik kebijakan anti peran wanita di berbagai sektor di Arab Saudi. Ia menandaskan, undang-undang yang melarang wanita berkarir termasuk mengemudikan kendaraan adalah bentuk pembatasan ilegal bagi kelompok wanita di tengah masyarakat. Sikap ar-Rashid ini mendapat penetangan keras dari tokoh dan kelompok Wahabi di Arab Saudi dan menyebutnya sebagai pembangkangan terhadap fatwa ulama serta mufti negara ini.
Red: irf
Sumber: Irib

Ditimpuki Telur dan Diejek Gambar Babi, Muslim Yunani Diganggu Saat Shalat Ied postheadericon

 
Ditimpuki Telur dan Diejek Gambar Babi, Muslim Yunani Diganggu Saat  Shalat Ied
Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID,ATHENA--Puluhan aktivis ekstrem Kanan dan bergabung dengan segelintir penduduk setempat melemparkan telur dan mengejek ratusan imigran Muslim yang berkumpul untuk merayakan Idul Adha dikelilingi oleh pelindung penjagaan polisi anti huru-hara.

Yunani adalah salah satu pintu gerbang utama imigran yang ingin ke Uni Eropa dan memiliki komunitas Muslim yang terus tumbuh. Ketegangan antara penduduk lokal dan pendatang menghangat di beberapa daerah di Athena seperti di Attiki Square, tempat insiden terjadi, Selasa (16/11).

Komunitas Muslim di Athena tidak memiliki masjid resmi dan pada perayaan hari raya tertentu biasanya diadakan di pusat-pusat budaya atau balai masyarakat atau apartemen milik pribadi. Komunitas Muslim di negara yang mayoritas memeluk kristen ortodoks itu diperkirakan berjumlah satu juta orang.

Saat sekelompok Muslim melakukan shalat Ied, beberapa penduduk setempat meneriakkan kata-kata kotor dari balkon dan melambaikan bendera Yunani. Selebaran dengan gambar babi juga tersebar di seluruh alun-alun. "Ada sebuah masjid (tidak resmi) di dekat sini, tapi kami takut untuk pergi ke sana," kata Shamasul (30 tahun), imigran asal Bangladesh. Ia mengaku kadang-kadang orang Yunani di lingkungan ini mengancam untuk membunuh komunitas mereka.

Margarita Vassilatou, (56 tahun) warga Attiki yang tinggal selama lebih dari 35 tahun di tempat itu mengungkapkan kebenciannya terhadap imigran Muslim. Dia berencana pindah dari tempat tinggalnya sekarang karena takut dengan kehadiran para imigran. "Ini bukan hidup yang tenang, karena kita takut, kebanyakan dari mereka adalah penjahat, mereka membawa pisau dan obat-obat terlarang," tudingnya.

Selain itu terdapat juga kelompok Muslim lainya yang menggelar shalat Ied di dekat universitas Athena, sekitar 2.000 Muslim pria dan wanita berkumpul di depan universitas neo-klasik yang berhias patung Yunani kuno. Di masa lalu, upaya untuk membangun sebuah masjid di ibukota ditolak penduduk setempat dan beberapa pastor dari gereja ortodoks Yunani.

Namun, Uskup Agung Yunani saat ini mendukung pembangunan masjid dan pemerintah sosialis yang tengah berkuasa telah menyisihkan lahan dekat dengan pusat kota, meskipun pembangunan belum dimulai. Satu-satunya masjid di Yunani berada di wilayah timur laut Xanthi dekat perbatasan Turki, rumah bagi minoritas Muslim yang besar.
Red: Budi Raharjo
Rep: Wulan Tanjung Palupi