Rabu, 19 Oktober 2011

APTI Sleman Minta Petani Tak Curang postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 20.15

Petani tembakau menikmati hasil panen (Foto : Atiek WH)

SLEMAN (KRjogja.com) - Petani tembakau di Kabupaten Sleman bakal meraup untung besar pada musim panen tahun ini karena harga sudah mencapai Rp 200 ribu per kilogram. Bahkan, ada yang bisa menjual Rp 225 ribu per kilogram.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sleman, Suwarji menjelaskan harga tinggi itu untuk kualitas tembakau berkualias bagus atau tidak ada campuran. Sebab, masih ada petani yang curang mencampur gula atau daun saat merajang sehingga mempengaruhi kualitas rasanya. Padahal, kualitas panen tahun ini membaik sehingga diprediksi bisa meraup keuntunga hingga 150 persen

"Kalau begitu, petani menjual gula tidak kualitas tembakau. Padahal, tidak boleh begitu dan pabrik tidak akan membeli dari petani yang berlaku curang. Kondisi ini ada keluhan dari petani di daerah perbatasan karena harganya cuma Rp 80-125 ribu per kilogram, " ujarnya, Rabu (19/10).

Petani di Dusun Kramen, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Tumijo mengaku mengalami penurunan harga tembakau menjadi Rp 120 ribu untuk kelas E dan Rp 170 ribu per kilogram untuk kualitas F. Sedangkan hasil petik pertama Rp 50 ribu per kilogram padahal ada petani yang bisa menjual di atas Rp 200 ribu. (Awh)

0 komentar:

Posting Komentar