Minggu, 21 November 2010

Pengungsi Jateng Diberi Shelter dan Jaminan Hidup postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 14.31

Foto: Istimewa
YOGYA (KRjogja.com) - Pengungsi korban erupsi Merapi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) akan segera dibangunkan shelter atau hunian sementara dan diberikan jaminan hidup setiap keluarga selama 7 hari.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Jawa Tengah Drs. Priyanto Djarot Nugroho mengungkapkan, jaminan hidup yang diberikan tersebut berupa pemberian logistik sembako di 3 kabupaten. Yakni Magelang, Klaten dan Boyolali. Masa pemberian jaminan hidup tersebut memungkinkan untuk lebih lama bergantung pada selesainya masa tanggap darurat.

"Selain berupa jaminan hidup bagi mereka yang telah kembali kerumah, para pengungsi juga yang rumahnya rusak akan dibangunkan shelter untuk tinggal sementara. Rinciannya untuk wilayah Klaten sekitar 167 rumah, Boyolali 12 rumah dan Magelang 526 rumah," ujarnya di media center BNPB, Minggu (21/11).

Ia menjelaskan, sampai dengan saat ini pengungsi yang ada di barak jumlahnya sudah jauh berkurang dari sebelumnya. Di wilayah Klaten, pengungsi tinggal berjumlah 24 ribu, Boyolali dari 55 ribu menjadi sekitar 50 ribu, kota Magelang sebanyak 3.018 orang.

"Untuk pengungsi di kabupaten Magelang memang masih tergolong tinggi, yakni dari semula 2.000 orang menjadi 2.100. Namun jika dihitung secara keseluruhan, jumlah pengungsi sudah banyak berkurang yakni dari 101.127 orang menjadi 82.702 orang," jelasnya.

Terkait lahan untuk pembangunan rumah sementara, pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan tiap kabupaten. Di wilayah Klaten telah disiapkan lahan seluas 1,4 hektar, Boyolali sekitar 1 hektar dan Magelang menyiapkan 3 titik lokasi untuk membangun 500 an shelter.

Di lain hal, disinggung mengenai adanya kemungkinan langkah relokasi bagi pengungsi, saat ini tengah dilakukan pembahasan lebih lanjut.

Menurutnya, berdasarkan himbauan Gubernur bahwa pada radius 5 kilometer dari puncak harus dikosongkan dari pemukiman. Disana terdapat 5 kecamatan yang terkena dampak yakni 3 di Magelang, 1 di Boyolali dan 1 di Klaten yang mencakup 25 desa dengan 53.585 orang.

"Untuk wilayah yang masuk zona 5 kilometer dari puncak itulah yang tengah kita pikirkan. Karena untuk relokasi itu bukan perkara mudah. Karena itulah untuk lokasi shelter sengaja kita tempatkan yang paling dekat dengan kecamatan masing-masing. Selain itu lahan pada area 5 kilometer tidak diperbolehkan ada pemukiman melainkan warga bisa mengolah dan membudidayakan lahan," imbuhnya. (Ran)

0 komentar:

Posting Komentar