Selasa, 23 November 2010

Wartawan TV Swasta Yakin Aksi di Singlar Penjarahan postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 15.18

Warga Singlar yang melakukan pencurian diamankan petugas. (Foto : Ardhi Wahdan)
SLEMAN (KRjogja.com) - Efendi Rois, salah seorang wartawan TV swasta yang meliput aksi warga di Dusun Singlar, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, tetap meyakini jika aksi warga tersebut merupakan penjarahan. Dirinya juga membantah telah meminta warga untuk mengulangi kejadian tersebut agar bisa mengambil gambar.
Rois yang merupakan wartawan TV swasta kontributor wilayah Solo, Klaten dan sekitarnya menjelaskan, saat itu dirinya tengah melintas di wilayah Singlar yang merupakan daerah perbatasan antara Sleman (DIY) dengan Jawa Tengah. "Saya mendengar suara pintu didobrak, ternyata ada beberapa warga tengah membuka paksa warung. Saya langsung merekam kejadian itu," ungkapnya saat dihubungi dari Yogyakarta, Selasa (23/11) malam.
Ketika dirinya tengah merekam, lanjut Rois, ada teriakan warga yang mengancam dirinya. Karena terdesak, Rois pun mendekati orang yang paling tua dan terpaksa membahasan penjarahan dengan kata penyelamatan barang.
"Saya lakukan itu agar warga mau diwawancari dan saya bisa melakukan tugas peliputan. Saya juga takut, soalnya saya sendiri sedang mereka berdelapan. Kalau saya tidak ambil tindakan itu, maka saya bisa 'berabe'. Saya yakin itu penjarahan," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda DIY mengaku resah dengan pemberitaan aksi penjarahan oleh salah satu TV swasta yang sempat ditayangkan beberapa waktu lalu. Pasalnya, menurut Wakapolda DIY Kombes Tjiptono, apa yang dilakukan warga di Singlar adalah murni pencurian, bukan penjarahan.
Selain itu, Tjiptono juga menilai pemberitaan tersebut tidak berimbang. Ada satu segmen dengan durasi 35 detik yang sengaja dipotong. "Segmen itu berisi tentang wawancara warga yang menyatakan bahwa itu bukan penjarahan. Makanya, kami akan meminta klarifikasi dengan wartawan tersebut" tegas Tjiptono. (Dhi)

0 komentar:

Posting Komentar