Jumat, 03 Desember 2010

99 Pengungsi Merapi di Kasihan Dipulangkan postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 05.59

Ilustrasi
BANTUL (KRjogja.com) - Pemerintah Kecamatan Kasihan dan Pemerintah Desa Ngestiharjo serta para relawan Posko Bantuan Korban Gunung Merapi, Senin (29/11) melepas 99 orang pengungsi korban erupsi Merapi asal Harjobinangun Pakem, yang sejak Merapi meletus mereka menempati beberapa titik pengungsian di Ngestiharjo. Dengan upacara perpisahan, mereka dilepas dari Puskesmas Pembantu Kasihan di Ngestiharjo. Mereka juga dibekali Sembako untuk kebutuhan makan beberapa hari di tempat tinggalnya.
Para pengungsi sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mereka selama berada di pengungsian. Di desanya nanti mereka akan menyelenggarakan upacara syukur atas keselamatan mereka, dan akan mengundang perwakilan warga Ngestiharjo Kasihan.
Menurut Camat Kasihan, Sugiyanto SH, dengan kepulangan 99 pengungsi di Ngestiharjo tersebut, jumlah pengungsi di Kasihan yang semula mencapai 3.600 orang lebih, Selasa kemarin tinggal 750 orang, yang menempati sejumlah titik di Desa Tamantirto 38 orang, Bangunjiwo 280 orang, Tirtonirmolo 50 orang dan di Desa Ngestiharjo 68 orang.
Sementara di gudang PMI Kabupaten Bantul Selasa (30/11) kemarin sudah kosong dari kebutuhan logistik. Semua logistik untuk kebutuhan pengungsi sudah dikirim ke semua titik pengungsi yang membutuhkan bantuan logistik sesuai dengan persediaan yang ada di PMI Bantul. Bukan hanya ke Bantul, tetapi juga dikirim ke wilayah Klaten dan Magelang.
Menurut Kasi Logistik PMI Bantul Kus Wantoro, sesuai dengan jangka waktu tanggap darurat PMI Bantul untuk bantuan korban Merapi yang ditarget sampai 26 Nopember 2010 dan sesuai instruksi Bupati Sleman agar semua pengungsi kembali ke Sleman, maka PMI Bantul segera mengosongkan logistik di gudangnya dan didistribusikan kepada pengungsi. "Sekarang sudah bersih," katanya.
Dengan berakhirnya waktu tanggap darurat PMI Bantul, maka jumlah relawan PMI Bantul yang menjalani piket di Markas PMI Bantul juga dikurangi. Ketika terjadi erupsi Gunung Merapi hampir seluruh personil relawan PMI Bantul ditugasnya untuk membantu korban merapi, dari evakuasi sampai pendistribusian logistik ke barak pengungsi.
Kepala Dinas Sosial, Drs H Mahmudi MSi mengatakan, Selasa (30/11), malam digelar pertemuan perwakilan Pemda Sleman dan Pemkab Bantul. Pertemuan itu membahas pengungsi yang enggan kembali ke Sleman. "Kami akan pertemukan dengan para camat yang kebetulan wilayahnya ketempatan pengungsi korban Merapi," kata Mahmudi.
Sementara pengelola posko di Desa Srimulyo Piyungan Bantul sedikit lega. Pasalnya setelah sebelumnya merasa ketar-ketir lantaran logistik menipis, kemarin, Senin (29/11) mendapat bantuan dari UIN Yogyakarta berupa sembako. "Kami bersyukur ada donatur yang membantu," terang Wandi, pengurus Forum Penanggulangan Resiko Bencana Desa Srimulyo. (R-5)

0 komentar:

Posting Komentar