|
Lurah Srimartani, Ruspamuji mengatakan, doa yang digelar merupakan salah satu upaya agar pengungsi tidak larut dalam kesedihan. Selain itu peserta agar baik pengungsi dan warga lainnya diberi kemudahan dan ketabahan dalam menghadpai ujian ini. “Kami sangat berharap pengungsi tidak larut dalam kesedihan,” kata Ruspamuji.
Dijelalskan, semua dilakukan atas inisiatif bersama, baik dari warga pemerintah desa serta pengungsi sendiri. Ruspamuji berharap, warga tidak segera kembali ke rumah bila memang belum ada yang ditempati. Karenanya, pemerintah desa serta kabupaten berupaya membantu untuk memberikan solusi yang terbaik.
Doa malam ini bertema, "Doa Bersama untuk Keselamatan Warga dan Korban Merapi". Selama ini pengungsi hanya diberi sebuah pendampingan yang bersifat lahiriah berupa bantuan materi dan sebagainya. Tetapi untuk batiniah dirasa masih kurang atau bahkan tak pernah diberikan.
Acara doa bersama ini dipimpim oleh KH Mukibin, salah seorang ustadz di wilayah desa setempat. Saat ini jumlah pengungsi di Srimartani masih tersisa 412 orang dari sekitar 2000 orang pada dua minggu lalu. (R-5)
0 komentar:
Posting Komentar