Selasa, 11 Oktober 2011

DBD Incar Lima Kecamatan di Kulonprogo postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 18.47

Ilustrasi. (Foto : Dok)

KULONPROGO (KRjogja.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo mengimbau masyarakat saat memasuki musim penghujan mewaspadai penyakit demam berdarah dengue. Dari 12 kecamatan di Kulonprogo, ada lima kecamatan yang memiliki potensi tinggi masyarakatnya terserang DBD pada awal musim hujan diantaranya Kecamatan Wates, Pengasih, Nanggulan, Galur dan Lendah.

"Penyakit yang sangat perlu diwaspadai saat masuk musim hujan yakni demam berdarah dengue (DBD), karena banyaknya genangan air yang dapat digunakan untuk berkembangbiaknya jentik-jentik nyamuk dengan mudah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Lestaryono di Wates, Selasa (11/10).

Meski belum masuk musim penghujan, ia meminta kepada masyarakat untuk mempersiapkan pencegahan lebih awal dengan cara membersihkan lingkungan dan menutup tempat air yang dapat digunakan untuk berkembang biak jentik-jentik nyamuk. "Sebagai persiapan untuk mengantisipasi kasus DBD, mayarakat harus mempersiapkan diri. Sebab, masa-masa awal musim hujan nanti banyak genangan air yang muncul,” katanya.

Ia mengatakan, kasus DBD di Kulon Progo sendiri tahun ini dinilai turun bila dibandingkan pada 2010. Hingga September 2011 kasus DBD yang tercatat di Dinkes sebanyak 106 kasus. Padahal, selama 2009, Dinas mencatat angkanya mencapai 292 kasus dan pada 2010 terdapat 472 kasus warga yang mengalami DBD.

"Setiap tahun memang masih ada kasus, namun kami sudah melewati siklus lima tahunan yang puncaknya terjadi pada 2010 lalu. Biasanya juga, kasus DBD menyerang pada awal tahun, sekitar Februari dan Maret," katanya.

Untuk mengantisipasi penyebaran DBD, kata dia, Dinkes akan mempersiapkan langkah strategis seperti menggalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), gerakan 3M (menguras, menutup, mengubur) dan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) oleh puskesmas di wilayah masing-masing.

"Sampai saat ini PSN menjadi senjata ampuh untuk mengurangi kasus DBD. Pengasapan adalah jalan terakhir, karena memiliki banyak efek negatif terhadap lingkungan," katanya. (Ant/Van)

0 komentar:

Posting Komentar