Jumat, 03 Desember 2010

Sekar Telkom Siapkan Demonstrasi Besar-Besaran postheadericon

Diposting oleh cakimam | Pada 06.58

SURABAYA--MICOM Serikat Karyawan PT Telekomunikasi Indonesia atau Sekar Telkom menyiapkan demo besar-besaran, sebagai tindak lanjut dari upaya menentang rencana merger Flexi dengan Esia.

Ketua Bidang Kesejahteraan, Iman, Budaya, dan Olahraga (Kesibo) DPP Sekar Telkom, Firman Gunawan, kepada wartawan di Surabaya, Jumat (3/12), mengatakan aksi itu sebagai kelanjutan dari demo yang sudah dilakukan di depan Istana Negara Jakarta akhir November lalu.

"Kami siap turun ke jalan menentang rencana merger itu dengan jumlah massa yang lebih besar. Kalau dengan 1.300 karyawan saat demo di Istana Negara, suara kami belum didengar, kami berencana turun ke jalan lagi," katanya.

Didampingi sejumlah pengurus Sekar Telkom Regional V Jatim, Firman mengemukakan anggota Sekar Telkom mencapai hampir 22 ribu karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Sebelum dewan direksi memastikan tidak akan ada merger Flexi dengan Esia, perjuangan kami juga tidak akan pernah berhenti. Bila perlu, kami akan melakukan pemogokan secara nasional," ujarnya.

Firman berharap sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Telkom yang dijadwalkan berlangsung 17 Desember 2010, sudah ada pengumuman dari direksi yang melegakan seluruh karyawan BUMN telekomunikasi itu. Ia menambahkan pengurus Sekar Telkom telah beberapa kali melakukan negosiasi dan pembicaraan dengan direksi, namun belum mendapatkan hasil yang memuaskan.

"Suara dewan direksi terpecah. Ada direksi yang memang menginginkan merger, tapi ada juga direksi yang menolak rencana itu. Saya tidak perlu sebut siapa direksi yang setuju merger Flexi dengan Esia itu," tambah Firman.

Ia juga mengungkapkan rencana merger Flexi dengan salah satu anak perusahaan Bakrie Group itu sebenarnya merupakan agenda lama, karena sudah direncanakan sejak 2008, tetapi tidak banyak diketahui publik. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, isu merger Flexi dengan Esia menyeruak ke publik dan menjadi perhatian berbagai kalangan, hingga membuat karyawan Telkom gerah.

"Sekar Telkom menduga ada unsur politis di balik rencana merger tersebut. Telkom adalah aset negara dan kami menolak BUMN ini dijual ke pihak swasta," kata Firman Gunawan.

Flexi merupakan salah satu produk Telkom yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perusahaan. Sejak diluncurkan tahun 2002, saat ini Flexi memiliki lebih dari 16 juta pelanggan dengan pendapatan pada 2009 mencapai lebih dari Rp3 triliun. (Ant/rn/OL-04)

0 komentar:

Posting Komentar