Kamis, 09 Desember 2010

PERLU TAMBAHAN KUOTA GAS 3 KG ; Harga-harga Kebutuhan Pokok Naik postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 01.55

YOGYA (KR) Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional Yogyakarta mengalami kenaikan Rp 200-Rp 500/kg, terutama beras. Para pedagang menyatakan, hujan di musim kemarau salah satu penyebab naiknya harga beras, karena sawah tergenang banjir, selain juga kesulitan menjemur gabah. Kendati demikian, masyarakat tetap memburu beras kualitas baik.
Seperti dituturkan Ny Nur Zamhurri yang berjualan di Pasar Pingit Kota Yogyakarta. Beras dia jual pada kisaran harga Rp 6.700-Rp 7.500/kg. Sementara beras kemasan dalam plastik ada yang nencapai Rp 10.500/kg. Gula pasir Rp 10.200/kg, sedangkan minyak goreng curah sawit Rp 11.000/kg dan barco 15.000/kg. "Telur saya jual Rp 13.500/kg," kata Ny Nur Zamhurri di Pasar Pingit, Selasa (7/12).
Wanti, pedagang di Pasar Sambilegi Maguwoharjo Depok Sleman hanya menyediakan satu jenis beras dengan harga Rp 7.000/kg. Menurutnya, pembeli rumah tangga tetap mencari harga kualitas bagus meskipun harganya naik. Telur dia jual Rp 13.000/kg, gula pasir Rp 10.500/kg, dan gula kelapa Rp 9.000/kg. Untuk minyak goreng curah sawit dia jual Rp 11.000/kg dan Rp 10.000/liter.
Tidak jauh beda dengan Ny Cipto yang juga berjualan di Pasar Sambilegi, beras dia jual pada kisaran harga Rp 6.000-Rp 7.000/kg. Beras merah dengan harga Rp 7.000/kg, telur Rp 13.500/ kg, gula pasir Rp 10.500/kg, minyak goreng sawit Rp 10.000/kg dan barco Rp 14.000/kg. Komoditas lainnya yang ikut naik adalah mie telur. Tadinya hanya Rp 9.000/kemasan kini mencapai Rp 10.000.
Sementara itu Pemkab Temanggung belum akan menggelar operasi pasar untuk menekan kenaikan harga beras, kendati harga bahan pokok itu kian melambung di pasar. Pemerintah masih menunggu perkembangan pasar dalam beberapa hari ke depan.
"Belum ada rencana menggelar operasi, memang harga beras terus naik," kata Kepala Disperindagkop dan UMKM  Temanggung Rony Nurhastuti.
Menurutnya, diperlukan pemenuhan berbagai persyaratan untuk dapat menggelar operasi pasar. Di antaranya bila harga beras di pasar terus melambung dan diprediksi tidak dapat terbendung. Pemerintah, kini sedang mengucurkan beras miskin yang diharapkan dapat menekan harga  pasar.
Terkait kelangkaan gas/elpiji kemasan tabung 3 kg, Pemkab Wonosobo melalui Disperindag mengusulkan penambahan kuota gas 3 kg ke pihak Pertamina. Kuota yang sebelumnya hanya 7.779 tabung/hari, diusulkan naik menjadi 11.700 tabung/hari.
"Kami sudah mengusulkan penambahan kuota tabung gas 3 kg ke Pertamina. Usulan itu mempertimbangkan aspek kebutuhan riil di lapangan untuk menghindari terjadinya kelangkaan gas di masyarakat," tandas Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Disperindag Wonosobo Drs Oman Yanto.     (War/Osy/Art) - g

0 komentar:

Posting Komentar