Rabu, 20 April 2011

Fungsionaris PKB Pindah ke Demokrat postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 02.30




JAKARTA – Penutupan acara konsolidasi eksekutif dan legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) se-Indonesia kemarin (19/4) sedikit terganggu oleh kabar yang kurang menggembirakan. Pemicunya adalah keputusan Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB Mujib Khudlori untuk ’’loncat pagar’’ ke Partai Demokrat.
’’Tadi pagi kami sudah berkomunikasi. Beliau (Mujib Khudlori, Red) mengatakan sudah berafiliasi ke Partai Demokrat. Ya sudah, terserah saja,’’ kata Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Andi Muawiyah Ramli kepada wartawan di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, kemarin.
Turut mendampingi Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi, Ketua DPP PKB yang juga Ketua Fraksi PKB di DPR Marwan Jafar, dan Wasekjen DPP PKB Hanif Dhakiri. Konferensi pers itu sebenarnya diadakan tidak untuk merespons khusus manuver Mujib. Tetapi, persoalan tersebut mau tidak mau juga menjadi perhatian.
Andi mengatakan, hijrahnya Mujib yang juga ketua umum ormas Ikhwanul Muballighin itu tidak akan berpengaruh signifikan bagi PKB. Apalagi ormas Ikhwanul Muballighin tidak pernah berafiliasi dengan PKB. ’’Silakan Partai Demokrat berbahagia dengan Mujib Khudlori. Bagi kami, beliau sangat lucu, sebelumnya juga pernah berafiliasi dengan PPP,’’ sindirnya.
Imam Nahrawi menyampaikan kultur di PKB, setiap ada masalah, selalu dilakukan tabayyun atau proses klarifikasi. Karena itu, DPP PKB berencana mengundang Mujib untuk hadir dalam sidang majelis tahkim yang berfungsi semacam mahkamah partai. ’’Kalaupun benar mundur, kami ingin dengar alasannya,’’ kata anggota Komisi V DPR itu.
Marwan Jafar mengatakan, perpindahan Mujib ke Partai Demokrat terkait dengan pendanaan Kongres Ikhwanul Muballighin yang berakhir Senin, 18 April lalu. Menurut dia, kongres tersebut menerima sumbangan Rp 1 miliar dari partai dengan Ketua Umum Anas Urbaningrum itu.
’’Mereka disumbang Rp 1 miliar untuk mendatangkan anggota-anggotanya dari berbagai provinsi. Meski, sebenarnya anggotanya masih abal-abal juga,’’ jelas Marwan. Saat penutupan Kongres Ikhwanul Muballighin, Anas sekaligus meresmikan bergabungnya ormas tersebut ke Partai Demokrat.
Marwan menegaskan, hengkangnya Mujib tidak akan berpengaruh apa pun bagi PKB. Mujib bukan kader inti PKB. ’’Dia itu baru masuk PKB awal 2009,’’ ujar Marwan. Pemikiran untuk merangkul Mujib, lanjut Marwan, muncul setelah Muktamar Ancol yang memilih Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum.
’’Kami butuh ustad muda yang masuk di dewan syura, jangan cuma ada ustad muda di dewan tanfidz,’’ katanya.
Marwan juga memastikan, persoalan tersebut tidak akan mengganggu hubungan PKB dengan Partai Demokrat. ’’Tidak ada persoalan ap apun. Justru kami akan mendorong koalisi lebih produktif dan akseleratif,’’ tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Mujib mengatakan bergabung ke PKB secara personal. Karena itu, Ikhwanul Muballighin tidak pernah menjadi underbow PKB. Meski begitu, dia tetap ingin membesarkan ormasnya melalui PKB. Tetapi, target itu tidak berjalan maksimal. ’’Rupanya di PKB banyak ormas juga,’’ ujarnya.
Dia menuturkan, awalnya Ikhwanul Muballighin merupakan bentukan sejumlah ’’kiai keras’’ PPP. Dia juga sempat berafiliasi ke PPP. Namun, dalam prosesnya mereka melepaskan diri dari partai berlambang Kakbah itu.
Sikap untuk bergabung dengan Partai Demokrat, imbuh dia, merupakan keputusan resmi rapat pleno Kongres Ikhwanul Muballighin. Mujib juga tidak menampik bahwa Partai Demokrat mem-backup penuh kongres itu. ’’Keputusan ini untuk menghidupkan organisasi,’’ kata Mujib, diplomatis.
Mujib menganggap berpindah partai merupakan suatu kewajaran dalam dunia politik. Bagi dia, parpol adalah media perjuangan. ’’PKB-Demokrat sama saja, masih satu kereta yang sama, meski berbeda gerbong,’’ tegasnya. (jpnn)
sumber: http://www.radarjogja.co.id/berita/politika/16033-fungsionaris-pkb-pindah-ke-demokrat.html

0 komentar:

Posting Komentar