Selasa, 08 Maret 2011

Warga Lereng Merapi Kembali Mengadu ke Pemkab Sleman postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 03.33

Warga Cangkringan kembali mengadu ke Pemkab Sleman. (Foto : Ardhi Wahdan)
SLEMAN (KRjogja.com) - Puluhan warga lereng Merapi kembali mengadu ke kantor Pemkab Sleman, Senin (7/3). Namun, apa yang mereka sampaikan, sebelumnya sudah direspon oleh pemerintah.
Salah satu warga, Sunarto menjelaskan, kedatangan warga kali ini hanya untuk menegaskan keinginan warga. "Ya meskipun kemarin sudah diutarakan, namun tidak ada salahnya jika kami utarakan kembali. Biar kami ini bisa ditangani dengan cepat," akunya saat diterima Camat Cangkringan, Samsul Bakri di Pendopo Pemkab Sleman.
Beberapa persoalan tersebut menyangkut jadup, dana pengganti ternak, shelter serta penanganan masa tanggap darurat. Namun, ada satu yang kini menjadi kegelisahan warga, yakni terkait pengurusan sertifikat maupun surat-surat penting lain.
"Masak, mau ngurus surat motor seperti STNK, BPKB serta sertifikat tanah ada yang menarik uang sampai Rp 1 juta. Lha, kami inikan sudah tidak punya apa-apa lagi," imbuh Sunarto.
Menanggapi kedatangan warga lereng Merapi ini, Samsul Bakri berharap agar warga bisa sabar. Pasalnya, semuanya sudah diproses Pemkab Sleman agar pemerintah pusat bisa segera bertindak cepat.
"Permasalahan warga korban erupsi Merapi itu sangat kompleks. Apa yang disampaikan tadi itu sudah kami terima semua. Jadi, kami minta semuanya bersabar.  Satu persatu kita selesaikan," jawabnya.
Terkait dengan pengurusan surat-menyurat, Samsul menambahkan, hal itu tidak perlu biaya. Hanya saja, khusus untuk surat bermotor ada regulasi sendiri.
"Untuk sertifikat tanah, Badan Pertanahan sudah membuat program, jadi pasti akan ditangani. Sedang untuk KTP, surat nikah serta surat lain, silahkan datang ke Kecamatan, gratis. Kalau STNK, BPKB dan surat bermotor lainnya, sedang ditangani kepolisian karena ada regulasi sendiri agar tidak terjadi plagiasi atau duplikasi," paparnya.
Sebelumnya, warga yang mendatangi kantor Pemkab Sleman ini digeledah identitasnya. Warga yang berasal dari luar Cangkringan tidak diperkenankan masuk. Hal ini untuk mencegah adanya provokasi bagi korban erupsi Merapi. (Dhi)

0 komentar:

Posting Komentar